Kabupaten Semarang

Kabupaten Semarang adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibukotanya adalah Kota Ungaran. Kabupaten ini berbatasan dengan Kota Semarang di utara; Kabupaten Demak danKabupaten Grobogan di timur; Kabupaten Boyolali di timur dan selatan; serta Kabupaten Magelang, Kabupaten Temanggung, dan Kabupaten Kendal di barat. Slogan Kabupaten ini adalah sebagai Bumi Serasi yang merupakan akronim dari "Sehat, Rapi, Aman, Sejahtera, dan Indah".

SEJARAH KABUPATEN SEMARANG

Sejak 4 abad yang lalu dimasa Pajang-Mataram, Kabupaten Semarang telah ada dengan ibukota Semarang. Pada jaman itu "Gemente" (Kotapraja) belum ada. Ki Pandan Arang II atau dikenal sebagai Raden Kaji Kasepuhan (1547-1553) merupakan Bupati Semarang yang pertama, dinobatkan tanggal 2 Mei 1547, berkuasa hingga tahun 1574 dan mendapat pengesahan Sultan Hadiwijaya. Pada masa itu berhasil membuat bangunan yang dipergunakan sebagai pusat kegiatan pemerintah kabupaten.

Pada jaman Pemerintahan Bupati R.M. Soebiyono, "Gemente (Kotapraja)" Semarang lahir, yaitu tepat tahun 1906.

Berdasarkan Stadblad tahun 1906 S.O 120 dibentuklah pemerintahan kota. Pemerintah Kabupaten Semarang yang dipimpim oleh seorang Bupati dan Pemerintah Kotapraja untuk wilayah Semarang yang dipimpin oleh seorang Burgenmester. Dan semenjak itulah terjadi pemisahan antara Kabupaten Semarang dengan Kotapraja Semarang hingga saat ini.

Berdasarkan UU no 13/1950 tentang Pembentukan Kabupaten-kabupaten dalam lingkungan Propinsi Jawa Tengah, Kota Semarang ditetapkan sebagai ibukota Kabupaten Semarang. Namun Kota Semarang adalah kotamadya yang memiliki pemerintahan sendiri, ditinjau dari segi pemerintahan Kota Semarang sebagai ibukota Kabupaten sangatlah kurang menguntungkan, maka timbullah gagasan untuk memindahkan ibukota Kabupaten Semarang ke Kota Ungaran yang pada saat itu masih dalam status kawedanan.

Sementara dilakukan pembenahan, tanggal 30 Juli 1979 oleh Bupati Kepala Daerah Tk. II Semarang diusulkan oleh Pemerintah Pusat melalui Gubernur, agar Kota Ungaran secara definitif ditetapkan sebagai ibukota Pemerintah Kabupaten Dati II Semarang. Dan ditetapkan dengan PP no 29/1983 tentang Penetapan Status Kota Ungaran sebagai Ibukota Pemerintah Kabupaten Dati II Semarang, yang berlaku peresmiannya tanggal 20 Desember 1983, yang terjadi pada masa pemerintahan Bupati Ir. Soesmono Martosiswojo (1979-1985).

KONDISI GEOGRAFI

Kabupaten Semarang merupakan salah satu Kabupaten dari 29 kabupaten dan 6 kota yang ada di Provinsi Jawa Tengah. Terletak pada posisi 1100 14' 54,74" 1100 39' 3" Bujur Timur dan Lintang Selatan. Luas keseluruhan wilayah Kabupaten Semarang adalah 95.020,674 Ha atau sekitar 2,92% dari luas Provinsi Jawa Tengah.

Ibu kota Kabupaten Semarang terletak di kota Ungaran. Secara administratif Kabupaten Semarang terbagi menjadi 19 Kecamatan, 27 Kelurahan dan 208 desa. Batas-batas Kabupaten Semarang adalah sebelah utara berbatasan dengan Kota Semarang dan Kabupaten Demak. Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Boyolali. Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Magelang. Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Magelang dan Kabupaten Kendal.

Ketinggian wilayah Kabupaten Semarang berkisar pada 500 - 2000m diatas permukaan laut (dpl), dengan ketinggian terendah terletak di desa Candirejo Kecamatan Pringapus dan tertinggi di desa Batur Kecamatan Getasan. Rata-rata curah hujan 1.979 mm dengan banyaknya hari hujan adalah 104. Kondisi tersebut terutama dipengaruhi oleh letak geografis Kabupaten Semarang yang dikelilingi oleh pegunungan dan sungai diantaranya :

  • Gunung Ungaran, letaknya meliputi wilayah Kecamatan Ungaran, Bawen, Ambarawa dan Sumowono.
  • Gunung Telomoyo, letaknya meliputi wilayah Kecamatan Banyubiru, Getasan.
  • Gunung Merbabu, letaknya meliputi wilayah Kecamatan Getasan dan Tengaran.
  • Pegunungan Sewakul terletak di wilayah Kec.Ungaran.
  • Pegunungan Kalong terletak di wilayah Kec.Ungaran.
  • Pegunungan Pasokan, Kredo, Tengis terletak di Wilayah Kec.Pabelan.
  • Pegunungan Ngebleng dan Gunung Tumpeng terletak di wilayah Kec.Suruh.
  • Pegunungan Rong terletak di wilayah Kec.Tuntang.
  • Pegunungan Sodong terletak di wilayah Kec.Tengaran.
  • Pegunungan Pungkruk terletak di Kec.Bringin.
  • Pegunungan Mergi terletak di wilayah Kec.Bergas.
  • Sungai/kali dan danau/rawa di Kab.Semarang diantaranya :
    • Kali garang, yang melalui sebagian wilayah Kec.Ungaran dan Bergas.
    • Rawa Pening meliputi sebagian dari wilayah Kecamatan Jambu, Banyubiru, Ambarawa, Bawen, Tuntang dan Getasan.
    • Kali Tuntang, yang melalui sebagian dari wilayah Kecamatan Bringin, Tuntang, Pringapus dan Bawen.
    • Kali Senjoyo, melalui sebagian wilayah Kecamatan Tuntang, Pabelan, Bringin, Tengaran dan Getasan.

WILAYAH ADMINISTRATIF

Kabupaten Semarang terdiri atas 19 kecamatan, yang dibagi lagi atas 208 desa dan 27 kelurahan. Ibukota kabupaten adalah Ungaran. kecamatan-kecamatan di Kabupaten semarang, yaitu sebagai berikut:
    • Ungaran Barat 6 desa 5 kelurahan
    • Ungaran Timur 5 desa 5 kelurahan
    • Bergas 9 desa 4 kelurahan
    • Pringapus 8 desa 1 kelurahan
    • Bawen 10 desa 2 kelurahan
    • Bringin 16 desa
    • Tuntang 16 desa
    • Pabelan 17 desa
    • Bancak 9 desa
    • Suruh 17 desa
    • Susukan 13 desa
    • Kaliwungu 11 desa
    • Tengaran 15 desa
    • Getasan 13 desa
    • Banyubiru 10 desa
    • Sumowono 16 desa
    • Ambarawa 7 desa 9 kelurahan
    • Jambu 11 desa
    • Bandungan 9 desa 1 kelurahan

    TOPOGRAFI

    Keadaan Topografi wilayah Kabupaten Semarang dapat diklasifikasikan ke dalam 4 (empat) kelompok, yaitu ;
    • Wilayah datar dengan tingkat kemiringan kisaran 0 - 2% seluas 6.169 Ha.
    • Wilayah bergelombang dengan tingkat kemiringan kisaran 2 - 15% seluas 57.659 Ha.
    • Wilayah curam dengan tingkat kemiringan kisaran 15 - 40% seluas 21.725 Ha.
    • Wilayah sangat curam dengan tingkat kemiringan >40% seluas 9.467,674 Ha.

    HIDROLOGI

    Secara Hidrologi, kekayaan sumber daya air yang tersedia di Kab. Semarang meliputi :
    • Sumber Air Dangkal / Mata Air dengan kapasitas air sebesar 7.331,2 l/dt, tersebar di 15 Kecamatan.
    • Sumber Air Permukaan / Sungai, dengan jumlah aliran sungai sebanyak 51 sungai, dengan panjang keseluruhan 350 KM dan memiliki debit total sebesar 2.668.480 l/dt.
    • Cekungan Air, merupakan aquaifer dengan produktifitas air sedang dan tinggi.
      Cekungan-cekungan air tersebut banyak dimanfaatkan untuk obyek wisata kolam pancing dan rumah makan.
    • Waduk, satu-satunya waduk yang dimiliki Kabupaten Semarang adalah Waduk Rawa Pening yang memiliki volume air + 65 juta m3dengan luas genangan 2.770 Ha pada ketinggian muka air maksimal, sedangkan dengan ketinggian permukaan air minimal memiliki volume + 25 juta m3 dengan luas genangan 1.760Ha.
    Sumber:http://semarangkab.go.id/utama/selayang-pandang/kondisi- umum/geografitopografi.html

    KEPENDUDUKAN

    Jumlah penduduk di Kabpaten Semarang pada tahun 2014 adalah 987.600 jiwa. Sedangkan pada tahun 2015 jumlah penduduk di Kabupaten Semarang meningkat mencapai 1.000.890 jiwa. Dengan jumlah jenis kelamin laki-laki sebesar 491.820 jiwa dan jenis kelamin perempuan sebesar 509.070 jiwa. Rasio jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan di Kabupaten Semarang padatahun 2015 adalah 0,97 dengan kepadatan penduduk sebesar 1.057 per km 2 .

    Sumber: BPS, Jawa Tengah Dalam Angka 2016

    KETENAGAKERJAAN

    Jumlah angkatan kerja di Kabupaten Semarang pada tahun 2015 sebesar 579.075 jiwa. Dengan jumlah yang bekerja sebesar 564.211 jiwa dan jumlah pengangguran terbuka sebesar 14.864 jiwa. Sedangkan untuk jumlah bukan angkatan kerja di Kabupaten semarang pada tahun 2015 sebanyak 189.641 jiwa. Untuk Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) di Kabupaten Semarang pada Tahun 2015 adalah Rp. 1.419.000,00 sedangkan UMK pada tahun 2016 sebesar Rp. 1.610.000,00.

    Sumber:PS, JawaTengah Dalam Angka 2016

    PENDIDIKAN

    Pendidikan umum yang ada di Kabupaten Semarang adalah sebagai berikut:
    • Fasilitas Taman Kanak-Kanak berjumlah 338 buah. hanya 1 taman kanak-kanak milik pemerintah yang terletak di Kecamatan Bergas. Lainnya dikelola swasta.
    • Fasilitas Sekolah Luar Biasa (SLB) di Kabupaten Semarang hanya berjumlah 13 buah (2 SLB Negeri dan 11 SLB Swasta).
    • Fasilitas SD sebagian besar milik pemerintah, yaitu berjumlah 501 buah buah dan hanya 32 SD wasta.
    • Fasilitass SLTP berjumlah 94 buah pada tahun 2009 yaitu 51 SLTP Negeri dan 43 SLTP Swasta,
    • Fasilitas SLTA berjumlah 25 SLTA dan yang dikelola oleh pemerintah hanya 11 SLTA,
    • Perguruan Tinggi Umum di Kabupaten Semarang hanya tersedia 4 buah, terletak di Kecamatan Getasan 3 buah dan di Kecamatan Ungaran Barat 1 buah.
    • Fasilitas Pendidikan Nonformal dan Informal berjumlah 2 SKB (Sanggar Kegiatan Belajar), yaitu UPTD SKB Ungaran dan UPTD SKB Susukan.
    Sedangkan untuk pendidikan keagamaan adalah sebagai berikut:
    • Jumlah fasilitas pendidikan agama Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Kabupaten Semarang berjumlah 162 buah yang terdiri dari 6 MI Negeri dan 156 MI Swasta. Terbanyak di Kecamatan Ungaran Barat dan terkecil di Kecamatan Pringapus.
    • Fasilitas pendidikan agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) tercatat sebanyak 32 buah yang terdiri dari 1 MTs Negeri dan 31 MTs Swasta dan terbanyak terdapat di Kecamatan Ungaran Barat.
    • Madrasah Aliyah tercatat sebanyak 7 buah yang terdiri dari 2 MA Negeri dan 5 MA Swasta.
    • Perguruan Tinggi Agama Islam di Kabupaten Semarang ada 1 buah dan 3 buah Perguruan Tinggi Agama Kristen dengan status kepemilikan swasta.
    Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Semarang

    KEUNGGULAN

    Prestasi Potensi

    OBJEK WISATA

    Candi Gedong Songo

    Candi Gedong Songo adalah nama sebuah komplek bangunan candi peninggalan budaya Hindu yang terletak di desa Candi, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Indonesia tepatnya di lereng Gunung Ungaran. Di kompleks candi ini terdapat sembilan buah candi. Candi ini diketemukan oleh Raffles pada tahun 1804 dan merupakan peninggalan budaya Hindu dari zaman Wangsa Syailendraabad ke-9 (tahun 927 masehi). Candi ini memiliki persamaan dengan kompleks Candi Dieng di Wonosobo. Candi ini terletak pada ketinggian sekitar 1.200 m di atas permukaan laut sehingga suhu udara disini cukup dingin (berkisar antara 19-27 °C). Lokasi 9 candi yang tersebar di lereng Gunung Ungaran ini memiliki pemandangan alam yang indah. Selain itu, objek wisata ini juga dilengkapi dengan pemandian air panas dari mata air yang mengandung belerang, area perkemahan, dan wisata berkuda. Untuk menempuhnya, diperlukan perjalanan sekitar 40 menit dari Kota Ambarawa dengan jalanan yang naik, dan kemiringannya sangat tajam (rata-rata mencapai 40 derajat). Lokasi candi juga dapat ditempuh dalam waktu 10 menit dari objek wisata Bandungan. Berikut daftar jarak tempuh menuju candi ini.

    • Gedong Songo - Ungaran : 25 km
    • Gedong Songo - Ambarawa : 15 km
    • Gedong Songo - Semarang : 45 km

    Curug Lawe

    Curug Lawe adalah air terjun yang berada di Kawasan Gunung Ungaran di Semarang.

    Di Curug Lawe airnya benar-benar bersih dan tentu kondisi alam di sekitarnya sangat indah. Curug Lawe dan Benowo berada disebelah utara anak-anak Gunung Ungaran dan menjadi hulu Kali Banjir Kanal Barat atau Kali Garang di kota Semarang. Disebut Curug Lawe karena air yang jatuh dari tebing curam itu terlihat bagai benang-benang putih, yang dalam bahasa jawa disebut lawe. Versi lain menjelaskan dinamakan Curug Lawe karena konon jumlah air terjun yang ada, baik dari yang besar hingga yang terkecil berjumlah 25 buah yang dalam bahasa jawa Selawe.

    Terletak tidak jauh dari pusat kota Semarang tepatnya di Desa Kalisidi, Sekarang Gunung Pati, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah.i8[]-- Berjarak 12 km dari kota Semarang atau 7 km dari kota Ungaran. Dari Ungaran (alun-alun) mengambil arah ke Mapagan melalui jalan tembus ke Boja.

    Sesampainya di Boja ambil belokan ke kiri di desa Sumur Gunung yang ternyata juga tidak terlalu jauh dari kampus Unnes sekarang Gunung Pati. Kondisi jalan dari Ungaran ke desa Kalisidi sudah beraspal. Selanjutnya dari pertigaan Sumur Gunung tersebut diteruskan ke arah selatan hingga perkebunan cengkeh zanzibar sekitar 3 kilometeran dengan kondisi jalan makadam menanjak dengan kemiringan bervariasi antara 25-45 persen. Sesampai di perkebunan ini bagi yang membawa kendaraan dapat memarkirkan kendaraannya di dekat geust house.

    Jarak dari tempat parkir ke dua curug lumayan jauh sekitar 30 menit berjalan kaki dengan kondisi jalan setapak yang relatif datar, hanya sedikit terdapat tanjakan yang tidak berarti. Ada dua jalur menuju ke sana yaitu jalur lama dan jalur baru. Jika melewati jalur lama akan melewati saluran dan jembatan irigasi denga sisi kiri adalah jurang yang sangat curam. Sedangkan jika menggunakan jalur baru akan melewati Sendang Pengantin kemudian turun ke arah bendungan melewati pinggiran sungai.

    Setelah itu kira-kira 10 menit dari bendungan akan ditemui 2 percabangan, kiri menuju Curug Lawe dan kanan menuju Curug Benowo, tetapi sekarang ada jalan tembus langsung dari dan ke dua curug tersebut tanpa kembali ke percabangan semula. Terletak tidak jauh dari pusat kota Semarang tepatnya di Desa Kalisidi, Sekarang Gunung Pati, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah.

    Berjarak 12 km dari kota Semarang atau 7 km dari kota Ungaran. Dari Ungaran (alunalun) mengambil arah ke Mapagan melalui jalan tembus ke Boja. Sesampainya di Boja ambil belokan ke kiri di desa Sumur Gunung yang ternyata juga tidak terlalu jauh dari kampus Unnes sekarang Gunung Pati. Kondisi jalan dari Ungaran ke desa Kalisidi sudah beraspal. Selanjutnya dari pertigaan Sumur Gunung tersebut diteruskan ke arah selatan hingga perkebunan cengkeh zanzibar sekitar 3 kilometeran dengan kondisi jalan makadam menanjak dengan kemiringan bervariasi antara 25-45 persen.

    Sesampai di perkebunan ini bagi yang membawa kendaraan dapat memarkirkan kendaraannya di dekat geust house.

    Jarak dari tempat parkir ke dua curug lumayan jauh sekitar 30 menit berjalan kaki dengan kondisi jalan setapak yang relatif datar, hanya sedikit terdapat tanjakan yang tidak berarti. Ada dua jalur menuju ke sana yaitu jalur lama dan jalur baru. Jika melewati jalur lama akan melewati saluran dan jembatan irigasi denga sisi kiri adalah jurang yang sangat curam. Sedangkan jika menggunakan jalur baru akan melewati Sendang Pengantin kemudian turun ke arah bendungan melewati pinggiran sungai.

    Setelah itu kira-kira 10 menit dari bendungan akan ditemui 2 percabangan, kiri menuju Curug Lawe dan kanan menuju Curug Benowo, tetapi sekarang ada jalan tembus langsung dari dan ke dua curug tersebut tanpa kembali ke percabangan semula.

    Museum Kereta Api Ambarawa

    Museum Kereta Api Ambarawa adalah sebuah stasiun kereta api yang sekarang dialihfungsikan menjadi sebuah museum di Ambarawa, Jawa Tengah yang memiliki kelengkapan kereta api yang pernah berjaya pada zamannya. Salah satu kereta api uap dengan lokomotif nomor B 2502 dan B 2503 buatan Maschinenfabrik Esslingen, serta B 5112 buatan Hannoversche Maschinenbau AG, sampai sekarang masih dapat menjalankan aktivitas sebagai kereta api wisata. Kereta api uap bergerigi ini sangat unik dan merupakan salah satu dari tiga yang masih tersisa di dunia. Dua di antaranya ada di Swiss dan India. Selain koleksi-koleksi unik tadi, masih dapat disaksikan berbagai macam jenis lokomotif uap dari seri B, C, D hingga jenis CC yang paling besar (CC 5029, Schweizerische Lokomotiv und Maschinenfabrik/Swiss Locomotive and Machine Works) di halaman museum.

    Museum ini melayani kereta wisata Ambarawa-Bedono pp, Ambarawa-Tuntang pp dan lori wisata Ambarawa-Tuntang pp. Kereta wisata Ambarawa-Bedono pp atau lebih dikenal sebagai Ambarawa Railway Mountain Tour ini beroperasi dari museum ini menuju Stasiun Bedono yang jaraknya 35 km dan ditempuh 1 jam untuk sampai stasiun itu. Kereta ini melewati rel bergerigi yang hanya ada di sini dan di Sawahlunto. Panorama keindahan alam seperti lembah yang hijau antara Gunung Ungaran dan Gunung Merbabu dapat disaksikan sepanjang perjalanan.

    Pemandangan yang dapat dinikmati dari kereta dan lori Ambarawa-Tuntang pun tak kalah bagusnya. Kereta ini berangkat dari stasiun menuju Stasiun Tuntang yang berada sekitar 7 km dari museum. Di sepanjang jalan dapat dilihat lanskap menawan berupa sawah dan ladang dengan latar belakang Gunung Ungaran, Gunung Merbabu, dan Rawa Pening di kejauhan. Kereta ini sebenarnya sudah ada sejak dulu, tetapi ditutup pada 1980-an karena prasarana yang rusak.Harga karcis kereta wisata adalah Rp50.000 per orang, sedangkan lori Rp10.000 per orang.

    Umbul Sidomukti

    Umbul Sidomukti adalah sebuah objek wisata yang menawarkan keindahan alam yang sangat indah. Diapit jurang di kedua sisinya dan berada pada ketinggian 1.200 meter dpl di lereng Gunung Ungaran. Ya, bisa dibayangkan betapa dinginnya berada di kawasan ini. Letaknya memang relatif dekat dengan Kompleks Candi Gedong Songo, namun jika pengunjung dari arah Kota Semarang relatif lebih dekat. Bagi pengunjung yang baru pertama kali mendatangi objek wisata ini memang akan mencari kesulitan untuk mencari lokasinya karena jalan yang menuju objek wisata ini memang tidak dilengkapi dengan petunjuk jalan memadai. Namun, tak perlu khawatir, semua warga di kawasan Bandungan, tempat objek wisata ini berada sudah tidak asing dengan Umbul Sidomukti. Silakan bertanya kepada masyarakat setempat jika sudah berada di kawasan Bandungan, Kabupaten Semarang.

    Dengan kolam renang menghampar hijaunya perbukitan, pengunjung akan serasa berenang di awan dengan melihat pemandangan di bawahnya. Dengan kondisi alam yang masih asri tidak mengherankan jika airnya sangat bening dan bersih. Pastinya, airnya sangat dingin meski pengunjung berenang siang hari sekalipun. Namun, tak perlu khawatir kedinginan karena disediakan banyak fasilitas dan hiburan. Bagi pengunjung yang keletihan berenang, bisa menginap di vila-vila berarsitektur modern yang disediakan di objek wisata ini, atau menyantap masakan dan minuman yang disediakan di restorannya yang masih di pinggir kolam.

    Bagi pengunjung yang tidak suka berenang di air yang dingin, bisa mencoba tantangan permainan yang disediakan, seperti ‘flying fox” membentang dari satu bukit ke bukit lainnya. Pengunjung bisa menyaksikan hamparan tanaman stroberi yang terhampar di bawah dan pasti dilintasi jika adrenalin mencukupi untuk menjajalnya permainan ini.

    Ada pula permainan ATV yang disediakan di objek wisata ini sehingga pengunjung bisa memuaskan adrenalin menyusuri perbukitan stroberi dan sayuran dengan motor beroda empat ini. Sembari berkeliling, pengunjung pun bisa memetik buah stroberi yang sudah matang, namun jika mau membawanya pulang tentu haruslah membeli.

    Rawa Pening

    Objek wisata ini berupa danau dengan luas sekitar 2.670 hektare yang terletak di Kecamatan Ambarawa, Bawen, Tuntang, dan Banyubiru. Danau ini terletak di cekungan terendah lereng Gunung Merbabu, Gunung Telomoyo, dan Gunung Ungaran. Meski kini hampir semua permukaannya tertutup eceng gondok, pengunjung tetap bisa menikmati panorama indah yang dihadirkan di Rawa Pening. Masih banyak pula masyarakat setempat yang mencari ikan di danau ini dengan perahu-perahu kecil menembus hamparan tanaman eceng gondok.

    Sekarang ini, upaya untuk mengatasi semakin meluasnya eceng gondok terus dilakukan, di antaranya dengan pembersihan yang dilakukan berkala dan memberikan pelatihan pemanfaatan eceng gondok kepada masyarakat setempat menjadi hasil olahan kreatif kerajinan. Anyaman eceng gondok bisa dimanfaatkan menjadi kursi, tas, dan berbagai kerajinan lainnya. Tentu, berbagai upaya ini dilakukan untuk mengembalikan kembali Rawa Pening sebagai danau yang bening sebagaimana kata “pening” yang berarti bening.

    Dilihat sejarahnya, danau ini sebenarnya tidak lepas dari legenda Baru Klinthing yang berkembang di masyarakat sekitar. Menurut legenda, Rawa Pening terbentuk dari pancaran air yang mengalir dari bekas cabutan lidi yang dilakukan oleh seorang bocah bernama Baru Klinthing. Terlepas dari benar-tidaknya legenda itu, Rawa Pening merupakan sebuah objek wisata air yang menjadi “jujukan” para mancing mania.

    Kebanyakan pemancing berburu ikan gabus yang memang banyak terdapat di danau ini dan bisa diolah menjadi menu kuliner yang mampu menggoyang lidah. Namun, bagi yang tidak ingin repot-repot memancing juga bisa menikmati objek wisata ini, sekaligus menyantap kuliner khas ikan air tawar karena sudah banyak warung-warung makan yang menawarkan keindahan panorama Rawa Pening.

    PERIZINAN DAN PEMBIAYAAN

    BPMPPTSP Kabupaten Semarang merupakan Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu yang memberikan pelayanan dalam perizinan dasar, perizinan usaha, serta non perizinan dasar dan perizinan usaha yang ada di Kabupaten Semarang.

    Prosedur Pendaftaran Paket Permodalan Investasi

    a. Pendaftaran. Calon Investor melakukan pendaftaran pada Aplikasi paket permodalan Online, melalui halaman Pendaftaran. Calon Investor yang sudah mendaftar akan mendapatkan username dan password yang akan digunakan untuk mengisi formulir.
    b. Mengisi formulir. Melengkapi Formulir dengan sebelumnya melakukan login dengan username dan password yang sudah diberikan.
    c. Mencetak formulir-formulir. . formulir-formulir tersebut kemudian dicetak di kertas A4. Untuk mencetak, masuk ke menu cetak. Menu ini akan tampil jika Anda sudah login. formulir-formulir yang sudah dicetak tersebut selanjutnya dibubuhi materai dan kemudian di tandatangani, selanjutnya akan di kirim bersama dengan kelengkapan syarat-syarat yang lain.
    d. Mengirim formulir serta kelengkapan persyaratan. Setelah mencetak formulir-formulir kemudian formulir-formulir tersebut dikirim melalui Email bersama dengan berkasberkas kelengkapan yang lainnya. Alamat E-mailnya adalah "bpmpptsp@semarangkab.go.id". berkas-berkas serta kelengkapan yang lain bisa dilihat di menu Informasi syarat dan kelengkapan.
    Alamat : Jl. Gatot Subroto No. 104 A Ungaran Barat, Kabupaten Semarang. 50511
    Email :  kppt@semarangkab.go.id
    Telepon dan Fax :(024) 6921908 dan (024) 6926911
    Situs : http://semarangkab.go.id/skpd/kpmpt

    PELUANG INVESTASI

    SEKTOR PARIWISATA

    Pengembangan Objek Wisata Senjoyo

    a. Background

    Kabupaten Semarang memiliki potensi sumber daya alam yang sangat produktif dan menjanjikan, yaitu berupa potensi obyek dan daya tarik wisata. Obyek dan daya tarik wisata unggulan yang strategis untuk dikembangkan yakni Kawasan Senjoyo. Potensi unggulan yang ada di Kawasan Senjoyo antara lain: sumber air yang melimpah dan bersih, sehingga operasional kolam renang cukup efisien; kondisi alam yang sejuk dan masih alami; embrio wisata yang sudah ada, Senjoyo sudah dikenal sebagai obyek wisata; kegiatan wisata di sekitar Senjoyo yaitu motorcross, pacuan kuda, perkemahan dan wisata ritual; lokasi yang strategis; dan peluang potensi dibangunnya jalan tol Semarang – Solo.

    b. Project Scope

    Kegiatan utama yang ditawarkan: kolam standar internasional, kolam anak, kolam arus, waterboom, panjat tebing & flying fox, kereta gantung, aquarium, kolam pesta air, kolam sepeda air, wisata alam dan wisata religius. Kegiatan pendukungnya yaitu: restoran, pemancingan, penginapan, fasilitas olah raga, taman wisata dan pusat souvenir.

    c. Location
    Desa Tegal Waton. Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang dengan luas lahan 4 Ha
    d. Financial Aspect
    Perkiraan nilai investasi: Rp 185 Milyar
    e. Investment Scheme
    Kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Semarang dengan skema BOT (Build, Operate, Transfer)
    f. Contact Person
    Fajar Artiwi, SH
    Head of Registration, Data, Promotion and Development Board of Investment and Integrated Licensing Service of Semarang Regency (Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Semarang)
    Jl. Gatot Subroto No. 104 Ungaran
    Telp/Fax: +6224 6921908 / +6224 6926911
    Mobile: +6281390261410
    Email: bpmpptspkabsmg@yahoo.com / fajarartiwi02@gmail.com www.semarangkab.go.id/skpd/kpmpt

    Pembangunan Wahana Wisata Jateng Park di Kabupaten Semarang

    a. Background
    Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi yang menjadi tujuan wisata.

    Sebagai salah satu Daerah Tujuan Wisata maka dalam rangka mendukung tercapainya tujuan pengembangan kepariwisataan Indonesia, Jawa Tengah telah melakukan berbagai kegiatan pembangunan pariwisata dengan memanfaatkan seluruh potensi keindahan dan kekayaan alam. Namun saat ini, Jawa Tengah belum memiliki proyek wisata alam yang terintegrasi dan menjadi kebanggaan masyarakat Jawa Tengah. Oleh karenanya, hal ini merupakan peluang investasi bagi pihak swasta untuk ikut terlibat dalam membangun dan mengembangkan.

    b. Project Scope
    Proyek wisata alam terintegrasi dengan wahana yang direncanakan yaitu:
    • Plaza Park
    • Theme Park
    • Cultural Park
    • Water Park
    • Eco Safari Park
    • Eco Lodge
    • Danau Retensi
    c. Location

    Wilayah KPH (Kesatuan Pemangkuan Hutan) Semarang, BKPH (Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan) Penggaron, RPH (Resort Pemangkuan Hutan) SusukanGedawang atau tepatnya di Desa Susukan, Kecamatan Ungaran, Kabupaten Semarang d. Financial Aspect Perkiraan nilai investasi: Rp 3 Triliun

    e. Investment Scheme
    Kerjasama dengan masa konsesi 35 tahun
    f. Contact Person
    Syafruddin
    Biro Bina Produksi Provinsi Jawa Tengah
    Jl. Pahlawan No. 9 Semarang
    Telp/Fax: +6224 8311266
    Mobile: +6281326603692
    Email: subbaghut.binprod@gmail.com

    Objek Wisata Rawa Pening

    a. Tujuan

    Maksud dan tujuan penyusunan Master Plan kawasan Rawa Pening adalah menyusun perencanaan pengembangan pariwisata baru yang berwawasan lingkungan di desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang terintegrasi dengan obyekobyek wisnln lain yang sudah ada di sekitar kawasan Rawa Pening yang diharapkan menjadi icon baru pariwisata Kabupaten Semarang Jawa Tengah

    b. Lokasi

    Wilayah kegiatan dari penyusunan Master Plan Kawasan Wisata Rawa Pening mengncu pada hasil Studi Kelayakan Wisata Rawapening 2010. Berdasarkan hasil studi kelayakan, maka dihasilkan rencana lokasi Objek Wisata Rawapening. Namun demikian potensi wisata buatan yang direncanakan juga akan memanfaatkan potensi alam dan karaktor masyarakat lokal dalam pertanian, perikanan dan industri kecil maka bisa saja perencanaan lokasi terpilih saling memanfaatkan satu sama lain

    c. Nilai Investasi
    Nilai investasi sebesar Rp. 60.000.000.000,00
    d. Aspek Perencanaan

    Kriteria umum perencanaan kawasan wisata disesuaikan berdasarkan furujsi dan kebutuhan perencanaan Master Plan meliputi Unsur PendidikanMaster Plan kawasan wisata, Unsur Konservasi Lingkungan Dan Sosial Budaya Masyarakat, Unsur Pemberdayaan Masyarakat Kecil, Unsur Arsitektur danLingkungan

    e. Contact Person
    Fajar Artiwi, SH
    Head of Registration, Data, Promotion and Development Board of Investment and Integrated Licensing Service of Semarang Regency (Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Semarang)
    Jl. Gatot Subroto No. 104 Ungaran
    Telp/Fax: +6224 6921908 / +6224 6926911
    Mobile: +6281390261410
    Email: bpmpptspkabsmg@yahoo.com / fajarartiwi02@gmail.com www.semarangkab.go.id/skpd/kpmpt

    Objek Wisata Candi Gedong Songo

    a. Background

    Gedongsongo merupakan Kawasan situs peninggalan sejarah milik Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Prambanan. Lokasi ini berada Wilayah Kecamatan Ambarawa, luas seluruhnya 25 Ha, dengan perincian 1,5 Ha milik Pemerintah Kabupaten Semarang, Aset milik Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Prambanan 21 Ha dan milik Perhutani 2,5 Ha.

    b. Kapasitas Peluang Potensi

    Pemanfaatan sumber air panas, penataan lokasi camping ground dengan jalan masuk, perbaikan kondisi jalan menuju obyek wisata candi, peningkatan fasilitas jalan dan perlengkapan jalan antar candi, penambahan WC umum dan penerangan listrik, pembangunan fasilitas fisik berupa taman bunga/buah (agrowisata), arena bermain dan kereta gantung.

    c. Lokasi
    Wisata Candi Gedong Songo terletak di Desa Candi Kecamatan Bandungan.
    d. Sarana Pelaksana Pendukung
    Saran pendukung yang ada di tempat wisata ini aalah Jalan, listrik, telepon, air, angkutan, dantenaga kerja.
    e. Nilai Investasi
    Nilai investasi yang diperlukan sebesar Rp. 10.000.000.000,00.
    f. Promosi dan kerjasama yang diperlukan
    • Permodalan : Pembiayaan pengembangan dan pengelolaan oleh pihak investor
    • Teknologi: Desain tempat tersedia, teknologi pengembangan oleh investor
    • Pemasaran : Pemda dan Investor
    g. Fasilitas
    Fasilitas yang ada saat ini sembilan bangunan candi, namun yang masih utuh sekarang ini tinggal 6 bangunan candi yang dibangun pada abad IX tahun 927 M oleh raja-raja keturunan Wangsa Senjaya (Dinasti Senjaya).
    h. Contact Person
    Fajar Artiwi, SH
    Head of Registration, Data, Promotion and Development Board of Investment and Integrated Licensing Service of Semarang Regency (Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Semarang)
    Jl. Gatot Subroto No. 104 Ungaran
    Telp/Fax: +6224 6921908 / +6224 6926911
    Mobile: +6281390261410

    Email: bpmpptspkabsmg@yahoo.com / fajarartiwi02@gmail.com www.semarangkab.go.id/skpd/kpmpt

    SEKTOR INDUSTRI

    Kawasan Industri Tengaran

    a. Background
    Kawasan Industri Tengaran mempunyai luas lahan sebesar 119 ha.
    b. Lokasi
    Terletak di Desa Butuh dan Desa Patemon Kec. Tengaran, Kab. Semarang Propinsi Jateng
    c. Kapling
    Kapling yang tersedia adalah sebagai berikut:
    • Kapling Besar : 7.800 m2 sebesar 36 unit
    • Kapling Sedang : 5.400 m2 sebesar 32 unit
    • Kapling Kecil : 3.500 m2 sebesar 74 unit
    d. Infrastruktur
    Infrastruktur yang tersedia adala seagai berikut:
    • Akses ke arteri primer 2 km
    • IPAL terpadu
    • Komersial
    • RTH
    e. Aspek Finansial
    Investasi yang diperlukan sebesar Rp. 266 milyar. Harga Tanah yang di Kawasan ini sebesar Rp. 100.000 - 200.000/m2. Harga Jual kavling sebesar Rp. 355.000/m2 serta NPV +, IRR sebesar 20,70 %.

    Kawasan Industri Pringapus

    a. Background
    Kawasan industri Pringapus merupakan kawasan industri dengan luas 267,79 ha.
    b. Lokasi
    Terletak di Desa Klepu, Desa Pringsari & Desa Wonoyoso Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang. Akses dari pintu tol Karangjati 3 km
    c. Nilai Investasi
    Nilai investasi yang diperlukan sebesar Rp. 595.000.000.000,00. d. Rencana daya tampung industri
    • Kavling Besar : 10. 000 m 2  sebanyak 80 unit
    • Kavling Sedang : 5.000 m2 sebanyak 120 unit
    • Kavling Kecil : 2.000 m 2  sebanyak 200 unit
    e. Fasilitas Penunjang
    IPAL, TPS, Trade Center, komersial, RTH, dan prasarana lainnya.
    f. Harga Tanah
    Harga Tanah : Rp. 100.000-200.000/m 2
    Harga Jual Kavling : Rp. 350.000 � 400.000/m 2 g. Contact Person
    Fajar Artiwi, SH
    Head of Registration, Data, Promotion and Development Board of Investment and Integrated Licensing Service of Semarang Regency (Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Semarang)
    Jl. Gatot Subroto No. 104 Ungaran
    Telp/Fax: +6224 6921908 / +6224 6926911
    Mobile: +6281390261410

    Email: bpmpptspkabsmg@yahoo.com / fajarartiwi02@gmail.com www.semarangkab.go.id/skpd/kpmpt

    Kawasan Industri Bawen

    a. Background
    Kawasan Industri Bawen merupakan kawasan industri dengan luas lahan dengan luas 183 ha untuk 269 unit.
    b. Lokasi
    Terletak di Kelurahan Harjosari & Desa Lemahireng Kec. Bawen (lokasi di tepi jalan tol)
    c. Infrastruktur
    • Akses langsung ke arteri primer & jalan tol.
    • Air bersih dari PT. Sarana Tirta Ungaran.
    • IPAL terpadu dengan TPA Blondo.
    • Komersial
    • RTH (Ruang Terbuka Hijau)
    d. Aspek Finansial
    • Investasi Rp. 589 milyar
    • Harga tanah Rp. 100.000 -200.000/m2
    • Harga Jual kavling Rp. 355.000/m2
    • NPV+, IRR 14,22 %
    e. Kapling
    Kapling yang tersedia di Kawasan Industri ini adalah sebagai berikut:
    • Kapling Besar : 9.600 m2
    • Kapling Sedang : 5.400 m2
    • Kapling Kecil : 2.400 m2
    • Kapling Mikro : 1.200 m2
    f. Contact Person Fajar Artiwi, SH Head of Registration, Data, Promotion and Development Board of Investment and Integrated Licensing Service of Semarang Regency (Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Semarang) Jl. Gatot Subroto No. 104 Ungaran
    Telp/Fax: +6224 6921908 / +6224 6926911
    Mobile: +6281390261410

    Email: bpmpptspkabsmg@yahoo.com / fajarartiwi02@gmail.com www.semarangkab.go.id/skpd/kpmpt

    SEKTOR PERTANIAN

    BUNGA KRISAN

    a. Background

    Kelompok Tani Sri Rejeki mengelola lahan seluas 15,6 ha yang terdiri dari lahan sawah, tegalan dan pekarangan. Sedangkan yang diusahakan untuk tanaman krisan seluas 5-6 ha. Jenis tanah adalah latosol dan topografi wilayahnya datar sampai bukit. usaha ini adalah 850 dpi. Jenis bunga yang di tanam oleh kelompok ini adalah : Super Yellow, Ragatta White, Lameet, 722, Super White, Semifill, Puma White, Shamrock, M2000, Ragatta Yellow Poktan Sri Rejeki telah memproduksi berbagai jenis krisan, baik yang standar maupun sprey, begitu juga warnanya yang bervariasi. Produk krisan ini sudah memenuh kebutuhan pasar lokal dan kota besar lainnya, seperti : Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Solo, Ponorogo, Salatiga dan Magetan. Pemasaran rutin dilakukan dilakukan seminggu 3 kali, setiap hari Selasa, Jumat dan Minggu.

    Pada tahun 2010 total produksi sebanyak 11.016.000 tangkai, sedang harga satuannya Rp.1.000,- maka total pendapatan selama tahun selama tahun 2010 adalah Rp11.016.000.000. Usaha tani krisan ini memang memerlukan modal yanq cukup besar, oleh karena itu petani/kelompok tani dalam usahanya telah memanfaatkan akses ke beberapa Lembaga keuangan(BRI,BPR, Koperasi), dinas/instansi terkait dll. Usaha budidaya bunga krisan dilakukan oleh Kelompok Tani Sri Rejeki yang berdomisili di Dusun Ngasem, Desa Jetis, Kecamatan Bandungan - Kabupaten Semarang. Kelompok Tani berdiri th 1981 dan mulai banyak dikenal mengusahakan bunga Krisan pada th. 2002. Jumlah anggotanya sebanyak 35 orang. Kelompok tani ini dipimpin oleh seorang ketua kelompok.

    b. Nilai Investasl
    Nilai investasinya adalah sebesar Rp. 2.000.000.000
    c. Kapasitas Peluang Potensi
    Pengembangan usaha budidaya secara mandiri / mengakomodasi hasil budidaya masyarakat, pemblbltan / penangkaran, pengepakan, alat pendingin, showroom / pusat informasi
    d. Lokasi
    Terletak di Desa Kenteng, Kel. Candi (Kec. Bandungan), Kel. Baran (Kec. Ambarawa) Sarana
    e. Fasilitas
    Fasilitas yang ada antara lain Jalan, listrik, telepon, air, angkutan, tenaga kerja
    f. Promosi Dan Kerjasama Yang Diperlukan
    - Permodalan : Pembiayaan pengembangan dan pengelolaan oleh pihak investor
    -Teknologi : Desain usaha tersedia, teknologi pengembangan oleh investor
    -Pemasaran : Pemda dan Investor
    Biofarmaka
    a. Nilai Investasl:
    Rp. 2.000.000.000
    b. Kapasitas Peluang Potensi
    Pengembangan usaha budidaya tanaman obat, pemanfaatan lahan pekarangan/ladang masyarakat, pengembangan kebun tanaman obat.
    c. Lokasi
    Desa Jambu Kecamatan Jambu, Desa Kemawi dan Losari Kec. Sumowono.
    d. Fasilitas
    • Jalan 2 Km Kelas III<br/>
    • Tersedia : 167 x 2 km<br/>
    • Dibutuhkan : 10 x 2 km<br/>
    • Diusulkan : 10 x 2 km<br/>
    • Rencana Biaya : Rp. 260.000.000,-<br/>
    • Sumber Pembiayaan dari APBD Kab/Kota : Rp. 260.000.000,Listrik<br/>
    • Tersedia : 15.770.279 kva<br/>
    • Dibutuhkan : 62.400 kva<br/>
    • Diusulkan : 62.400 kva<br/>
    • Rencana Biaya : Rp. 52.000.000,-<br/>
    • Sumber Pembiayaan Masyarakat / Dunia Usaha : Rp. 52.000.000,Air<br/>
    • Tersedia : 1.542 l/dt<br/>
    • Dibutuhkan : 20 l/dt<br/>
    • Diusulkan : 20 l/dt<br/>
    • Rencana Biaya : Rp. 10.000.000,-<br/>
    • Sumber Pembiayaan Masyarakat / Dunia Usaha : Rp. 10.000.000,Telepon<br/>
    • Tersedia : 89 sst<br/>
    • Dibutuhkan : 20 sst<br/>
    • Diusulkan : 20 sst<br/>
    • Rencana Biaya : Rp. 20.000.000,-<br/>
    • Sumber Pembiayaan Masyarakat / Dunia Usaha : Rp. 20.000.000,
    e. Promosi Dan Kerjasama Yang Diperlukan
    • Permodalan : Pembiayaan pengembangan dan pengelolaan oleh pihak investor
    • Teknologi : Desain usaha tersedia, teknologi pengembangan oleh investor.
    • Pemasaran : Pemda dan Investor.
    • Pendukung bahan baku untuk industri jamu : PT. Sido Muncul, PT Jamu Nyonya Meneer dan PT. Jamu Jago.

    Industri Pengolahan Susu

    a. Background

    Jumlah produksi susu di Kabupaten Semarang sangat mendukung bila dibangun industri pengolah susu segar baik pasteurisasi, UHT dan lain-lain. Kabupaten Semarang dan Kabupaten Boyolali merupakan Kabupaten penghasil susu terbesar di Jawa Tengah dan konsep wilayah Kabupaten yang berdampingan, sehingga bisa saling mendukung terhadap keberadaan IPS tersebut.

    Beberapa peluang yang bisa mendorong tumbuhnya industri pengolahan susu yaitu:
    1. Terjadinya ketersediaanku bahan baku yang kontinyu sehingga menunjang kesinambungan produksi.
    2. Adanya jaminan pasar, baik secara lokal, regional maupun nasional.
    3. Dukungan dari pemerintah yang sedang menggalakkan gerakan agroindustri pedesaan melalui program-program bantuan permodalan, peralatan penanganan dan pengolahan susu.
    4. Pencanangan Gerakan Minum Susu Segar Anak Sekolah dan Karyawan.
    5. Adanya dukungan kelembagaan, yaitu :
    • Kelembagan petani, koperasi.
    • Kemitraan lembaga perbankan dan kelompok tani -Kemitraan Petani dengan penyedia saprodi dan pengolah produk.
    Susu yang ditampung oleh KUD di Kabupaten Semarang dipasarkan langsung ke Industri Pengolah Susu (IPS) yaitu :
    • PT. INDOMILK
    • INDOLAKTO
    • NESTLE
    • SGM
    b. Nilai Investasi
    Nilai investasi sebesar Rp. 5.000.000.000,-
    c. Kapasitas Peluang Potensi
    Produksi susu Sapi rata-rata perhari 65.000 liter yang dipasarkan ke KUD maupun dipasarkan sendiri oleh peternak
    d. Lokasi
    Kecamatan Getasan
    e. Sarana dan prasarana
    Sarana dan prasarana untuk mendukung pengembangan usaha persusuan di Kabupaten Seamarang adalah :
    1. Tersedianya poskeswan di beberapa Kecamatan.
    2. Tersedianya tenaga medis.
    3. Adanya laboratorium pengujian kualitas susu.
    4. Terbentuknya kelompok-kelompok persusuan dan koperasi yang telah dilengkapi dengan alat uji susu maupun cooling unit.
    5. Lembaga perbankan yang ikut memberikan bantuan permodalan bagi peternak.
    f. Promosi dan Kerjasama yang diperlukan
    • Permodalan : Pembiayaan pengembangan dan pengelolaan oleh pihak investor.
    • Teknologi : Teknologi pengolahan oleh investor.
    • Pemasaran : Pemda dan investor.

    Pengolahan Pakan Ternak Sapi

    a. Background

    Kebutuhan konsumsi daging sapi oleh masyarakat Kabupaten Semarang dan kota-kota sekitarnya seperti Semarang, Salatiga, Surakarta dan Magelang rata-rata per hari cukup besar, sehingga pengambangan usaha pengolahan pakan sapi cukup prospektik. Untuk mengetahui kebutuhan pakan sapi di Kabupaten Semarang dapat diketahui melalui perhitungan berikut ini :
    Asumsi berat badan pada setiap sapi 400kg, sedangkan kebutuhan pakan untuk setiap sapi sebanyak 5% dari berat badan sapi, sehingga kebutukan pakan untuk tiap sapi sebanyak 20kg. Jumlah sapi di Kabupaten Semarang sebanyak 97.172 ekor sehingga kebutuhan pakan sapi adalah sebanyak 1.943.440kg.

    b. Nilai Investasi
    Nilai investasi sebesar Rp. 3.000.000.000,
    c. Kapasitas Peluang Potensi
    Pengembangan Usaha Pengolahan Pakan Sapi.
    d. Lokasi
    Kecamatan Getasan, Kecamatan Sumowono, Kecamatan Jambu, Kecamatan Pabelan, Kecamatan Tengaran, Kecamatan Bringin dan Kecamatan Susukan.
    e. Sarana Pelaksana Pendukung
    Jalan, listrik, telepon, air, angkutan, dan tenaga kerja.
    f. Promosi dan Kerjasama yang diperlukan :
    • Permodalan : Pembiayaan pengembangan dan pengelolaan oleh pihak investor.
    • Teknologi : Teknologi pengolahan oleh investor.
    • Pemasaran : Pemda dan investor.

    Pengembangan Usaha Sapi

    a. Background

    Kondisi iklim mikro sebagian besar wilayah Kabupaten Semarang cukup sejuk dan sesuai bagi pengembangan budidaya peternakan sapi. Terdapat beberapa kawasan sentra peternakan sapi perah maupun sapi potong tersebar di 11 Kecamatan. Untuk produksi sapi perah berupa susu, Kabupaten Semarang termasuk dalam daerah potensial pengembangan sapi perah atau dikenal dengan JALUR SUSU dan telah berdiri pabrik pengolahan susu CITA NASIONAL di Kecamatan Getasan. Petani susu menyerahkan hasil perahannya ke KUD selanjutnya disetorkan ke pbarik pengolahan susu. Panjangnya rantai pengangkutan susu sebelum diolah di pabrik menjadikan pendapatan petani susu tidak berkembang. Produksi susu sapi rakyat lima besar Kabupaten Semarang adalah di Getasan 13.585.894 liter, Tengaran 1.565.423 liter, Ungaran 1.296.358 liter, Tuntang 1.205.862 liter, Jambu 776.826 liter.

    b. Nilai Investasi
    Nilai investasi sebesar Rp. 5.000.000.000,
    c. Kapasitas Peluang Potensi
    pengelolaan modern / pengembangan usaha terpadu dan intensif peterrnakan sapi untuk peningkatan produksi ternak sapi dan kesejahteraan peternak.
    d. Lokasi
    Terletak di Kecamatan Tengaran, Getasan, Bringin, Tuntang, dan Susukan. e. Sarana Pelaksana Pendukung
    Jalan, listrik, telepon, air, angkutan, tenaga kerja.
    f. Promosi dan Kerjasama yang diperlukan :
    • Permodalan : Pembiayaan pengembangan dan pengelolaan oleh pihak investor.
    • Teknologi : Teknologi pengolahan oleh investor.
    • Pemasaran : Pemda dan investor.

    sumber: http://bpmd.jatengprov.go.id/peluang-investasi/index/
    http://www.semarangkab.go.id/skpd/kpmpt/investasi/

Letak Geografis