Kota Semarang

Kota Semarang adalah ibukota Provinsi Jawa Tengah, Indonesia sekaligus kota metropolitan terbesar kelima di Indonesia sesudah Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Medan. Sebagai salah satu kota paling berkembang di Pulau Jawa, Kota Semarang mempunyai jumlah penduduk yang hampir mencapai 2 juta jiwa dan siang hari bisa mencapai 2,5 juta jiwa. Bahkan, Area Metropolitan Kedungsapur (Kendal, Demak, Ungaran Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, dan Purwodadi Kabupaten Grobogan) dengan penduduk sekitar 6 juta jiwa, merupakan Wilayah Metropolis terpadat keempat, setelah Jabodetabek (Jakarta), Gerbangkertosusilo (Surabaya), dan Bandung Raya. Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan Semarang ditandai pula dengan munculnya beberapa gedung pencakar langit di beberapa sudut kota. Sayangnya, pesatnya jumlah penduduk membuat kemacetan lalu lintas di dalam Kota Semarang semakin macet. Kota Semarang dipimpin oleh wali kota Hendrar Prihadi, S.E, M.M dan wakil wali kota Ir. Hj. Hevearita Gunaryanti Rahayu. Kota ini terletak sekitar 558 km sebelah timur Jakarta, atau 312 km sebelah barat Surabaya, atau 621 km sebalah barat daya Banjarmasin (via udara). Semarang berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten Demak di timur, Kabupaten Semarang di selatan, dan Kabupaten Kendal di barat.Luas Kota 373.67 km2.

SEJARAH

Di  masa  dulu,  sekitar  tahun  1594  ada  seorang pangeran dari kesultanan Demak bernama Pangeran Made Pandan dan  putranya Raden Pandan Arang meninggalkan  Demak  menuju  ke  daerah  barat.  Di suatu  tempat  yang  kemudian  bernama  Pulau Tirang,  beliau membuka  hutan  dan  mendirikan pesantren  untuk  menyiarkan  agama  Islam.  Dari waktu  ke  waktu  daerah  itu  semakin  subur,  dari sela-sela  kesuburan  itu  muncullah  pohon  asem yang  arang, bahasa  Jawa (pohon) asam  (j)arang, sehingga  memberikan  gelar  atau  nama  daerah itu menjadi Semarang.

Sebagai pendiri desa, oleh masyarakat dan santrinya diangkatlah menjadi  kepala  daerah  setempat,  dengan  gelar  Kyai  Ageng  Pandan Arang  I.  Sepeninggalnya beliau,  pimpinan  daerah  dipegang  oleh  putranya  yang  bergelar  Pandan  Arang  II.  Di  bawah pimpinan Pandan Arang II, daerah Semarang semakin menunjukkan pertumbuhannya yang meningkat, sehingga menarik perhatian Sultan Hadiwijaya dari kerajaan Pajang. Karena persyaratan peningkatan daerah dapat dipenuhi, maka diputuskan  untuk  menjadikan  Semarang  setingkat  dengan  kabupaten.  Akhirnya  Pandan  Arang II  oleh  Sultan Pajang setelah berkonsultasi dengan Sunan Kalijaga, juga bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW,  tanggal  12  Rabiul  Awal  tahun  954  H  atau  bertepatan  dengan  tanggal  2  Mei  1547  M  dinobatkan menjadi  bupati  yang  pertama.  Pada  tanggal  itu  “secara  adat  dan  politis  berdirilah  kota  Semarang”.  

Masa pemerintahan  Pandan  Arang  II  menunjukkan  kemakmuran  dan  kesejahteraan  yang  dapat  dinikmati penduduknya.  Namun  masa  itu  tidak  dapat  berlangsung  lama  karena  sesuai  dengan  nasihat  Sunan  Kalijaga, Bupati  Pandan  Arang  II  mengundurkan  diri  dari  hidup  keduniawian  yang  melimpah  ruah.  Lalu  meninggalkan jabatannya,  meninggalkan  Kota  Semarang  bersama  keluarga  menuju  arah  selatan  melewati  Salatiga  dan Boyolali,  akhirnya  sampai  ke  sebuah  bukit  bernama  Jabalekat  di  daerah  Klaten.  Di  daerah  ini,  beliau  menjadi seorang  penyiar  agama  Islam  dan  menyatukan  daerah  Jawa  Tengah  bagian  selatan. Ajaran yang menonjol adalah patembatan (kerukunan dan kegotongroyongan ) , sehingga beliau dinamakan  Sunan Tembayat. Beliau wafat pada tahun 1553 dan dimakamkan di puncak Gunung Jabalkat. 

Sesudah Bupati Pandan Arang II mengundurkan  diri  lalu  diganti  oleh  Raden  Ketib,  Pangeran  Kanoman  atau  Pandan  Arang  (1553-1586), kemudian  disusul  pengganti  berikutnya  yaitu  Mas R.Tumenggung  Tambi  (1657-1659),  Mas  Tumenggung Wongsorejo  (1659-1666),  Mas  Tumenggung  Prawiroprojo  (16661670),  Mas  Tumenggung  Alap-alap  (1670-1674),  Kyai  Mertonoyo,  Kyai  Tumenggung.  Yudonegoro  atau  Kyai  Adipati  Suromenggolo  (1674  -1701),  Raden Maotoyudo  atau  Raden  Summmgrat  (1743-  1751),  Marmowijoyo  atau  Sumowijoyo  atau  Sumonegoro  atau Surohadimenggolo  (1751-1773),  Surohadimenggolo  IV  (1773-?),  Adipati  Surohadimenggolo  V  atau  Kanjeng Terboyo  (?),  Raden  Tumenggung  Surohadiningrat  (?-1841),  Putro  Surohadimenggolo  (1841-1855),  Mas Ngabehi  Reksonegoro  (1855-  1860),  RTP  Suryokusurno  (1860-1887),  RTP  Reksodirjo  (1887-1891),  RMTA Purbaningrat (1891-?), Raden Cokrodipuro (?-1927), RM Soebiyono (1897-1927). Selanjutnya RM Amin Suyitno (1927-1942),  RMAA Sukarman  Mertohadinegoro  (1942-1945),  R.  Soediyono  Taruna  Kusumo  (1945-1945), hanya  berlangsung  satu  bulan,  M.  Soemardjito  Priyohadisubroto  (tahun  1946,  1949  -1952  yaitu  masa Pemerintahan Republik  Indonesia) pada waktu Pemerintahan RIS yaitu pemerintahann federal diangkat Bupati RM.Condronegoro  hingga  tahun  1949.  Sesudah  pengakuan  kedaulatan  dari  Belanda,  jabatan  bupati  diserahterimakan  kepada  M.  Sumardjito.  Penggantinya  adalah  R.  Oetoyo  Koesoemo  (1952-1956).  Kedudukannya sebagai  Bupati  Semarang  bukan  lagi  mengurusi  kota  melainkan  mengurusi  kawasan  luar  kota  Semarang.  Hal ini terjadi sebagai akibat perkembangnya Semarang sebagai Kota Praja. 

GEOGRAFIS

Kota Semarang terletak antara garis 6°50' - 7°10' Lintang Selatan (LS) dan garis 109°35 - 110°50' Bujur Timur (BT). Dibatasi sebelah barat dengan Kabupaten Kendal, sebelah timur dengan Kabupaten Demak, sebelah selatan dengan Kabupaten Semarang dan sebelah utara dibatasi oleh Laut Jawa dengan panjang garis pantai meliputi 13,6 Km. Ketinggian Kota Semarang terletak antara 0,75 m - 348 m di atas garis pantai. Ketinggian 0,75 m ( daerah pantai ),  2,45 m ( kawasan Johar ),  3,49 m ( kawasan Simpang Lima ),  90,56 m ( Candi Baru ), 136 m ( Jatingaleh ), 270 m ( Gombel ), 253 m ( Mijen ) dan  348 m ( Gunungpati ). 

PEMBAGIAN ADMINISTRATIF

Kota Semarang terdiri atas 16 kecamatan dan 177 kelurahan. Kecamatan dan Kelurahan tersebut adalah sebagai berikut:

KEPENDUDUKAN

Jumlah penduduk Kota Semarang pada taun 2014 sebanyak 1.672.990 jiwa. Sedangkan pada tahun 2015 jumlah penduduk Kota Semarang sebesar 1.701.110 jiwa. Dari jumlah tersebut, jumlah laki-laki sebanyak 834.120 jiwa dan perempuan sebanyak 866.990 jiwa. Rasio jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan sebesar 0,96 dan dengan kepadatan penduduk seesar 4.552 per km 2 pada tahun 2015.

Sumber: BPS, Jawa Tengah Dalam Angka 2016.

KETENAGAKERJAAN

Jumlah angkatan kerja Kota Semarang pada tahun 2015 sebanyak 888.066 jiwa. Sedangkan yang bukan angkatan kerja sebanyak 438.287 jiwa. Dari jumlah angkatan kerja tersebut, penduduk yang ekerja sebanyak 836.837 jiwa dan pengangguran sebanyak 51.229 jiwa. Untuk UMK (Upah Minimum Kabupaten/Kota) di Kota Semarang pada tahun 2015 sebesar Rp. 1.685.000,00. Pada tahun 2016 meningkat menjadi Rp. 1.909.000,00.

Sumber: BPS, Jawa Tengah Dalam Angka 2016.

PENDIDIKAN

Jumlah sekolah dasar di seluruh Kecamatan di Kota Semarang pada tahun 2014 SD Negeri maupun swasta sebanyak 530 buah. Sedangkan untuk Madrasah Ibtida’iyah (MI) sebanyak 162 buah. Untuk jumlah Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebanyak 93 dan madrasah Tsanawiyah (Mts) sebanyak 40 buah. Serta jumlah SMA/SMK di Kota Semarang sebanyak 63 dan Madarasah Aliyah (MA) adalah 10 buah.

Sumber: BPS, Jawa Tengah Dalam Angka 2016.

KEUNGGULAN

Prestasi
a. Penghargaan Wahana Tata Nugraha Kencana Tahun 2015 Di Bidang Perhubungan Darat
b. Prestasi Kinerja Dengan Predikat Sangat Tinggi Dalam Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Tahun 2016

Potensi

Jambu Semarang

Jambu semarang atau jambu air semarang (Syzygium samarangense) adalah tumbuhan dalam suku jambu-jambuan atau Myrtaceae yang berasal dari Indonesia dan Malaysia. Pohon dan buah jambu semarang tidak banyak berbeda dengan jambu air (S. aqueum), beberapa kultivarnya bahkan sukar dibedakan, sehingga kedua-duanya kerap dinamai dengan nama umum jambu air atau jambu saja.

Jambu semarang telah banyak dimuliakan dan lomba pohon induk terbaik rutin dilakukan tiap tahun di wilayah pantai utara Jawa Tengah. Beberapa kultivarnya antara lain 'Cincalo Merah' (asal Semarang), 'Cincalo Hijau', 'Camplong', 'Lilin Merah', 'Lilin Hijau', 'Citra' (asal Demak), 'Bangkok', 'Black Diamond', 'Black Pearl', dan 'King Rose'.

Lumpia Semarang

Lumpia Semarang  (atau loenpia semarang) adalah makanan semacam rollade yang berisi rebung, telur, dan daging ayam atau udang. Cita rasa lumpia semarang adalah perpaduan rasa antara Tionghoa dan Indonesia karena pertama kali dibuat oleh seorang keturunan Tionghoa yang menikah dengan orang Indonesia dan menetap di Semarang, Jawa Tengah.Makanan ini mulai dijajakan dan dikenal di Semarang ketika pesta olahraga GANEFO diselenggarakan pada masa pemerintahan Presiden Soekarno

OBJEK WISATA

Lawang Sewu

Lawang Sewu (bahasa Indonesia: seribu pintu) adalah gedung gedung bersejarah di Indonesia yang berlokasi di Kota Semarang, Jawa Tengah. Gedung ini, dahulu yang merupakan kantor dari Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij atau NIS. Dibangun pada tahun 1904 dan selesai pada tahun 1907. Terletak di bundaran Tugu Muda yang dahulu disebut Wilhelminaplein. Masyarakat setempat menyebutnya Lawang Sewu karena bangunan tersebut memiliki pintu yang sangat banyak, meskipun kenyataannya, jumlah pintunya tidak mencapai seribu. Bangunan ini memiliki banyak jendela yang tinggi dan lebar, sehingga masyarakat sering menganggapnya sebagai pintu (lawang). Bangunan kuno dan megah berlantai dua ini setelah kemerdekaan dipakai sebagai kantor Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia (DKARI) atau sekarang PT Kereta Api Indonesia. Selain itu pernah dipakai sebagai Kantor Badan Prasarana Komando Daerah Militer (Kodam IV/Diponegoro) dan Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Perhubungan Jawa Tengah. Pada masa perjuangan gedung ini memiliki catatan sejarah tersendiri yaitu ketika berlangsung peristiwa Pertempuran lima hari di Semarang (14 Oktober - 19 Oktober 1945).

Gedung tua ini menjadi lokasi pertempuran yang hebat antara pemuda AMKA atau Angkatan Muda Kereta Api melawan Kempetai dan Kidobutai, Jepang. Maka dari itu Pemerintah Kota Semarang dengan Surat Keputusan Wali Kota Nomor. 650/50/1992, memasukan Lawang Sewu sebagai salah satu dari 102 bangunan kuno atau bersejarah di Kota Semarang yang patut dilindungi. Saat ini bangunan tua tersebut telah mengalami tahap konservasi dan revitalisasi yang dilakukan oleh Unit Pelestarian benda dan bangunan bersejarah PT Kereta Api Persero.

Kota Lama

Area Kota Lama Semarang atau yang sering disebut Outstadt atau Little Netherland meliputi deretan gedung-gedung yang dibangun sejak zaman Belanda. Secara umum karakter bangunan di wilayah ini dipengaruhi gaya arsitektur Eropa sekitar tahun 1700-an. Hal ini bisa dilihat ciri arsitektur bangunan yang khas dan ornamen-ornamen yang identik dengan gaya Eropa. Seperti ukuran pintu dan jendela yang luar biasa besar, penggunaan kaca-kaca berwarna, bentuk atap yang unik, sampai adanya ruang bawah tanah. Dari segi tata kota, wilayah ini dibuat memusat dengan gereja Blenduk  dan kantor-kantor pemerintahan sebagai pusatnya. Bagaimanapun bentuknya dan apapun fungsinya saat ini, Kota Lama merupakan aset yang berharga bila dikemas dengan baik. Sebuah bentuk nyata sejarah Semarang dan sejarah Indonesia bernuansa tempo doeloe yang luar biasa besar nilai sejarahnya. Luas Kawasan Kota Lama lebih kurang 31 hektar. Sesuai dengan Peraturan Daerah No. 8 Tahun 2003 tentang RTBL (Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan) Kawasan Kota Lama berjumlah 201 bangunan  yang dinyatakan sebagai bangunan konservasi adalah 105 buah.

Goa Kreo

Goa Kreo adalah sebuah goa yang dipercaya sebagai petilasan Sunan Kalijaga saat mencari kayu Jati untuk membangun Masjid Agung Demak. Menurut cerita legenda, Sunan Kalijaga bertemu sekawanan kera yang kemudian disuruh menjaga kayu jati.

Kata "Kreo" berasal dari Mangreho yang berarti peliharalah atau jagalah. Kata inilah yang kemudian menjadikan goa ini disebut Goa Kreo dan sejak saat itu kawanan kera yang menghuni kawasan ini menjadi penunggu.  Selain menikmati pemandangan alam yang indah dan udara yang sejuk serta bercanda dengan kera penunggu kawasan ini, pengunjung juga bisa menikmati pemandangan waduk Jatibarang, bermain ski air, atau memancing. Objek wisata ini kurang lebih 8 km dari Tugumuda dan setiap 3 Syawal diadakan Sesaji Rewanda.

Water Blaster

Water Blaster Graha Candi Golf Semarang merupakan wahana permainan air yang pertama kali berdiri di Semarang dan menjadi andalan rekreasi keluarga warga kota Semarang. Total wahana air yang dimiliki Water Blaster Semarang ini sebanyak 25 unit. Keutamaan wahana ini memiliki slide luncur arus dengan ketinggian 25 meter di atas permukaan tanah. Anda dapat meluncur cepat dan berputar sepanjang 230 meter.

Ada pun permainan lainnnya seperti flying fox, paint ball, jungle tree. Jalur yang dipakai permainan ini terbentang di atas wahana air Water Blaster dengan ketinggian 23 meter dan panjang 105 meter. Setting lingkungan yang bertema air tempat yang cocok untuk foto pre-wedding. Fasilitas lain adalah  wahana kumpul seperti halalbihalal, arisan keluarga, atau pertemuan keluarga dan perusahaan.

Waktu Buka :

  • Senin : 13.00-17.30 WIB
  • Selasa sd Sabtu : 10.00 – 17.30 WIB
  • Minggu dan Hari Libur : 07.00 – 17.30 WIB

Tiket Masuk

  • Senin sd Jumat : Rp. 40.000,-
  • Sabtu, Minggu dan Hari Libur : Rp. 50.000,-
  • Hari Besar Harga Menyesuaikan

Desa Kandri

Desa wisata Kandri, Kec. Gunungpati, Semarang memiliki gua yakni ‘Gua Kreo’. Gua ini berhabitat  monyet jawa berekor panjang. Desa wisata ini terletak berdampingan dengan bendungan Jatibarang . Potensi desa ini adalah kuliner tradisional yang terbuat dari singkong "Getuk Kethek", tape singkong, tape dodol, makanan dan makanan ringan yang terbuat dari tepung moca. Masyarakat setempat juga membuat produk kerajinan dari bambu, seperti tudung saji, vas dll. Dalam hal kebudayaan, Kandri mempertahankan budaya lokal seperti ketoprak, wayang kulit, ‘wayang suket’ wayang yang terbuat dari rumput, dan pertunjukan lesung sebagai pertunjukan seni.

PERIZINAN DAN PEMBIAYAAN

Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BPPT) Kota Semarang merupakan Satuan Kerja Perangkat Daerah ( SKPD ) merupakanlembaga dalam rangka menunjang dan mendukung sumber keuangan dan perekonomian daerah, namun dalam realitanya kedua komponen strategis tersebut belum di keloola secara tepat, sehingga belum mampu memberikan kontribusi secara signifikan bagi pembiayaan pembangunan daerah. Berikut adalah alur mekanisme pelayanan perizinan di BPPT Kota Semarang:

Kontak BPPT Kota Semarang
Alamat : Jl. Pemuda No.146, Semarang
Telepon : (024) 354.8591 / 351.3366
Fax : –
Email : bppt@izin.semarangkota.go.id
Website : www.bppt.semarangkota.go.id
Facebook : bppt.smgkota@gmail.com
Twitter : @BpptSmgKota

PELUANG INVESTASI

Pengembangan Agrowisata Gunung Pati dan Mijen

a. Latar Belakang

Wilayah Gunungpati dan Mijen diproyeksikan sebagai tujuan agrowisata di Kota Semarang guna mendukung keberadaan obyek wisata Gua Kreo, Waduk  Jatibarang dan Desa Wisata. Merupakan mata rantai wisata: Kab. Semarang - Kota Semarang Kab. Kendal. Tanaman pertanian/perkebunan yang ada saat ini yaitu Rambutan, Durian, Klengkeng, dll serta terdapat Perikanan darat dan peternakan.

b. Lingkup Proyek

Penyediaan sarana dan prasarana agrowisata terpadu.

c. Lokasi

Kecamatan Gunung Pati dan Kecamatan Mijen, Kota Semarang.

d. Rencana Investasi

Perkiraan nilai investasi: Rp 16.167.409.000.

e. Skema Investasi

100% investasi pribadi.

f. Contact Person

Dra. Sri Martini, MM.
Head of Board of Integrated Licensing Service of Semarang City
Alamat : Jl. Pemuda 148 Semarang
Tel / Fax : +6224 3585944, 3584504 / +6224 3584504/ +6281 22913235
Email : sembiz_smg@yahoo.com
            www.bppt.semarangkota.go.id

 

Sumber :
http://semarangkota.go.id/main/page/2/profil
https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Semarang
http://bppt.semarangkota.go.id/profil-bppt/
http://bpmd.jatengprov.go.id/peluang-investasi/
http://pariwisata.semarangkota.go.id/index.php/tentang-semarang/sejarah

Letak Geografis