Kabupaten Temanggung

Kabupaten Temanggung adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang beribukota di Temanggung dan berbatasan dengan Kabupaten Kendal di utara, Kabupaten Semarang di timur, Kabupaten Magelang di selatan, serta Kabupaten Wonosobo di barat.

SEJARAH

Sejarah Temanggung selalu dikaitkan dengan raja Mataram Kuno yang bernama Rakai Pikatan. Nama Pikatan sendiri dipakai untuk menyebutkan suatu wilayah yang berada pada sumber mata air di desa Mudal Kecamatan Temanggung. Disini terdapat peninggalan berupa reruntuhan batu-bebatuan kuno yang diyakini petilasan raja Rakai Pikatan. Sejarah Temanggung mulai tercatat pada Prasasti Wanua Tengah III Tahun 908 Masehi yang ditemukan penduduk dusun Dunglo Desa Gandulan Kecamatan Kaloran Temanggung pada bulan November 1983. Prasasti itu menggambarkan bahwa Temanggung semula berupa wilayah kademangan yang gemah ripah loh jinawi dimana salah satu wilayahnya yaitu Pikatan. Disini didirikan Bihara agama Hindu oleh adik raja Mataram Kuno Rahyangta I Hara, sedang rajanya adalah Rahyangta Rimdang (Raja Sanjaya) yang naik tahta pada tahun 717 M (Prasasti Mantyasih). Oleh pewaris tahta yaitu Rake Panangkaran yang naik tahta pada tanggal 27 November 746 M, Bihara Pikatan memperoleh bengkok di Sawah Sima. Jika dikaitkan dengan prasasti Gondosuli ada gambaran jelas bahwa dari Kecamatan Temanggung memanjang ke barat sampai kecamatan Bulu dan seterusnya adalah adalah wilayah yang subur dan tenteram (ditandai tempat Bihara Pikatan).

Pengganti raja Sanjaya adalah Rakai Panangkaran yang naik tahta pada tanggal 27 November 746 M dan bertahta selama kurang lebih 38 tahun. Dalam legenda Angling Dharma, keratin diperkirakan berada di daerah Kedu (Desa Bojonegoro). Di desa ini ditemukan peninggalan berupa reruntuhan. Di wilayah Kedu juga ditemukan desa Kademangan. Pengganti Rakai Panangkaran adalah Rakai Panunggalan yang naik tahta pada tanggal 1 april 784 dan berakhir pada tanggal 28 Maret 803. Rakai Panunggalan bertahta di Panaraban yang sekarang merupakan wilayah Parakan . Disini ditemukan juga kademangan dan abu jenasah di Pakurejo daerah Bulu. Selanjutnya Rakai Panunggalan digantikan oleh Rakai Warak yang diperkirakan tinggal di Tembarak. Disini ditemukan reruntuhan di sekitar Masjid Menggoro dan reruntuhan Candi dan juga terdapat Desa Kademangan. Pengganti Rakai warak adalah Rakai Garung yang bertahta pada tanggal 24 januari 828 sampai dengan 22 Pebruari 847. Raja ini ahli dalam bangunan candid an ilmu falak (perbintangan). Dia membuat pranata mangsa yang sampai sekarang masih digunakan. Karena kepandaiannya sehingga Raja Sriwijaya ingin menggunakannya untuk membuat candi. Namun Rakai Garung tidak mau walau diancam. Kemudian Rakai Garung diganti Rakai Pikatan yang bermukim di Temanggung. Disini ditemukan Prasasti Tlasri dan Wanua Tengah III. Disamping itu banyak reruntuhan benda kuno seperti Lumpang Joni dan arca-arca yang tersebar di daerah Temanggung.

Disini pun terdapat desa Demangan. Dari buku sejarah karangan I Wayan badrika disebutkan bahwa Rakai Pikatan selaku raja Mataram Kuno berkeinginan menguasai wilayah Jawa Tengah. Namun untuk merebut kekuasaan dari raja Bala Putra Dewa selaku penguasa kerajaan Syailendra tidak berani. Maka untuk mencapai maksud tersebut Rakai Pikatan membuat strategi dengan mengawini Dyah Pramudha Wardani kakak raja Bala Putra Dewa dengan tujuan untuk memiliki pengaruh kuat di kerajaan Syailendra. Selain itu Rakai Pikatan juga menghimpun kekuatan yang ada di wilayahnya baik para prajurit dan senapati serta menghimpun biaya yang berasal dari upeti para demang. Pada saat itu yang diberi kepercayaan untuk mengumpulkan upeti adalah Demang Gong yang paling luas wilayahnya. Rakai Pikatan menghimpun bala tentara dan berangkat ke kerajaan syailendra pada tanggal 27 Mei 855 Masehi untuk melakukan penyerangan.

Dalam penyerangan ini Rakai Pikatan dibantu Kayu Wangi dan menyerahkan wilayah kerajaan kepada orang kepercayaan yang berpangkat demang. Dari nama demang dan wilayah kademangan kemudian muncul nama Ndemanggung yang akhirnya berubah menjadi nama Temanggung.

Catatan sejarah Temanggung berasal dari :
  1. Prasasti Wanua Tengah III, Berkala arkeologi tahun 1994 halaman 87 bahwa Rakai Pikatan dinyatakan meninggal dunia pada tanggal 27 Mei 855 M.
  2. Prasasti Siwagrha terjemahan Casparis (1956 - 288), pada tahun 856 M Rakai Pikatan mengundurkan diri.
  3. Prasasti Nalanda tahun 860 (Casparis 1956, 289 - 294), Balaputra dewa dikalahkan perang oleh Rakai Pikatan dan Kayu Wangi.
  4. Prasasti Wanua Tengah III, Berkala Aekeologi Tahun 1994 halaman 89, Rakai Kayu Wangi naik tahta tanggal 27 Mei 855 M.
  5. Dalam buku karangan I Wayan Badrika halaman 154, Pramudya Wardani kawin dengan Rakai Pikatan dan naik tahta tahun 856 M. Balaputra Dewa dikalahkan oleh Pramudha wardani dibantu Rakai Pikatan (Prasasti Ratu Boko) tahun 856 M.

Catatan diatas dapat disimpulkan bahwa Rakai Pikatan mengangkat putranya Kayu Wangi. Selanjutnya mengundurkan diri dan meninggalkan Mataram untuk kawin dengan Pramudha Wardani. Dalam peperangan melawan Balaputra Dewa, Rakai Pikatan dibantu putranya Kayu Wangi.

Berdasarkan Surat Keputusan Komisaris Jenderal Hindia Belanda, Nomor 11 Tanggal 7 April 1826, Raden Ngabehi Djojonegoro ditetapkan sebagai Bupati Menoreh yang berkedudukan di Parakan, dengan gelar Raden Tumenggung Aria Djojonegoro. Setelah perang Diponegoro berakhir, beliau kemudian memindahkan Ibu Kota ke Kabupaten Temanggung. Kebijaksanaan pemindahan ini didasarkan pada beberapa hal; Pertama, adanya pandangan masyarakat Jawa kebanyakan pada sat itu, bahwa Ibu Kota yang pernah diserang dan diduduki musuh dianggap telah ternoda dan perlu ditinggalkan. Kedua, Distrik Menoreh sebuah daerah sebagai asal nama Kabupaten Menoreh, sudah sejak lama digabung dengan Kabupaten Magelang, sehingga nama Kabupaten Menoreh sudah tidak tepat lagi. Mengingat hal tersebut, atas dasar usulan Raden Tumenggung Aria Djojonegoro, lewat esiden Kedu kepada Pemerintah Hindia Belanda di Batavia, maka disetujui dan ditetapkan bahwa nama Kabupaten Menoreh berubah menjadi Kabupaten Temanggung. Persetujuan ini berbentuk Resolusi Pemerintah Hindia Belanda Nomor 4 Tanggal 10 Nopember 1834.Mempertimbangkan bahwa Hari Jadi Daerah merupakan awal perjalanan sejarah, agar diketahui semua lapisan masyarakat, guna memacu meningkatkan semangat pembangunan dan pengembangan daerah, maka Pemerintah Kabupaten Dati II Temanggung menugaskan kepada DPD II KNPI Kabupaten Temanggung untuk mengadakan pelacakan sejarah dan seminar tentang Hari Jadi Kabupaten Temanggung. Dari hasil seminar tanggal 21 Oktober 1985, yang diikuti oleh Sejarawan, Budayawan dan Tokoh Masyarakat, ABRI, Rokhaniwan, Dinas/Instansi/Lembaga Masyarakat dan lain-lainnya, maka ditetapkan bahwa tanggal 10 Nopember 1834 sebagai Hari Jadi Kabupaten Temanggung.

KONDISI GEOGRAFIS

Kabupaten Temanggung terletak di tengah-tengah Propinsi Jawa Tengah dengan bentangan Utara ke Selatan 34,375 Km dan Timur ke Barat 43,437 Km. kabupaten Temanggung secara astronomis terletak diantara 110 o 23'-110 o 46'30" bujur Timur dan 7 o 14'-7 o 32'35" Lintang Selatan dengan luas wilayah 870,65 km2 (87.065 Ha). Batas-batas administrative Kabupaten Temanggung adalah sebagai berikut:
  • Di sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Kendal dan Kabupaten Semarang
  • Di sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Semarang dan Kabupaten Magelang
  • Di sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Magelang
  • Di sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Wonosobo Wilayah Kabupaten Temanggung secara geo ekonomis dilalui oleh 3 jalur pusat kegiatan ekonomi, yaitu Semarang (77 Km), Yogyakarta (64 Km), dan Purwokerto (134 Km).

PEMBAGIAN ADMINISTRATIF

Kecamatan di Kabupaten Temanggung sebanyak 20 kecamatan adalah sebagai berikut:
  • Bansari
  • Bejen
  • Bulu
  • Candiroto
  • Gemawang
  • Jumo
  • Kaloran
  • Kandangan
  • Kedu
  • Kledung
  • Kranggan
  • Ngadirejo
  • Parakan
  • Pringsurat
  • Selopampang
  • Temanggung
  • Tembarak
  • Tlogomulyo
  • Tretep
  • Wonoboyo

IKLIM

Kabupaten Temanggung memiliki sifat iklim tropis dengan dua musim yaitu musim kemarau antara Bulan April sampai dengan September dan musim penghujan antara Bulan Oktober sampai dengan Maret dengan curah hujan tahunan pada umumnya tinggi. Daerah Kabupaten Temanggung pada umumnya berhawa dingin dimana udara pegunungan berkisar antara 20 C - 30 C. Daerah berrhawa sejuk terutama di daerah Kecamatan Tretep, Kecamatan Bulu (Lereng Gunung Sumbing), Kecamatan Tembarak, Kecamatan Ngadirejo serta Kecamatan Candiroto.

TOPOGRAFI

Permukaan wilayah Kabupaten Temanggung termasuk dataran tinggi. Pola topografi wilayah secara umum mirip sebuah cekungan atau depresi raksasa yang terbuka dibagian Tenggara, dibagian Selatan dan Barat dibatasi oleh 2 buah gunung yaitu Gunung Sumbing (3.260 m dpl) dan Gunung Sindoro (3.151 m dpl). Di bagian Utara dibatasi oleh sebuah pegunungan kecil yang membujur dari Timur Laut kearah Tenggara. Dengan topografi semacam itu, wilayah Kabupaten Temanggung memililki permukaan yang sangat beragam ditinjau dari ketinggian dan luas wilayah/kawasan.

Sebagian wilayah Kabupaten berada pada ketinggian 500 m 1450 m (24,3 %), luasan areal ini merupakan daerah lereng gunung Sindoro dan Sumbing yang terhampar dari sisi selatan, Barat sampai dengan Utara wilayah.

GEOLOGI

Secara geomorfologi, Temanggung termasuk kompleks, mulai dari dataran, perbukitan, pegunungan, lembah dan gunung dengan sudut lereng antara 0%-70% (landai sampai dengan sangat curam). Kabupaten Temanggung memiliki dua buah gunung, yaitu Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing, yaitu stadium erupisnya mulai muda sampai tua.

Sumber:http://temanggungkab.info/info/detail/2/17/sekilas-temanggung.html

KEPENDUDUKAN

Jumlah penduduk Kabupaten Temanggung pada tahun 2014 sebanyak 738.880 jiwa. Sedangkan pada tahun 2015 adalah 745.830 jiwa. Dengan jumlah laki-laki sebanyak 373.800 jiwa dan perempuan sebanyak 372.020 jiwa. Pada tahun 2014-2015 laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Temanggung sebesar 0,19 persen. Untuk rasio jenis kelamin di Kabupaten Temanggung antara laki-laki dan perempuan sebesar 1,00 dengan kepadatan penduduk sebesar 857 per km 2 . Sumber: BPS, Jawa Tengah Dalam Angka 2016

KETENAGAKERJAAN

Jumlah angkatan kerja di Kabupaten Temanggung pada tahun 2015 sebanyak 429.715 jiwa. Dari jumlah terseut, yang bekerja sebanyak 423.256 jiwa dan pengangguran sebanyak 6.459 jiwa. Sedangkan untuk jumlah bukan angkatan kerja sebanyak 139.637 jiwa. Untuk besaran Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) di Kabupaten Temanggung sebesar Rp. 1.178.000,00 pada tahun 2015. Sedangkan pada tahun 2016, UMK di Kabupaten Temanggung sebesar Rp. 1.313.000,00.

Sumber: BPS, Jawa Tengah Dalam Angka 2016

PENDIDIKAN

Sumber: Kemendikbud Sedangkan untuk perguruan tinggi di Kaupaten Temanggung belum ada universitas, akan tetapi sudah terdapat Sekolah Tinggi dan Akademi, yaitu:
  • Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama Temanggung.
  • Akademi Keperawatan Alkautsar Temanggung.
  • Akademi Keperawatan Ngesti Waluyo Temanggung.

KEUNGGULAN

PRESTASI

Prestasi yang diperoleh Kabupaten Temanggung adalah sebagai berikut:
  1. Penghargaan Piagam Adipura Buana Kategori Kota Kecil Tahun 2016
  2. Penghargaan Taman Kota Terbaik Kategori Kota Kecil Tahun 2015
  3. Penghargaan Piagam Adipura Kategori Kota Kecil Terbersih Tahun 2014
  4. Penghargaan Piagam Adipura Kategori Kota Kecil Terbersih Tahun 2013
  5. Penghargaan Satya lencana Pembangunan  koperasi  Tahun 2013 dalam mendorong dan meningkatkan  kinerja koperasi  dan UMKM
  6. Penghargaan Piagam Adipura Kategori Kota Kecil Terbersih Tahun 2012
  7. Penghargaan Piagam Adipura Kategori Kota Kecil Terbersih Tahun 2011

POTENSI

Ceriping Dan Stik Tales 

Criping tales merupakan makanan ringan berupa criping yang terbuat dari bahan tales (kimpul). Usaha ini digeluti oleh seorang warga Kelurahan Manding Temanggung, Muslih sejak tahun 1994. Untuk mengembangkan usahanya, kini ia dibantu oleh 5 orang tenaga kerja yang setiap harinya mampu memproduksi 30 kg criping kering. Selain dipasarkan di wilayah Temanggung, criping miliknya juga sudah merambah wilayah Purwokerto, Yogyakarta, Kudus bahkan sudah sampai Denpasar. Tidak hanya itu, promosi juga dilakukan melalui internet dan sudah mendapatkan permintaan dari kabupaten Cilegon Propinsi Banten. Bahkan criping Manding buatanya juga pernah dikirim ke Cikeas untuk oleh-oleh Presiden Susilo Bambang Yudoyono. Selain criping tales juga dikembangkan stik tales yang usahanya banyak diproduksi di Kelurahan Purworejo Temanggung. Rasanya yang gurih dan enak membuat makanan ringan ini banyak digemari oleh konsumen. Kini makanan ringan ini sudah menjamah pertokoan bahkan supermarket di beberapa daerah.

Cerutu Rizona

Industri rokok Cerutu Rizona sudah berdiri sejak jaman Belanda. Industri yang beralamatkan di jalan Diponegoro 27 Temanggung itu memproduksi cerutu sebanyak 5 juta per tahun dengan berbagai jenis produk seperti Half Corona dan King Corona. Pemasaran mencapai berbagai daerah temasuk Bali dan Bandung. Industri cerutu ini memiliki keunikan tersendiri karena semua pekerjanya wanita baik usia muda maupun tua.

LINGZHI

Jamu lingzhi adalah jamu untuk kesehatan yang dibuat dari jamur Lingzhi (ganoderma lucidum) yang sudah digunakan oleh bangsa Cina sejak Kaisar Shi Huang Ti (259-210 SM). Di Temanggung, jamu lingzhi ini dikembangkan oleh perusahaan Sehat Sejati yang beralamatkan di Pandesaari no. 3 Parakan. Perusahaan ini mengembangkan budidaya jamur lingzhi dan sekaligus membuat produk jamu dari jamur lingzhi yang dikemas dalam bentuk serbuk dan irisan kering. Harga untuk irisan kering Rp. 20.000 per kg dan serbuk Rp. 30.000 per kg. Selain untuk kebugaran jami lingzhi juga berkhasiat untuk menurunkan kolestrol, mencegah tumor, menurunkan gula darah, menguatkan system pencernaan dan untuk meremajakan kulit.

Kerajinan Bamboo Pringaji

Bambu merupakan tanaman yang serba guna. Tanaman yang berbentuk memanjang sampai ketinggian sepuluh meter ini dapat dipergunakan untuk bahan pembuatan rumah seperti dinding bambo, atap dan reng. Selain itu, bambu juga menjadi bahan pembuatan kerajinan baik untuk perabotan maupun hiasan. Dengan tangan yang terampil, bambu dapat diolah menjadi kerajinan atau hiasan yang mampu menghasilkan keuntungan. Di Temanggung, usaha seperti ini ditekuni oleh Hernawan (45) yang tinggal di Suronatan Kelurahan Temanggung II Temanggung. Hasil karyanya semakin diminati banyak orang dan banyak pesanan seperti miniatur rumah adat, kapal, tempat handphone, kap lampu, mobil-mobilan, pigura dan hiasan dinding.

Selain itu juga sering menerima pesanan untuk keperluan resepsi pernikahan berupa souvenir. Kini karyanya sudah memiliki pasar khusus di Yogyakarta dan Semarang.

Selain itu karyanya juga pernah dieksport ke manca negara seperti Jepang dan Perancis. Harga yang ditawarkan disesuaikan dengan kondisi pasar. Hernawan mematok harga untuk kap lampu dan kapal Rp. 100.000 per buah. Untuk tempat handphone seharga Rp. 3000 per buah dan untuk souvenir rata-rata Rp. 1000 per buah. Dalam setiap bulannya rata-rata dapat dihasilkan kerajinan sebanyak 100 buah.

Namun jika ada pesanan khusus, ia dibantu oleh empat orang tenaga lainnya untuk mengejar target sesuai dengan pemesanan.

Kerajinan Mendong 

Kerajinan mendong memiliki prospek yang cukup bagus baik untuk wisatawan maupun untuk keperluan rumah tangga. Di Temanggung, kerajinan mendong dikembangkan oleh perusahaan BARAKA milik M. Arif Zamzani dari desa Gondosuli Kecamatan Bulu. Denganperalatan tenun yang sederhana, mendong dapat dijadikan sebuah karya yang memiliki nilai jual, seperti tempat pakaian, tas wanita dengan berbagai benruk, dan tempat kosmetik. Ia juga bekerjasama dengan seorang perajin Ismail dari Desa Caruban Kecamatan Kandangan untuk membuat box vcd dan dvd dari bahan baku lidi. Hasil produksinya mencapai 10.000 box per minggu untuk diekspor ke Belgia. Perusahaan Lutvi Collection dari Desa Caruban Kecamatan Kandangan juga menggeluti bidang kerajinan mendong. Susetio pemilik perusahaan ini sudah menekuninya sejak tahun 1994. selain menggunakan bahan baku mendong, ia juga menggunakan bahan baku dari karpet plastic dan kain. Hasil produksinya berupa tas wanita, tempat pakaian, tempat buku atau Koran, hanger, kerudung, dan lain-lain. Pemasarannya mencakup Jawa Tengah dan sebagian Jawa Timur seperti Kediri, Jember dan Jombang, bahkan sudah merambah daerah Bali.

Pisang Aroma

Pisang Aroma merupakan makanan khas yang rasanya manis dan gurih. Makanan ini biasadigunakan untuk oleh-oleh yang dapat dibeli di toko-toko maupun supermarket di berbagai daerah. KPK Mawar milik Sri Mulyati dari Desa Gesing Kecamatan Kandangan telah lama memproduksi makanan ini. Bersama tenaga kerjanya yang berjumlah 57 orang, Sri Mulyati mampu memproduksi pisang aroma 20 ton per bulan.

Untuk mencapai produksi sebesar itu dibutuhkan bahan baku pisang rajanangka sebanyak 20.000 sisir/lirang yang ia beli dari Kecamatan Gemawang Temanggung. Di pasaran, pisang aroma ia jual seharga Rp. 14.000 per kg dalam bentuk kemasan. Disamping Jawa Tengah, hasil produksinya sudah merambah Kalimantan dan Bali.

Selain pisang aroma KPK Mawar juga memproduksi criping pisang. Dalam satu bulan mampu diproduksi 7 ton criping kering.

Reliaf Tembaga & Kuningan

Seni pahat dan ukir pada lembaran tembaga menjadikan karya seni yang menawan. Kerajinan relief tembaga ini sudah lama ditekuni oleh Rukeni Dhani asal Pakisdadu Kecamatan Pringsurat, tepatnya sejak tahun 1978. Pringgodani Art nama perusahaan miliknya mampu memproduksi kerajinan relief tembaga 150 buah per bulan. Hasil karyanya berupa relief kaligrafi dan lukisan. Sedangkan bentuk lainnya berupa lampu gantung, pot, dan bokor. Hasil produksi itu dijual dipasaran dengan harga antara Rp. 75.000,- hingga Rp. 1.500.000,- per buah. Pemasarannya pun mampu menerobos luar negeri, Pringgodani Art memiliki 25 tenaga kerja dan sales sebanyak 90 orang.

Ketekunannya menekuni karya seni ini membuahkan prestasi berupa penghargaan Komite Nasional Pencanangan Tahun Micro Kredit Internasional Tahun 2005 dari 800 pengusaha ia menduduki rangking dua. Upaya warga Pringsurat ini berhasil mamacu lingkungannya menjadi sentra karajinan tembaga.

Gerabah Tanah

Kabupaten Temanggung sejak dahulu terkenal dengan produk gerabah tanahnya. Deposit tanah liat sebagai bahan baku utama cukup tersedia di daerah setempat dan sekitarnya. Sentra penghasil gerabah tanah ada di Desa Tegowanuh Kecamatan Kaloran dan Desa Kundisari Kecamatan Kedu. Jenis gerabah tanah yang dihasilkan yaitu pot bunga, kwali, tungku , blengker dan bentuk mainan seperti kodok dan binatang lainnya. Bahkan sekarang berkembang jenis produk yang lebih kreatif seperti guci dan meja- kursi dari tanah liat ( mebel tanah ). Teknologi yang diterapkan sangat sederhana yaitu dengan menggunakan alat yang dinamakan putaran, yang fungsinya untuk alat produksi dengan cara diputar ketika jenis produk dibentuk. Ketrampilan membuat gerabah ini diperoleh berdasarkan pengalaman yang diwariskan secara turun- temurun. Daerah pemasaran sebagian besar lokal untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Kedepan apabila usaha ini dapat dianekaragamkan menjadi gerabah tanah berglasir atau teknologi keramik, produknya akan bermutu lebih baik dan dapat bersaing ditingkat regional dan nasional. Industri gerabah, genteng dan batu bata banyak dijumpai di kecamatan Kaloran dan Pringsurat. Industri gerabah berjumlah 158 dengan total produksi 105.000 buah per tahun, industri genteng 497 dengan produksi 45.186.000 dan industri batu bata berjumlah 342 dengan produksi 54.555.500 per tahun.

Kopi Bubuk

Kopi Temanggung sudah terkenal sebagai kopi dengan karakter khas, terutama untuk arabika yang punya karakter unik aroma tembakau karena tanaman kopi berdampingan dengan tanaman tembakau. Robusta sebagai mayoritas varietas kopi di Temanggung pun memiliki keunggulan tersendiri, hal ini terlihat dari seringnya Kopi Robusta Temanggung menjuarai aneka kontes kopi skala Nasional. Selain itu di Kabupaten Temanggung juga merupakan penghasil kopi Arabica dan Excelsa Sektor Perkebunan.

Sektor Perkebunan meliputi tanaman kopi, cengkeh, kelapa, kapok, aren, kakao, kayu manis, lada, jahe, kapulogo, kemukus, kunyit, tembakau, panili, tebu, nilam dan melinjo.

Sektor Peternakan

Populasi ternak di Kabupaten Temanggung meliputi Sapi Perah, Sapi Potong, Kerbau, Kuda, Kambing, Domba, Babi, Kelinci, Ayam Buras, Ayam Ras Petelur, Itik, Entok, Burung Puyuh, Angsa. 

Sektor Perikanan

Komoditi yang dicakup adalah semua hasil kegiatan perikanan darat yang meliputi perikanan kolam, mina padi, ikan sungai dan ikan waduk/cekdam.  3. OBJEK WISATA

WISATA PENDAKIAN

Salah satu kegiatan yang sudah berjalan dikawasan Gunung ini adalah wisata pegunungan. Pendakian Sindoro-Sumbing biasanya dimulai dari kledung, yang terletak diantara kedua Gunung.  Ditempat ini, para pendaki juga bisa menyaksikan matahari terbit dan terbenam. Jalur pendakian yang menantang, ritual setiap malam 1 sura (1 muharam) dan malem selikuran (21 Ramadhan), hamparan perkebunan teh, aneka ladang sayur, deretan pohon pinus, dan jalur berliku-liku dilembah kedua gunung itu membuat banyak orang ingin mengunjungi tempat tersebut.

Gunung Sumbing

Nama : Gunung Sumbing
Nama Kawah : Kawah Sumbing
Lokasi : Desa Pager Gunung, Kecamatan Tjepit, Kabupaten Temanggung Ketinggian : 3. 340 m dpl
Wilayah : Kabupaten Temanggung, Magelang, Wonosobo dan Purworejo.
Kota Terdekat : Temanggung (Timur laut), Parakan (Utara), Wonosobo (Barat), dan Magelang (Tenggara).
Tipe Gunung : Gunung Api strato tipe B
Pos Pengamatan : Desa Genting Sari, Parakan-Temanggung pada Ketinggian 950 m dpl.

Dipos I (hutan rapat) terdapat shelter dan lahan bivak. Sedangkan pos II (Wilayah Terbuka) didominasi padang rumput dan ilalang. Udara dipuncak cukup panas, angin kencang, dan cuaca cerah, dengan suhu dibawah 12 derajat Celciuse. Puncak terdiri atas batu-batuan, lapangan berpasir, kawah, dan belerang.

Perjalanan wisata ke Gunung Sumbing akan melewati desa wisata Tegalrejo yang juga dekat dengan pemancingan Vale Kambang dan prasasti Gondosuli. Tanah sekitar gunung sangat subur, sehingga hampir seluruh daerah yang landai sampai ketinggian 2.000 m dpl dijadikan areal perkebunan rakyat seperti tembakau dan sayuran.

Pendakian gunung sumbing bisa dilakukan kapan saja. Tetapi puncak keramaian terjadi pada malem selikuran. Ribuan pendaki, yang dipandu para pecinta alam yang berpengalaman dari sumbing Hiking Club (SHC) Temanggung, serta dipantau para petugas terpadu diposko-posko terdekat, mengawali ritualnya dari desa pager gunung, kecamatan Bulu. Untuk pendakian diluar tradisi malem selikuran, perjalanan bisa dilakukan tanpa harus dipandu petugas. Para pendaki umumnya start dari desa/kecamatan kledung (arah barat laut), atau kampung butuh dan selogowok dikecamatan tlogo mulyo (timur laut). Bahkan, gunung sumbing juga bisa didaki dari kawasan diluar kabupaten Temanggung. Yaitu arah barat laut dari kampung garung (1.543 m dpl) di desa Butuh, kecamatan Kalijajar (Wonosobo), arah tenggara dari Kalegan (Kabupaten Magelang), dan arah Barat daya dari sapurun (Wonosobo).

Apabila cuaca bagus, pendakian ke puncak menempuh waktu sekitar lima jam.

Sebagian dari mereka berziarah kemakam Ki Ageng Makukuhan di Puncak Sumbing.

Ki Ageng Makukuhan diyakini sebagai orang pertama yang singgah di Kedu dan memperkenalkan tanaman tembakau. Ada beberapa pos yang harus dilalui dari base camp hingga kepuncak, yaitu pos I (1.750 m dpl), pos II (2.000 m dpl),pos bayangan (2.500 m dpl), dan bagian puncak (2.850-3.340 m dpl).

Gunung Sindoro

Nama : Gunung Sindoro
Nama Kawah : Kawah Sindoro
Lokasi : Desa Katekan, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung Ketinggian : 3.155 m dpl
Wilayah : Kabupaten Temanggung, dan Kabupaten Wonosobo.
Kota Terdekat : Temanggung (Tenggara), Parakan (Timur), Wonosobo (Barat).
Tipe Gunung : Gunung Api strato tipe B

Setiap malam 1 sura, ribuan pecinta alam melakukan pendakian Sindoro. Gunung berketinggian 3.151 m itu juga memiliki beberapa keindahan alam, misalnya Telaga Ajaib dan bunga Abadi edelwis di puncak gunung. Para pendaki juga bisa melihat panorama terbit dan tenggelamnya matahari. Sebagaimana Sumbing, Sindoro cocok untuk melakukan kegiatan wisata alam dan petualangan. Pendakian dilakukan melalui Desa Katekan, Kecamatan Ngadirejo, Temanggung. Selain panorama alam yang indah, pendaki bisa melihat para aktivitas petani di kebun.

Pikatan Water Park

Sangat mudah dijangkau. Dari terminal induk Kowangan Temanggung, Pikatan Water Park hanya berjarak dua kilometer. Dengan menumpang angkutan umum yang jumlahnya cukup banyak, setiap penumpang dikenai tarip Rp.2.000,- melewati jalur yang cukup bagus, perjalanan terminal – Pikatan yang pendek ini cukup memikat, karena melewati persawahan yang luas dan jalan yang lebar. Ketika cuaca bersahabat, dari beberapa titik ini pelancong dapat menyaksikan gunung Merapi, Merbabu, Andong, Telomoyo dan gunung Ungaran. Mulai dari terminal inilah kelak kawasan Pikatan Water Park akan dikembangkan. Menurut Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga, Bekti Prijono, saat ini sudah banyak masyarakat yang “ancang-ancang” untuk memanfaatkan jalur terminal - Pikatan menjadi jalur wisata. Mereka, ujarnya banyak yang memanfaatkan lahan miliknya untuk rumah makan, kios cinderamata, kios oleh-oleh bahkan untuk tempat parkir.

“Itulah yang diharapkan Bupati Temanggung. Membangun kawasan wisata memang jangan tanggung-tanggung. Tujuan utama pemerintah memang untuk melayani masyarakat dalam kebutuhan hiburan. Tetapi, efek langsungnya adalah peningkatan PAD tanpa harus menambah beban masyarakat, tetapi justru memacu dan mengembangkan gairah dunia usaha mikro dan kecil” katanya. Lokasinya terletak di Desa Mudal kec. Temanggung Kab. Temanggung dengan areal lahan milik Pemkab Temanggung seluas 4,5 ha. Di Pikatan Water Park ini terdapat Waterboom, Rumah Ikan Bakar, dan fasilitas lainnya. Sangat cocok untuk berwisata ersama keluarga.

Wisata Alam Posong

Wisata ini merupakan sebuah tempat wisata alam di temanggung yang baru di populerkan beberapa bulan yang lalu. Tempat ini menyuguhkan keindahan khas alam pegunungan yang begitu memanjakan mata karena lokasinya yang begitu strategis yaitu berada di padang safana kledung. Padang safana kledung ini merupakan belahan tengah tengah anatar gunug sindoro dan gunung sumbing yang nampak indah jika di lihat dari dari kawasan wisata alam posong. Apabila anda berkunjung ke tempat pada waktu sore hari dan kebetulan cuacanya cerah maka anda di suduhkan dengan pemandangan golden sunset dengan pancaran sinar yang membelah kedua gunung tersebut. Selain menyuguhkan pemandangan khas pegunungan dan golden sunset, wisata alam ini juga menyediakan gazebo bagi pengunjung agar semkain nyaman saat menikmati indahnya panorama di sekitaran wisata alam posong.Dan bagi anda yang ingin mencoba susana lain dari wisata ini, anda juga bisa mencoba fliying fox di sekitaran area. Anda akan menikmati sensai meluncur di sejuknya udara pegunungan yang di hiasi dengan hijaunya pepohonan dan area perkebunan masyrakat sekitar.

Selain gazebo dan fliying fox di tempat ini juga menyediakan tempat berkumpul ataupun rest area yang bisa anda manfaatkan sebagai tempat berkumpul bersama keluarga ataupun kerabat dekat. Di area wisata alam ini juga di sediakan toilet sebagai fasilitas pendukung bagi pengunjung.

Untuk harga tiket masuk wisata alam posong pun hampir sama dengan tempat wisata lainya, Waktu itu penulis berkunjung hanya di suruh membayar harga tiket masuk sebesar Rp. 7000 . Murah kan di bandingkan dengan apa yang di dapatkan di tempat wisata tersebut. Harga tersebut juga sudah termasuk ongkos parkir kendaraan roda dua. Untuk lokasi wisata alam posong berada di Raya Parakan Wonosobo Km. 9, Kec. Temanggung, Jawa Tengah. Buka dari jam 03.00-17.00 WIB Rute dari Yogyakarta : apabila anda dari yogyakarta maka kota yang harusa anda lewati yaitu magelang, setlah sampai di magelang lanjutkan perjalanan menuju kabupaten temanggung. Sesampai nya di temanggung lanjutkan lagi perjalan menuju kecamatan parakan. Jalan menuju kecamatan parakan sama dengan arah jalan menuju wonosobo yang menjadi kota tujuan wisata di jawa tengah. Sesampainya di parkan, ikuti jalan menuju wonosobo sekitar 5 – 7 KM dan anda akan menemukan gerbang wisata alam posong yang berada di kanan jalan. Apabila dari Semarang : Apabila anda dari semarang, Kota pertama yang harus di lewati adalah magelang. Dan apabila anda sudah sampai magelang maka anda cukup menikuti panduan seperti penjelasan yang sudah di jelaskan di atas pada bagian rute dari yogyakarta. Jarak dari pintu gerbang hingga sampai ke loaksi wisata cukup jauh, kami sarankan apabila anda tidak membawa kendaraan pribadi bisa menggunkan jasa ojek yang berada di sekitaran pintu gerbang. Kondisi jalan menuju wisata tersebut juga belum di aspal dengan kontur jalan yang menanjak.

Curug Lawe

Di kawasan utara Kabupaten Temanggung. Tepatnya di Desa Muncar, Kecamatan Gemawang. Kecamatan ini berbatasan dengan Kabupaten Kendal.

Panorama alam di curug ini tidak kalah dengan memikat dari Curug Trocoh.

Perjalanan menuju lokasi juga cukup lancer, dengan jarak tempuh sekitar 26 km dari kota Temanggung kea rah utara. Lawe, Disebut Curug karena air yang jatuh dari tebing curam itu terlihat bagai benang-benang putih, yang dalam bahasa jawa disebut lawe. Disekitar objek wisata terdapat buah khas gemawang, yaitu cendul (buah kepel), yang jarang dijumpai di daerah lain. Jika sedang musimnya, wisatawan bisa memetik buah kepel dari pohonya secara gratis. Buah ini sangat menyegarkan, sehingga bisa menghapus dahaga para pengunjung. Pengunjung yang membawa kendaraan pribadi (mobil/sepeda motor) bisa menitipkan kendaraanya di rumah-rumah penduduk terdekat, kemudian berjalan kaki menyusuri jalan setapak menuju lokasi. Objek wisata ini sangat cocok untuk pengunjung yang menguasai wisata petualangan.

Tidak jauh dari Curug Lawe terdapat mata air panas yang bisa dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit kulit dan tulang, karena airnya mengandung belerang. Dikawasan ini, pengunjung juga dapat menikmati wisata belanja sayuran dan buahbuahan, terutama pisang dengan harga sangat murah, karena langsung dibeli dari petani di Pasar Muncar.

PERIZINAN DAN PEMBIAYAAN

Kantor Pelayanan Perizinan Dan Penanaman Modal (KP3M) Kabupaten Temanggung merupakan suatau lembaga yang bertugas dalam pengelolaan perizinan di Kabupaten Temanggung. Berdasarkan Perbup no 26 Tahun 2012 tentang pendelegasian Wewenang Penyelenggaraan dan Penandatanganan Perizinan dan Non Perizinan pada KP3M Sistem dan Prosedur Pengelolaan Pengaduan antara lain:

1.  Izin Lokasi
2. Izin Gangguan (HO)
HO Baru, HO Perubahan, HO Daftar Ulang
3. Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
  • Bangunan Rumah Tinggal,
  • Bangunan Komplek Perumahan,
  • Bangunan Tempat Ibadah,
  • Bangunan Menara Telekomunikasi,
  • Bangunan Perindustrian/Pergudangan/Tempat Usaha,
  • Bangunan SPBU/SPBE, Perhotelan, Pelayanan Kesehatan, Kebudayaan/Wisata/Rekreasi, Laboratorium
4. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
  • SIUP Baru Perpanjangan untuk Perusahaan Perorangan,
  • SIUP Baru dan Perpanjangan untuk : CV, Firma, PT, Koperasi, SIUP Perubahan Modal,
  • SIUP Perubahan Bidang Usaha dan Penanggungjawab Perusahaan, SIUP Perubahan Alamat,
  • SIUP Pedagang Keliling, Kaki Lima, Asongan,
  • Penggantian SIUP yang Hilang/Rusak
5. Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
  • TDP Baru dan Perpanjangan untuk perusahaan perorangan
  • TDP Baru dan Perpanjangan untuk perusahaan CV, Firma, PT, Koperasi
  • TDP perubahan bidang usaha dan penanggung jawab Perusahaan
    TDP Perusahaan Alamat
  • TDP Pedagang Keliling, Pedagang Kaki Lima, Pedagang Asongan Penggantian
  • TDP yang hilang/rusak
6. Tanda Daftar Gudang (TDG)
7. Tanda Daftar Industri (TDI)
  • TDI Baru dan Perpanjangan untuk Perusahaan Perorangan
  • TDI Baru dan Perpanjangan untuk CV, Firma, Koperasi
  • TDI Perubahan Nilai Investasi
  • TDI perubahan Bidang usaha dan Penanggung jawab Perusahaan
  • TDI Perubahan Alamat 
  • Penggantian TDI yang hilang/rusak
8. Persetujuan Prinsip
9. Izin Usaha Industri (IUI)
10.  Izin Perluasan Industri (IPI)
11.  Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan Kayu (IUIPHHK)
12. Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK)
13.  Izin Usaha Angkutan (IUA)
14.  Izin Trayek (IT)
15.  Izin Prinsip Penanaman Modal
16. Izin Pengendalian Menara
17. Izin Usaha Peternakan
18. Tanda Daftar Usaha Peternakan
19. Izin Usaha Obat Hewan
20. Izin Mendirikan Rumah Sakit (Umum dan Khusus)
21. Izin Balai Pengobatan
22. Izin Rumah Bersalin
23. Izin Penyelenggaraan Apotik
24. Izin Penyelenggaraan Toko Obat
25. Pendaftaran Penanaman Modal
26. Izin Prinsip Perluasan Penanaman Modal
27. Izin Prinsip Perubahan Penanaman Modal
28. Izin Usaha Penanaman Modal
29. Izin Usaha Perluasan Penanaman Modal
30. Izin Usaha Penggabungan Penanaman Modal
31. Izin Usaha Perubahan Penanaman Modal
32. Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP)

KECAMATAN

Jenis Perizinan :
a. Izin Mendirikan Bangunan (IMB) untuk bangunan rumah tinggal dengan kriteria :
  1. Luas kurang dari atau sama dengan 100 M2
  2. Tidak tingkat
b. Izin Gangguan (HO) untuk usaha yang berdampak lingkungan kecil dengan kriteria :   
  1. Luas kurang dari atau sama dengan 100 M2
  2. Tenaga kerja kurang dari atau sama dengan 200 orang
  3. Bentuk perusahaan perorangan tidak Perseroan Terbatas (PT) atau Comanditer Venonscaft (CV)
c. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dengan kriteria :  
  1. Usaha perorangan mikro
  2. Modal kurang dari atau sama dengan Rp. 50.000.000
d. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) dengan kriteria :
  1. Usaha Perorangan mikro
  2. Modal kurang dari atau sama dengan Rp. 50.000.000
e. Tanda Daftar Industri (TDI) dengan kriteria :  
  1. Usaha industri kecil
  2. Modal kurang dari atau sama dengan Rp. 200.000.000
f. Izin Reklame dengan kriteria :
  1. Bidang/papan/baliho : pemasangan diatas toko atau halaman/pekarangan dengan ukuran maksimal 6 M2
  2. Spanduk/layar/umbul-umbul l dengan lokasi pemasangan dalam satu wilayah kecamatan
  3. Poster/stiker/selebaran : pemasangan dalam satu wilayah kecamatan
g. Penandatanganan Izin Pemakaman
h. Penandatanganan Izin Oprit
Jenis Non Perizinan :
a. Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) Warga Negara Indonesia (WNI)
b. Surat Keterangan pindah penduduk di dalam wilayah kabupaten (Surat Keterangan Pindah Datang)
c. Legalisasi proposal yang diajukan masyarakat meliputi :
  • Proposal bantuan sosial dan pendidikan
  • Proposal bantuan keagamaan
  • Proposal bantuan pembangunan
  • Proposal bantuan kepemudaan dan keolahragaan
  • Proposal bantuan modal usaha
d. Surat keterangan miskin
e. Pengantar surat keterangan catatan kepolisian (SKCK)
f. Pengantar rekomendasi survey penelitian
g. Pengantar izin keramaian
h. Pengantar rekomendasi NTCR (Nikah, Talak, Cerai dan Rujuk)
i. Melegalisasi pengantar Pendirian Kelompok Usaha, Koperasi dan Badan Hukum Lainnya
j. Surat keterangan waris
k. Surat keterangan boro kerja
l. Pengantar Akte Catatan Sipil
m. Dispensasi nikah
n. Pengantar register kredit bank
o. Rekomendasi pendirian kelompok kesenian, sanggar seni
q. Legalisasi KK/KTP
p. Surat keterangan dan rekomendasi lainnya yang dibutuhkan masyarakat
Kontak:
Alamat KP3M Kabupaten Temanggung: Jl. Suwandi suwardi No.7 Temanggung
Telp /Fax: +62293 491283 / +62293 491283
Email: kpppmtemanggung@yahoo.co.id

PELUANG INVESTASI

a. Background

Curug Lawe berada di Desa Muncar, Kecamatan Gemawang, kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Curug lawe merupakan salah satu air terjun yang ada di kaki gunung ungaran, konon air terjun ini bisa dinamakan curug lawe karena jatuhnya air dari air terjun ini menjuntal mengesankan untaian benang, kalau dalam bahasa jawa biasanya menyebutnya lawe yang berarti sangat halus dan berwarna putih. Kata Lawe dalam bahasa Jawa memang berarti benang yang sangat halus. Curug lawe berbeda dari kebanyakan curug yang dijadikan objek wisata, disini kita akan disajikan oleh suasana alam khas yang masih sangat alami sehingga belum terlalu terganggu dengan aktivitas dan sampah yang sering kita jumpai di kota.

b. Project Scope 
Beberapa potensi investasi yang memungkinkan untuk di kembangkan di lokasi Daya Tarik Wisata Air Terjun Curug Lawe antara lain:
  • Penyewaan sepeda "Mountain Bike" untuk kegiatan trabas atau down hill di sekitar lokasi wisata
  • Penyewaan kuda tunggang
  • Penyewaan motor trail untuk wisata minat khusus trabas
  • Pembuatan restoran atau rumah makan yang bernuansa alam
c. Location
Dusun Muncar Lor, Desa Muncar, Kecamatan Gemawang, Kabupaten Temanggung, Propinsi Jawa Tengah.
d. Financial Aspect
Perkiraan nilai investasi: Rp 100 Milyar
e. Investment Scheme
100% private investment
f. Infrastructure Support
Tahun 2017 infrastruktur jalan pendukung akan dibangun oleh Pemerintah
g. Contact Person
Dwiana Novianto, S.Sos
Head of Investment Development Sub Division
Licensing Service and Investment Office of Temanggung Regency (Kantor Pelayanan Perizinan dan Penanaman Modal Kabupaten Temanggung)
Jl. Suwandi suwardi No.7 Temanggung
Telp /Fax: +62293 491283 / +62293 491283
Mobile: +6281 226 972 570
Email: kpppmtemanggung@yahoo.co.id / anto.941@gmail.com Pengembangan Objek Wisata Curug Trocoh (Surodipo) Di Kabupaten Temanggung a. Background

Curug Trocoh (Surodipo), adalah obyek wisata air terjun yang masih alami dan menjadi saksi bisu kilasan sejarah perjuangan Pangeran Diponegoro ketika membuat strategi Gerilya melawan Belanda. Dengan adanya daya tarik sejarah tersebut maka obyek wisata ini sebenarnya berpotensi untuk mendatangkan banyak wisatawan. Namun saat ini belum dikembangkan secara maksimal. Hal ini merupakan peluang investasi bagi pihak swasta untuk membangun dan mengembangkan.

b. Project Scope
Beberapa potensi investasi yang memungkinkan untuk di kembangkan di lokasi Daya Tarik Wisata Air Terjun Trocoh antara lain:
  • Penyewaan sepeda "Mountain Bike" untuk kegiatan trabas atau down hill di sekitar lokasi wisata
  • Penyewaan kuda tunggang
c. Location

Desa Tawangsari, Kecamatan Wonoboyo, bagian utara kab Temanggung. Untuk sampai kesana, dari Temanggung ke arah Candiroto, kemudian belok kiri menuju kecamatan Wonoboyo. Status tanah milik masyarakat.

d. Financial Aspect
Perkiraan nilai investasi: Rp 100 Milyar
e. Investment Scheme
100% private investment
f. Infrastructure Support
Tahun 2017 infrastruktur jalan pendukung akan dibangun oleh Pemerintah
g. Contact Person
Dwiana Novianto, S.Sos
Head of Investment Development Sub Division
Licensing Service and Investment Office of Temanggung Regency (Kantor Pelayanan Perizinan dan Penanaman Modal Kabupaten Temanggung)
Jl. Suwandi suwardi No.7 Temanggung
Telp /Fax: +62293 491283 / +62293 491283
Mobile: +6281 226 972 570
Email: kpppmtemanggung@yahoo.co.id / anto.941@gmail.com

Penggemukan Sapi Potong (Beef Caffle Fatlenty)

a. Background

Kabupaten Temanggung merupakan daerah agraris yang sebagian penduduknya bermatapencaharian sebagai petani. Luas lahan pertanian mencapai 60,956 Ha dengan suhu udara antara 18° C – 28° C dan curah hujan antara 1.000 – 3.100 mm/tahun. Tanah yang subur menyebabkan sebagian besar tanaman dapat tumbuh dengan baik.

Kondisi ini banyak dimanfaatkan oleh para petani untuk memelihara sapi potong karena mudahnya mendapatkan rumput untuk makanan. Usaha di bidang peternakan ini kini semakin banyak diminati khususnya penggemukan sapi potong. Di Temanggung selain pakan mudah didapat, lahan pemeliharaannya tersedia cukup banyak. Pemerintah Kabupaten Temanggung sendiri saat ini tengah menyediakan lahan bekas galian C yang berada di Desa Kwadungan Gunung dan Desa Kwadungan Jurang untuk proyek penggemukan sapi potong. Proyek ini ditujukan untuk menarik investor baik dari dalam negeri maupun luar negeri disamping itu juga untuk memberi ruang kerja bagi penduduk sekitarnya.

b. Potensi

Usaha penggemukan sapi potong memiliki potensi yang cukup baik dengan pertimbangan antara lain populasi sapi potong di Kabupaten Temanggung sebanyak 35.342 ekor, sebagian besar (60%) peranakan Simental dan Limousine. Selanju8tnya agroklimat (suhu udara, kelembaban dan curah hujan) sangat cocok untuk penggemukan sapi dan budaya masyarakat petani/pertanian sangat akrab dengan ternak khususnya sapi potong. Selain itu produksi Hijauan Makanan Ternak (HMT) setara dengan 240.148 Animal Unit (AU), sedangkan populasi ternak (sapi, kerbau dan domba/kambing) setara dengan 81. AA1 AU, sehingga masih dimungkinkan pengembangan ternak sebanyak 158.707 AU (setara dengan 158.707 ekor sapi).

Potensi lainnya, pakan tambahan seperti bekatul padi, bekatul jagung, ketela pohon, ampas ketela, ampas tahu, kulit kopi dan lain-lain banyak didapat dan relative murah.

c. Prospek

Prospek penggemukan sapi potong cukup bagus sejalan dengan meningkatnya penduduk, maka kebutuhan protein kewani akan meningkat. Selain itu, menurunnya import sapi dari Amerika, Australia, India dan lain-lain karena penyakit Antrax, mulut dan kuku serta sapi gila, mendorong peternakan local menjadi trend dan banyak dilirik. Prospek lain yang mendorong adalah menguatnya isu lingkungan mendorong pemakaian pupuk dan perlakuan organic bagi tanaman meningkat (sapi penghasil utama pupuk organik dari hewan). Disamping itu trend harga sapi dari tahun ke tahun tidk pernah menurun, cenderung 5 – 8 % diatas rata-rata inflasi. Dan yang perlu dicatat adalah pengeluaran sapi siap potong dari Kabupaten Temanggung ke luar daerah (Jakarta, Bandung, Cirebon, Semarang, Yogyakarta dan lain-lain) tercatat sebanyak 150-175 ekor/bulan. Penggemukan sapi potong didorong untuk memanfaatkan lahan bekas penambangan galian C milik Pemkab Temanggung. Usaha ini diharapkan dapat mensuplay kebutuhan daging sapi local (Temanggung dan Magelang), regional (Semarang, Tegal dan Wonosobo) dan nasional (Jakarta, Bandung, Cirebon). Selain daging, usaha ini juga dapat menjadi penghasil pupuk organik (padat dan cair). Disamping itu untuk menyerap tenaga kerja.

d. Menejemen teknis

Dasar Perhitungan dalam usaha ini adalah sistem penggemukan (fatting) yang dikombinasikan dengan tradding (jual beli), jumlah sapi/kapasitas kandang 500 – 550 ekor dan lama penggemukan 5 – 6 bulan, 5,5 bulan = 150 hari. Selain itu sistem in – out  + 150 ekor/bulan, produksi + 1.150 ekor/tahun dan tenaga kerja administrasi 3 orang, teknis 1 orang, dan kasar 50 orang. Asumsi yang didapat adalah berat badan bakalan (awal) + 420 kg dengan harga Rp. 25.000,-/kg dengan harga jual sapi Rp. 23.000/kg (beda beli dan jual = Rp. 2.000,-/kg). Selanjutnya ADG ( pertambahan berat badan) rata-rata 0,8 kg/ekor/hari dan kebutuhan rumput + 10% dari berat badan (BB) dan konsumsi konsentrat + 1% dari BB. Asumsi lainnya kotoran sapi tertampung + 8 kg/ekor/hari dan urine sapi tertampung + 5 liter/ekor/hari.

e. Analisa Usaha

Investasi Tetap 

Fisik (Usia Pakai 15 tahun ) yang meliputi  kandang Penggemukan + karantina, tempat copper + garasi, penampungan dan prosesing pupuk,gudang pakan, tempat timbangan ternak, kantor + gudang alat, pos jaga, dan pagar Keliling mengeluarkan dana sebesar Rp.2.708.500.000,- dengan perhitungan penyusutan Rp. 180.565.000/tahun.

Untuk prasarana (usia pakai 10 tahun) meliputi truk 2 buah, pick Up 2 buah, copper 2 buah, timbangan ternak 1 buah, dan alat-alat kantor yang semuanya mengeluarkan dana sebesar Rp. 1.110.000.000,- dengan penyusutan Rp. 111.000.000,-/tahun) Alat-alat Kesehatan Hewan (usia pakai 3 tahun) mencapai Rp.      24.000.000,dengan penyusutan Rp. 8.000.000,-/tahun, dan alat-alat Kandang (usia pakai 2 tahun) sebesar Rp.      20.000.000,- dengan penyusutan Rp. 10.000.000,-/tahun.

Cast Flow

Perhitungan/ekor/periode (150 hari). Pengeluaran Perhitungan apabila ditutup pada tahun ke X

Pengembangan Pikatan Water Park

a. Background

Pikatan telah dikenal oleh masyarakat diluar Kabupaten Temanggung memiliki daya tarik tersendiri karena selain Sumber airnya yang begitu besar dan menyimpan legenda, juga karena terdapat fasilitas kolam renang berstandart Nasional yang sering digunakan untuk ajang lomba renang tingkat Regional dan Nasional. Saat sekarang ini obyek wisata kolam renang Pikatan yang terletak di Desa Mudal Kecamatan Temanggung semakin terlihat merupakan embrio wisata yang reprensentatif dan dapat diandalkan karena telah dikembangkan menjadi wahana permainan air “PIKATAN WATER PARK” namun demikian masih diperlukan pengembangan guna penyempurnaan. Oleh karena itu dari komoditas yang sudah ada tersebut masih diperlukan investasi untuk :

b. Potensi Pengembangan : 

Pembangunan Wahana permainan air (water slide, flaying fox, kolam renang prestasi, penggung hiburan, dan kawasan budidaya ikan air tawar.

c. Lokasi Terletak di Desa Mudal Kecamatan Temanggung Kabupaten Temanggung. Areal lahan milik Pemkab Temanggung seluas 4,5 ha.
d. Potensi Pendukung : 
  • Lahan untuk budidaya ikan.
  • Lahan milik Pemda 4,5 Ha, namun untuk pengembangan sebagian tanah milik masyarakat dapat dibebaskan.
  • Rumah makan ikan bakar.
  • Telah dibangun water boom namun masih perlu penyempurnaan.
  • Lokasi cocok untuk area outbound.
  • Penerangan dari PLN.
  • Suhu udara 20 25 0C .
  • Ketinggian 500 1500 dpl.
  • Jalan Kabupaten.
  • Pengelolaan didukung masyarakat
e. Perkiraan Investasi : Rp. 21.000.000.000,-
Sumber
http://www.temanggungkab.info/info/detail/2/14/profil.html https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Temanggung
http://referensi.data.kemdikbud.go.id/index11.php?kode=032300&level=2
http://www.jatengprov.go.id/id/newsroom/temanggung-kembali- raih-adipura
http://www.temanggungkab.info/info/detail/4/48/potensi.html
http://www.temanggungkab.info/info/detail/53/502/pariwisata.html
http://www.temanggungkab.info/info/detail/5/57/investasi.html

Letak Geografis