

Kabupaten Rembang
Pada masa Kerajaan Majapahit, Rembang sebagai kota ataupun wilayah yang sudah berpemerintahan sendiri ataupun menjadi bagian dari suatu negara bagian Kerajaan Majapahit masih belumbisa di buktikan dengan jelas dan tepat. Hal ini di sebabkan sumber-sumber atau bukti-bukti tertulis yang menceritakan Rembang dalam aktifitas kota maupun pemerintah daerah tidak banyak di sebutkan. Berdasarkan sumber tertulis masa Majapahit, nama Rembang memang telah di sebutkan di dalam Kitab Negara Kertagama pada Pupuh XXI sebagai berikut: “…Menuruni surah melintasi sawah, lari menuju Jaladipa, Talapika, Padali, Arnon dan Panggulan langsung ke payaman, Tepasana ke arah kota Rembang sampai di kemirakan yang letaknya di pantai lautan”.
Meskipun demikian, kota-kota pantai di Pantai Utara Jawa dari beberapa sumber baik di dalam maupun dari luar telah di sebutkan eksistensinya. Antonia Pigafetta, seorang pelaut dari Italia, yang pernah mengadakan perjalanan ke beberapa tempat di Indonesia, Dalam cacatan perjalanannya pada tanggal 26 Januari sampai 11 Pebruari telah menyebutkan beberapa nama kota di wilayah itu. Olehnya di dengar kabar, bahwa kota-kota penting yang terdapat dalam ilmu bumi, yaitu Majapahit, Mentraman, Djapara, Sedayu, Gersik, Surabaya, dan Bali.25 Nama Rembang bersama-sama dengan kota-kota pantai lainnya di Jawa juga muncul dalamsumber tertulis yang berasal dari Tome Pires. Disebutkan oleh Tome Pires, (1512-1515) antara lain : Now comesjava and we mustspeak of the King within the hinterland. The land of Cherimon (Cherobaan), the land Jayapura, the land of Losari (Locari), the land of Tegal (Tegeguall), the land of Semarang (Camaram), the land of Demak (Demma), Tidunan (Tudumar), the land of Japara, the land of Rembang (Remee), the land of Tuban (Toban), the land of Sidayu (Cedayo), the land of Gresee (Agacij), the land of Surabaya (Curubaya), the land of Gamta, the land of Blambangan, the land of Pajarakan (Pajarucam), the land of Camta, the land of Panaruakan (Panarunca), the land of Chamdy, and when is ended we will speak of the great island of Madura.
Sumber lain tentang Rembang di peroleh dari sebuah manuskrip/tulisan tidak di terbitkan oleh Mbah Guru. 27 Di sebutkan antara lain :”….kira-kira tahun Syaka 1336, ada orang Campa Banjarmlati berjumlah delapan keluarga yang pandai membuat gula tebu ketika ada di negaranya……”. Orang-orang tadi pindah untuk membuat gula merah yang tidak dapat di patahkan itu, berangkatnya melalui lautan menuju arah barat hingga mendarat di sekitar sungai yang pinggir dan kanan kirinya tumbuh tak teratur pohon bakau. Kepindahannya itu di pimpin oleh kakek Pow Ie Din ; setelah mendarat kemudian mengadakan doa dan semedi, kemudian di mulai menebang pohon bakau tadi yang kemudian di teruskan oleh orang-orang lainnya. Tanah lapang itu kemudian dibuat tegalan dan pekarangan serta perumahan yang selanjutnya menjadi perkampungan itu dinamakan kampung : KABONGAN, mengambil kata dari sebutan pohon bakau, menjadi Ka-bonga- an (Kabongan). …Pada suatu hari saat fajar menyising di bulan Waisaka, orang-orang akan memulai ngrembang (mbabat, Ind : memangkas) tebu. Sebelum di mulai mbabat di adakan upacara suci Sembahyang dan semedi di tempat tebu serumpun yang akan di kepras/ di pangkas dua pohon, untuk tebu “Penganten”. Upacara pengeprasan itu dinamakan “ngRembang sakawit”…begitu tadi asal mulainya kata : “ngRembang”, sampai di jadikan nama Kota Rembang hingga saat ini.., Menurut Mbah Guru , upacara ngRembang sakawit ini di laksanakan pada hari Rabu Legi, saat dinyanyikan Kidung, Minggu Kasadha, Bulan Waisaka, Tahun Saka 1337 dengan Candra Sengkala : Sabda Tiga Wedha Isyara.
Geografis
Kabupaten Rembang yang ber-Semboyan: Rembang BANGKIT (Bahagia, Aman, Nyaman, Gotong-royong, Kerja keras, Iman, Takwa) , adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang berbatasan dengan Teluk Rembang (Laut Jawa) di utara, Kabupaten Tuban (Jawa Timur) di timur, Kabupaten Blora di selatan, serta Kabupaten Pati di barat. Secara geografis terletak di ujung timur laut Provinsi Jawa Tengah dan dilalui Jalan Pantai Utara Jawa (Jalur Pantura), pada garis koordinat 111 o 00' – 111 o 30' Bujur Timur dan 6 o 30' - 7 o 6' Lintang Selatan. Kabupaten Rembang berbatasan langsung dengan provinsi Jawa Timur, sehingga menjadi gerbang sebelah timur Provinsi Jawa Tengah. Daerah perbatasan dengan Jawa Timur (seperti di Kecamatan Sarang.Bagian selatan wilayah Kabupaten Rembang merupakan daerah perbukitan, bagian dari Pegunungan Kapur Utara, dengan puncaknya Gunung Butak (679 meter).Sebagian wilayah utara, terdapat perbukitan dengan puncaknya Gunung Lasem (ketinggian 806 meter). Kawasan tersebut kini dilindungi dalam Cagar Alam Gunung Butak.
Kabupaten Rembang dengan luas 101.408 hektar terdiri atas lahan sawah sebesar 29.058 hektar (28,65 %), lahan bukan sawah sebesar 39.938 hektar (39,38 %) dan bukan lahan pertanian sebesar 32.412 hektar (31,96 %). Menurut luas penggunaan lahan, lahan terbesar adalah tegalan sebesar 32,94 persen, hutan 23,45 persen dan sawah tadah hujan sebesar 20,08 persen. Menurut Kantor Pertanahan Kabupaten Rembang, sekitar 11.973 hektar berada pada ketinggian 0-7 m dpl, 56.197 hektar pada ketinggian 8-100 m dpl, 28.688 hektar pada ketinggian 101-500 m dpl dan 3.112 hektar pada ketinggian lebih dari 500 m dpl. Banyaknya hari dan curah hujan selama tahun 2013 relatif lebih tinggi dibanding dengan tahun sebelumnya. Selama tahun 2013, curah hujan tertinggi terjadi di Kecamatan Sulang sebanyak 2.305 mm, sedangkan untuk hari hujan terbanyak terjadi di Kecamatan Bulu sebanyak 131 hari.
Batas Administrasi
- Sebelah Utara : Laut Jawa
- Sebelah Timur : Kabupaten Tuban, Provinsi Jawa Timur
- Sebelah Barat : Kabupaten Pati
- Sebelah Selatan : Kabupaten Blora
Jarak ke beberapa kota lain di Jawa
- Jakarta : 594 km
- Bandung : 476 km
- Semarang : 111 km
- Surabaya : 203 km
- Surakarta : 213 km
- Tuban : 115 km
- Pati : 36 km
- Kudus : 60 km
- Blora : 37 km
- Grobogan : 108 km
Data pendidikan
Kondisi Ekonomi
a. Potensi Unggulan Daerah
1) Perikanan dan Kelautan
Kabupaten Rembang memiliki potensi perikanan dan kelautan yang sangat besar. Hal ini ditandai dengan wilayah pantai Kabupaten Rembang sepanjang ± 62,5 Km yang banyak terkandung berbagai potensi hasil laut yang melimpah seperti ikan layang, tambang, kembung, selar, tongkol, cumi-cumi, kurisi, teri, manyung, layur, kakap dan rajungan. Potensi tersebut dapat dimanfaatkan oleh keberadaan sebagian penduduk yang bertempat tinggal di sepanjang pantai sebagi nelayan. Di Kabupaten Rembang terdapat 6 Kecamatan yang memiliki wilayah pantai yaitu : Kecamatan Kaliori, Kecamatan Lasem, Kecamatan Rembang, Kecamatan Sluke, Kecamatan Kragan dan Kecamatan Sarang.
Dengan berbagai upaya secara maksimal, telah dapat dilakukan eksplorasi dan eksploitasi kekayaan dan potensi laut dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya penangkapan ikan menunjukkan kemajuan yang cukup menggembirakan. Hal ini ditunjukkan dari jumlah produksi hasil tangkapan ikan yang terus meningkat pada setiap tahunnya.
Peningkatan ini dimungkinkan karena disamping bertambahnya sarana dan prasarana penangkapan ikan juga dipengaruhi oleh penerapan metode penangkapan ikan yang dilaksanakan. Disamping perikanan laut, Kabupaten Rembang juga memiliki potensi perikanan darat yang cukup besar diantaranya :a) Lahan pertambakan dengan luas potensi2.625 ha dan luas produksi2.396 ha dengan komoditas udang dan bandeng.
b) Kolam ikan air tawar, yang tersebar di Kecamatan Pamotan, Sale, Rembang, Bulu dan Sulang dengan luas potensi 35,64 Ha.
Potensi ini belum dimanfaatkan secara optimal, hal ini ditandai dengan luas produksi yang masih dibawah kapasitasnya yaitu sebesar 27,40 Ha. Komoditas perikanan air tawar antara lain lele, nila dan tawes. c) Terumbu karang, yang tersebar dalam 19 gugusan terumbu karang dengan total luas 227,7 km² d) Komunitas mangrove seluas 221,54 Ha Kegiatan budidaya perikanan di Kabupaten Rembang dilaksanakan melalui kegiatan budidaya ikan kolam dan budidaya ikan tambak serta budidaya rumput laut sebagai upaya dari rasionalisasi penangkapan ikan yang sudah mulai kecenderungan menurun untuk di daerah pantai. Disamping itu, di Kabupaten Rembang mempunyai potensi budidaya air payau, seperti komoditas udang, bandeng, kepiting dan lain-lain.
2) Pertanian
Komoditas tanaman pangan dan holtikultura di Kabupaten Rembang umumnya berupa tanaman padi, sayur -sayuran, buah mangga, buah siwalan, buah duku woro, buah kawis. Sedangkan untuk peternakan berupa sapi potong, kambing dan domba, itik petelur, ayam kampung.3) Pertambangan
Sebagian wilayah Kabupaten Rembang terdiri dari gunung kapur yang di dalamnya banyak mengandung berbagai galian tambang. Dari berbagai potensi galian tambang tersebut, sampai saat ini belum dapat diupayakan penambangannya secara maksimal, oleh karena itu dalam jangka kedepan apabila galian tambang dapat dimanfaatkan secara optimal, tentunya akan memberikan kontribusi khususnya terhadap peningkatan pendapatan perkapita masyarakat. Potensi galian tambang potensial yang terkandung di wilayah Kabupaten Rembang, antara lain: Pasir Kwarsa (Si O2), Phospat (P2 O5), Ball Clay (Al2 O3), Batu Gamping (Ca CO3), Batubara, Trass, Andesit, Tanah Liat / Lempung, Gypsum, Kalsit, Dolomit dan Lignit.4) Industri Kecil Dan Kerajinan Rakyat
Kabupaten Rembang memiliki berbagai jenis potensi industri kecil dan kerajinan yang sangat unik dan menarik untuk dapat dikembangkan sehingga dapat dijadikan obyek yang dapat menarik investor untuk dapat masuk di Kabupaten Rembang. Banyak potensi industri yang berbasis pada sumber daya alam yang dapat dikembangkan sehingga dapat dijadikan keunggulan komperatif yang tidak dimiliki oleh daerah lain. Industri tersebut antara lain : garam rakyat, pengolahan ikan, mebel antik, batik, bordir, kuningan, kerajinan kerang, terasi, genteng, pembuatan tas, dompet, sabuk dan lain-lain.5) Pariwisata dan seni budaya
Beberapa lokasi wisata yang terdapat di Kabupaten Rembang, letaknya tersebar di berbagai lokasi, antara lain :a) Wisata Peninggalan Pra Sejarah : Situs Plawangan, Megalitikum Terjan
b) Wisata Kartini : Museum Kartini, Makam Kartini
c) Wisata Pantai & Pulau : Taman Rekreasi Pantai Dampo Awang, Pantai Karangjahe, Pantai Caruban, Pantai Binangun, Pantai Pasir Putih, Pantai Soka Pulau Gede dan Pulau Marongan
d) Wisata Agama : Masjid Agung Rembang, Makam Sunan Bonang Petilasan Sunan Bonang Klentheng Tjoe Hwei Kiong, Klentheng Dasun Vihara Ratanavana Arama
e) Wisata Hutan & Gua : Gua Pasucen Embung "Banyu Kuwung",
Hutan Wisata Sumber Semen Hutan Wisata Mantingan. Masyarakat di Kabupaten Rembang memiliki beraneka ragam budaya daerah, mulai dari budaya daerah yang bernuansa keagamaan hingga budaya daerah yang bernuansa adat-istiadat, Budaya masyarakat banyak dipengaruhi nuansa keagamaan/kepercayaan dan adat-istiadat setempat.
Event-event budaya di Kabupaten Rembang, antara lain:a) Acara Syawalan / Lomban Acara ini diselenggarakan setiap tanggal 5,6,7 dan 8 Syawal bertempat dilokasi obyek wisata Taman Rekreasi Pantai Dampo Awang, yang dimeriahkan dengan hiburan musik, hiburan anak-anak, dan kesenian tradisional.
b) Penjamasan Bende Becak Benda pusaka Sunan Bonang berupa "bende" yang diberi nama "Bende Becak" berukuran garis tengah 10 cm. Zaman dahulu bende ini berfungsi sebagai alat mengumpulkan para wali atau sebagai tanda pemberitahuan akan terjadinya sesuatu peperangan/musibah. Setiap tanggal 10 Dzulhijjah (Hari Raya Idul Adha) pukul 09.00 WIB diadakan upacara penjamasan di rumah juru kunci makam Sunan Bonang.
Pada upacara ini dibagi-bagikan ketan kuning serta memperebutkan air bekas penjamasan Bende Becak.
Topografi
Luas wilayah Kabupaten Rembang 101.408 Ha merupakan wilayah Kabupaten yang cukup luas dibandingkan dengan Kabupaten atau kota lainnya di Provinsi Jawa Tengah. Sebagian besar (46.39%) wilayah Kabupaten Rembang merupakan dataran rendah. yang terletak di bagian utara Kabupaten Rembang, sedangkan di bagian selatan relatif lebih tinggi. Wilayah di bagian selatan ini mempunyai ketinggian antara 100-500 meter dpl (30.42% dari total wilayah Kabupaten Rembang) dan sisanya berada pada ketinggian 0-25 m dan 500-1000 m.
Wilayah Kabupaten Rembang seluas 45.205 ha (46.58%) mempunyai kelerengan sebesar 0 - 2%.Sedangkan 33.233 ha lainnya (43.18%) mempunyai kelerengan sebesar 2 - 15%. Wilayah perbukitan dan pegunungan dengan kelerengan sebesar 15 - 40% dan > 40% masing-masing seluas 14.38% dan 4.86% dari total wilayah Kabupaten Rembang.
Klimatologi
Wilayah Kabupaten Rembang memiliki jenis iklim tropis dengan suhu maksimum tahunan sebesar 33°C dan suhu rata-rata 23°C. dengan bulan basah selama 4 sampai 5 bulan. sedangkan selebihnya termasuk kategori bulan sedang sampai kering. Curah hujan di Kabupaten Rembang termasuk sedang, yaitu rata-rata 502.36 mm/tahun.
Jenis Tanah
Jenis tanah di Kabupaten Rembang diantaranya adalah Mediterial, Grumoso, Aluvial, Andosol dan Regosol. Jenis tanah Mediterial merupakan jenis tanah yang mendominasi di Kabupaten Rembang. yaitu meliputi 45%. sedangkan jenis Grumosol hanya 32%, Alluvial 10%, Andosol 8% dan Regosol 5%.
Hidrologi
Kabupaten Rembang memiliki sumber air permukaan berupa sungai dan dam. Sungai yang melewati wilayah Kabupaten Rembang antara lain Sungai Randugunting, Babagan, Karanggeneng, Kening, Telas, Kalipang, Sudo dan Sungai Patiyan. Di Kabupaten Rembang terdapat 121 dam dan 25 daerah irigasi. Dari jumlah tersebut tidak semuanya dialiri air sepanjang tahun.
Peluang Investasi
1. Pembangunan Pusat Perbelanjaan Pamotan Di Kabupaten Rembang
Dalam rangka pemanfaatan ruang yang cukup strategis dan memfasilitasi masyarakat sekitar dalam memperoleh kebutuhan diperlukan adanya pusat perbelanjaan, sehingga diharapkan akan tercipta dampak ekonomi atas terbangunnya pusat perbelanjaan tersebut.
Pembangunan dan pengelolaan pusat perbelanjaan
Location
Kecamatan Pamotan, lahan merupakan aset Pemerintah Kabupaten Rembang dengan luas 13.140 m2Financial Aspect
Perkiraan nilai investasi: Rp 16.266.000.000Investment Scheme
Kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Rembang dengan skema BOT/BTOContact Person
Rofieq P.Integrated Licensing Service Office of Rembang Regency (KPPT Kabupaten Rembang) Jl. Gatot Subroto No. 8 Rembang 59211
Telp/Fax: +62295 693069 / +62295 693480
Mobile: +6281325691019
2. Pembangunan Kawasan Industri Di Kabupaten Rembang
Kabupaten Rembang memiliki lokasi yang berbatasan dengan Jawa Timur. Jarak dengan pelabuhan Tanjung Emas Semarang sekitar 111 km, dan jarak dengan pelabuhan Tanjung Perak Surabaya sekitar 194 km. Akses ke pelabuhan Tanjung Emas dan Tanjung Perak ini merupakan keunggulan apabila dibangun kawasan industri di wilayah tersebut dan dekat dengan jalur tol Trans Jawa.
Project Scope
- Pengadaan tanah untuk disewakan/dijual lalu dibangun sendiri oleh pengusaha
- Pembangunan pabrik/gudang yang minim polutan untuk disewakan/dijual
- Penyediaan mess/dormitory, sarana kesehatan, ibadah, olahraga, hiburan, pusat perbelanjaan, kuliner, dan perbankan
- Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Terpadu
- Pembangunan Pembangkit Listrik sendiri (mandiri)
- Penyediaan sumber air bersih
Location
Kawasan Peruntukan Industri sesuai Perda RTRW di Desa Pasarbanggi Kecamatan Rembang seluas 173 Ha, Desa Leran dan Trahan Kecamatan Sluke 291 Ha, Desa Sendangmulyo Kecamatan Sluke 200 Ha, dan kawasan industri pertambangan di Kecamatan Gunem seluas 205 Ha dengan harga lahan rata-rata Rp 300.000 - Rp 500.000/m2.
Investment Scheme
100% Private InvestmentContact Person
Rofieq P.Integrated Licensing Service Office of Rembang Regency (KPPT Kabupaten Rembang) Jl. Gatot Subroto No. 8 Rembang 59211
Telp/Fax: +62295 693069 / +62295 693480
Mobile: +6281325691019
3. Pembangunan Stockpile Terminal Pelabuhan Rembang Di Kabupaten Rembang
Untuk mempercepat pembangunan Pelabuhan Rembang dan guna melengkapi dan mencukupi sarana dan prasarana pendukung diperlukan peran swasta terlibat di dalam pembangunan tersebut.Project Scope
Pembangunan Stockpile Terminal Pelabuhan RembangLocation
Kecamatan Sluke, lahan merupakan aset Pemerintah Kabupaten Rembang dengan luas 81.616 m2Financial Aspect
Perkiraan nilai investasi: Rp 44.733.551.803Investment Scheme
Kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Rembang dengan skema Kerjasama Pemanfaatan selama jangka waktu 30 tahunContact Person
Rofieq P.Integrated Licensing Service Office of Rembang Regency (KPPT Kabupaten Rembang) Jl. Gatot Subroto No. 8 Rembang 59211
Telp/Fax: +62295 693069 / +62295 693480
Mobile: +6281325691019
Perizinan Dan Pembiayaan
1. Mekanisme Perizinan2. Pembiayaan
Pada tahun anggaran 2015 jumlah anggaran penerimaan pembiayaan daerah pada pos penggunaan (SiLPA) adalah sebesar Rp206.340.500.334,00 sedangkan realisasinya mencapai Rp.209.583.528.065,55 atau menunjukkan kinerja sebesar 92,20% dari yang dianggarkan.
Pengeluaran Pembiayaan daerah pada pos penyertaan modal pemerintah daerah dianggarkan sebesar Rp10.617.000.000,00 dengan realisasi Rp10.617.000.000,00 atau 100%, sedangkan pembayaran pokok utang dianggarkan sebesar Rp55.000.000,00 dengan realisasi Rp53.450.843,00 atau 97,18% .
Obyek Wisata
1. Pulau Karang Gosong
Merupakan sebuah pulau yang terletak di perairan Laut Jawa di Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang. Pulau ini hanya berjarak lebih kurang 4 km dari bibir pantai desa Bonang. Pulau ini mempunyai panorama dalam laut yang menawan. Ikan-ikan karang yang berlalu lalang di dalam laut sangat jelas terlihat dari atas perahu, karena pantai di sana hanya berkedalaman kurang dari 2 m. Juga bentuk-bentuk karang hidup yang ada di sekitar pusat karang.
Bukan hanya sekadar melihat ikan hias dan karang hidup, tapi pengunjung juga dapat menikmati secara langsung sesuatu yang ada di sekitar Karang Gosong tersebut yaitu mencari kerang laut dan rumput laut.
2. Museum Kamar Pengabdian R.A. Kartini
Berada di Desa Kutoharjo Kecamatan Rembang jarak 300 M dari pusat kota Rembang yang menempati salah satu ruangan Rumah Dinas Bupati Kepala Daerah Tk II Rembang. Untuk menuju ke musium sangatlah mudah dijangkau dengan kendaraan umum. Banyak wisatawan yang berkunjung di sana samping mengenang sejarah Pahlawan wanita ini yakni R.A. Kartirni juga akan melihat langsung sejarah peninggalannya yakni : Tulisan asli Kartini, Kamar pengabadiannya dimana kamar tersebut sebagai tempat untuk memperjuangkan Emansipasi wanita sehingga sampai dia diberi gelar Pahlawan Wanita, sebagai lukisan R.A.
Kartini dari putra satu-satunya yakni RM Susalit. Untuk mengetahui sejar mana dan bagaimana latar belakang R.A. Kartini, di Obyek wisata tersebut disediakan Pramuwisata yang berusaha memberikan pelayanan dengan memuaskan dikandung maksud agar para wisatawan senang untuk berkunjung di Obyek wisata ini. Sedang dalam lokasi tersebut, para pengunjung bisa menyaksikan gedung tempat R.A. Kartini dahulu mengajar atau mengamalkan ilmunya kepada para anak didiknya. Bangunan asli tersebut terletak satu lokasi kurang lebih 150 m dengan museum R.A. Kartini.
3. Dampo Awang
Dampo Awang Beach atau dulu dikenal dengan nama Taman Rekreasi Pantai Kartini (TRPK) kini berganti nama "Dampo Awang Beach" Adalah sebuah taman dan pantai yang terletak di Kota Rembang, tepat di sisi utara jalur pantura. Sebelum pengelolaannya diserahkan ke pihak swasta, taman ini bernama Taman Rekreasi Pantai Kartini (TRPK) yang kemudian diganti dengan nama Dampo Awang Beach. Penggantian nama dilakukan untuk membedakan dengan Pantai Kartini di Jepara.
"Dampo Awang Beach" atau nama lamanya TPRK adalah salah satu tempat tujuan wisata yang berlokasi di Kabupaten Rembang yang sudah dikenal oleh masyarakat di wilayah ini dan daerah-daerah sekitarnya sejak zaman penjajahan Belanda. [1] Pada zaman kolonial Belanda, taman itu di samping digunakan sebagai tempat rekreasi juga digunakan untuk mengawasi lalu lintas laut di sekitar perairan Rembang. Di tempat itu terdapat bangunan kuno yang diperkirakan sebagai tempat pertemuan dan pesta orang-orang Belanda.
Menurut informasi dari Dinas Pariwisata Rembang, di atap bangunan ini pernah ditemukan tulisan angka tahun pembuatan gedung tersebut, yakni tahun 1811. Seandainya hal ini benar maka kemungkinan gedung ini dibuat pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal HW Daendels (1808-1811) yang terkenal sebagai pemrakarsa pembangunan jalan Anyer Panarukan itu. Kabupaten Rembang merupakan salah satu kota yang dilintasi jalan tersebut. [2] Sejak 1945, gedung ini dimanfaatkan oleh jemaat umat Kristen Protestan untuk beribadah.
Namun karena semakin lama jemaatnya berkurang, gedung tersebut selanjutnya difungsikan sebagai taman bacaan dan perpustakaan pemerintah daerah. Pada akhir 2001, atap bangunan tersebut roboh. Yang tersisa hanya tiang penyangga dan temboknya. Melihat kondisi gedung bersejarah tersebut rusak parah, Pemkab melakukan berbagai upaya agar bangunan tersebut dapat berdiri kembali. Setelah dilakukan renovasi, gedung tersebut oleh Pemkab selanjutnya akan digunakan sebagai gedung pertemuan dan pusat promosi dan pengembangan wisata kota penghasil garam ini.
Jika dilihat perkembangannya, Taman Rekreasi Pantai Kartini ini sudah mengalami beberapa kali renovasi. Yakni, pada 1979 di tempat wisata tersebut dibangun sarana bermain anak-anak. Selanjutnya pada 1992 diadakan penataan lagi dengan menambah fasilitas seperti gardu pandang dan pembangunan talud pantai untuk menarik minat pengunjung atau wisatawan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Rembang 2015
http://dinpendik.rembangkab.go.id/http://www.rembangkab.go.id/
http://bpmd.jatengprov.go.id/