Kabupaten Cilacap
Kabupaten Cilacap merupakan daerah terluas di Jawa Tengah, dengan batas wilayah sebelah selatan Samudra Indonesia, sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Banyumas, Kabupaten Brebes dan Kabupaten Kuningan Propinsi Jawa Barat, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Kebumen dan sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Ciamis dan Kota Banjar Propinsi Jawa Barat.
Terletak diantara 108 0 4-30 0 ;- 109 0 30 0 30 0 ;garis Bujur Timur dan 7 0 30 0 ;- 7 0 45 0 20 0 ;garis Lintang Selatan, mempunyai luas wilayah 225.360,840 Ha, yang terbagi menjadi 24 Kecamatan 269 desa dan 15 Kelurahan. Wilayah tertinggi adalah Kecamatan Dayeuhluhur dengan ketinggian 198 M dari permukaan laut dan wilayah terendah adalah Kecamatan Cilacap Tengah dengan ketinggian 6 M dari permukaan laut. Jarak terjauh dari barat ke timur 152 km dari Kecamatan Dayeuhluhur ke Kecamatan Nusawungu dan dari utara ke selatan sepanjang 35 km yaitu dari Kecamatan Cilacap Selatan ke Kecamatan Sampang.
b. Sejarah Kabupaten Cilacap
1. Zaman Kerajaan Jawa ;
Penelusuran sejarah zaman kerajaan Jawa diawali sejak zaman Kerajaan Mataram Hindu sampai dengan Kerajaan Surakarta. Pada akhir zaman Kerajaan Majapahit (1294-1478) daerah cikal-bakal Kabupaten Cilacap terbagi dalam wilayah-wilayah Kerajaan Majapahit, Adipati Pasir Luhur dan Kerajaan Pakuan Pajajaran, yang wilayahnya membentang dari timur ke arah barat :
- Wilayah Ki Gede Ayah dan wilayah Ki Ageng Donan dibawah kekuasaan Kerajaan Majapahit.
- Wilayah Kerajaan Nusakambangan dan wilayah Adipati Pasir Luhur
- Wilayah Kerajaan Pakuan Pajajaran.
Menurut Husein Djayadiningrat, Kerajaan Hindu Pakuan Pajajaran setelah diserang oleh kerjaan Islam Banten dan Cirebon jatuh pada tahun 1579, sehingga bagian timur Kerajaan Pakuan Pajajaran diserahkan kepada Kerajaan Cirebon. Oleh karena itu seluruh wilayah cikal-bakal Kabupaten Cilacap di sebelah timur dibawah kekuasaan Kerajaan Islam Pajang dan sebelah barat diserahkan kepada Kerajaan Cirebon.
Kerajaan Pajang diganti dengan Kerajaan Mataram Islam yang didirikan oleh Panembahan Senopatipada tahun 1587-1755, maka daerah cikal bakal Kabupaten Cilacap yang semula di bawah kekuasaan Kerajaan Islam Pajang diserahkan kepada Kerajaan Mataram . Pada tahun 1595 Kerajaan Mataram mengadakan ekspansi ke Kabupaten Galuh yang berada di wilayah Kerajaan Cirebon.
Menurut catatan harian Kompeni Belanda di Benteng Batavia, tanggal 21 Pebruari 1682 diterima surat yang berisi terjemahan perjalanan darat dari Citarum, sebelah utara Karawang ke Bagelen. Nama-nama yang dilalui dalam daerah cikal-bakal Kabupaten Cilacap adalah Dayeuhluhur dan Limbangan.
2. Zaman Penjajahan Belanda
Pembentukan Onder Afdeling Cilacap (dua bulan setelah Residen Launy bertugas) dengan besluit Gubernur Jenderal D.De Erens tanggal 17 Juli 1839 Nomor 1, memutuskan : "Demi kepentingan pelaksanaan pemerintahan daerah yang lebih rapi di kawasan selatan Banyumas dan peningkatan pembangunan pelabuhan Cilacap, maka sambil menunggu usul organisasi distrik-distrik bagian selatan yang akan menjadi bagiannya, satu dari tiga Asisten Resident di Karesidenan ini akan berkedudukan di Cilacap"
Karena daerah Banyumas Selatan dianggap terlalu luas untuk dipertahankan oleh Bupati Purwokerto dan Bupati Banyumas maka dengan Besluit tanggal 27 Juni 1841 Nomor 10 ditetapkan :"Patenschap" Dayeuhluhur dipisahkan dari Kabupaten Banyumas dan dijadikan satu afdeling tersendiri yaitu afdeling Cilacap dengan ibu kota Cilacap, yang menjadi tempat kedudukan Kepala Bestuur Eropa Asisten Residen dan Kepala Bestuur Pribumi Rangga atau Onder Regent. Dengan demikian Pemerintah Pribumi dinamakan Onder Regentschap setaraf dengan Patih Kepala Daerah Dayeuhluhur.
Bagaimanapun pembentukan afdeling memenuhi keinginan Bupati Purwokerto dan Banyumas yang sudah lama ingin mengurangi daerah kekuasaan masing-masing dengan Patenschap Dayeuhluhur dan Distrik Adiraja. ; Adapun batas Distrik Adiraja yang bersama pattenschap Dayeuhluhur membentuk Onder Regentschap Cilacap menurut rencana Residen Banyumas De Sturier tertanggal 31 Maret 1831 adalah sebagai berikut: Dari muara Sungai Serayu ke hulu menuju titik tengah ketinggian Gunung Prenteng. Dari sana menuju puncak, turun ke arah tenggara pegunungan Kendeng, menuju puncak Gunung Gumelem (Igir Melayat). dari sana ke arah selatan mengikuti batas wilayah Karesidenan Banyumas menuju ke laut. Dari sana ke arah barat sepanjang pantai menuju muara Sungai Serayu.
Dari batas-batas Distrik Adiraja dapat diketahui bahwa Distrik Adiraja sebagai cikal-bakal eks Kawedanan Kroya lebih besar dari pada eks Kawedanan Kroya, karena waktu itu belum terdapat Distrik Kalireja, yang dibentuk dari subbagian Distrik Adiraja dan sebagai Distrik Banyumas. Sehingga luas kawasan Onder Regentschap Cilacap masih lebih besar dari luas Kabupaten Cilacap sekarang. ;
Pada masa Residen Banyumas ke-9 Van de Moore mengajukan usul Pemerintah Hindia Belanda pada tanggal 3 Oktober 1855 yang ditandatangani Gubernur Jenderal Duijmaer Van Tuist, kepada Menteri Kolonial Kerajaan Belanda dalam Kabinet Sreserpt pada tanggal 29 Desember 1855 Nomor 86, dan surat rahasia Menteri Kolonial tanggal 5 Januari 1856 Nomor 7/A disampaikan kepada Gubernur Jenderal Hindia Belanda.
Usul pembentukan Kabupaten Cilacap menurut Menteri Kolonial bermakna dua yaitu permohonan persetujuan pembentukan Kabupaten Cilacap dan organisasi bestir pribumi dan pengeluaran anggaran lebih dari F.5.220 per tahun yang keduanya memerlukan persetujuan Raja Belanda,setelah menerima surat rahasia Menteri Kolonial Pemerintah Hindia Belanda dengan besluit Gubernur Jenderal tanggal ;21 Maret 1856 Nomor 21 antara lain menetapkan Onder Regentschap Cilacap ditingkatkan menjadi Regentschap (Kabupaten Cilacap).
c. Kependudukan
Pada tahun 2014 jumlah penuduk Kabupaten Cilacap ada sebanyak 1.685.573 jiwa yang terdiri dari 844.565 penduduk laki-laki dan 841.008 penduduk perempuan. Tahun 2015 jumlah penduduk di Kabupaten Cilacap adalah 1.694.730 jiwa yang terdiri dari 849.090 penduduk laki-laki dan 845.640 penduduk perempuan.
d. Ketenagakerjaan
Jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas (usia angkatan kerja) tahun 2014 di Kabupaten Cilacap ada sebanyak 780.345 jiwa sementara pada tahun 2015 untuk penduduk usia 15 tahun keatas (angkatan kerja) di Kabupaten Cilacap ada sebanyak 778.151 jiwa. Untuk Upah Minimum Kabupaten (UMK) Kabupaten Cilacap adalah sebagai berikut:
e. Pendidikan
Berikut ini adalah presentase penduduk Kabupaten Cilacap yang berusia 10 tahun keatas berdasarkan pendidikan tertinggi yang ditamatkan Pendidikan Tertinggi Ditamatkan
Keunggulan Kabupaten Cilacap
- Kabupaten Cilacap berhasil meraih tropy Raksaniyata yang diterima Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji di Istana Wakil Presiden beberapa waktu lalu.
- Penghargaan ini diterima, karena Kabupaten Cilacap dipandang berhasil dalam mendukung program menuju Indonesia Hijau. Dalam penghargaan ini, Kabupaten Cilacap merupakan satu-satunya Kabupaten di pulau Jawa yang menerima tropy Raksaniyata.
- Dibidang keciptakaryaan, Pemkab Cilacap juga berhasil meraih Juara II tingkat Nasional dalam penilaian kinerja pekerjaan umum bidang keciptakaryaan.
- Untuk tingkat Jawa Tengah, Kabupaten Cilacap berhasil meraih juara I pada lomba Bupati peduli hutan dalam rangka mendukung OBIT.
- Penghargaan keempat di penghujung 2013, yang berhasil diraih Kabupaten Cilacap adalah ditetapkannya Kabupaten Cilacap sebagai Kabupaten penggerak Koperasi, karena keberhasilannya dalam membentuk dan menggerakan koperasi.
3. Objek Wisata Kabupaten Cilacap
Kabupaten Cilacap merupakan salah satu kabupaten diantara 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah dengan letak geografis yang strategis. Di selatan, berbatasan dengan samudra Indonesia, timur berbatsan dengan kabupaten kebumen, utara berbatasan dengan kabupaten Banyumas dan barat berbatasan dengan provinsi Jawa Barat.
Memiliki luas 225,361 hektar yang dibagi menjadi 24 kacamatan adalah kabupaten dengan wilayah terluas di Jawa Tengah dan wilayah tersebut dibagi menjadi dataran rendah dan perbukitan dengan ketinggian +6 meter Dpl samapai yang tertinggi 198 meter Dpl. Dengan kondisi alam yang demikian kabupaten Cilacap memiliki banyak potensi pariwisata alam dan budaya, tersebar di semua wilayah.
a. Pantai Teluk Penyu
Pantai Teluk Penyu terletak di dalam kota Cilacap, tepatnya di Kelurahan Cilacap, Kecamatan Cilacap Selatan. Obyek Wisata ini merupakan obyek wisata andalan yang dimiliki Kabupaten Cilacap, jaraknya sangat dekat dengan Pusat Pemerintahan / Pusat Kota yaitu hanya sekitar ± 2 km. Panorama Pulau Nusakambangan dan Kapal Tanker pengangkut minyak yang menjadi pemandangan khas pantai ini. Pantai ini berpasir dan banyak ditumbuhi pepohonan sehingga memberikan rasa keteduhan bagi para pengunjung.
Panorama keindahan Pantai laut yang indah ternyata dapat dinikmati oleh wisatawan tidak hanya pada saat matahari terbit pagi hari tapi juga matahari terbanam pada sore hari ;(sunset). Pantai Teluk Penyu yang letaknya berdekatan dengan Obyek Wisata Benteng pendem ini juga terdapat Kilang pengolahan minyak milik PT. Pertamina, dimana lokasi ini menjadi obyek vital nasioal.
Berbagai makanan khas hasil laut dan cinderamata dapat dijumpai dengan mudah di sepanjang pantai dan dapat dijumpai dan selalu dekat dengan wisatawan yang berkunjung ke pantai Teluk Penyu sepanjang hari hingga tengah malam.
b. Segara Anakan
Nikmatilah uniknya alam Segara Anakan dan Nusakambangan, dapatkan petualangan yang mengasyikan. Segara Anakan Cilacap terletak di belakang Pulau Nusakambangan wilayah Kabupaten Cilacap. Segara Anakan merupakan Laguna yang unik di pantai selatan Pulau Jawa dengan ekosistem rawa bakau (mangrove) yang memiliki komposisi dan stuktur hutan terlengkap di Pulau Jawa. Berbagai komponen sumber daya hayati berupa flora, habitat berbagai jenis fauna, betang alam daratan dan bentang alam perairan yang beinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk suatu kesatuan ekosistem alami. ;
Segara Anakan merupakan bagian dari kawasan Nusakambangan yang membentuk suatu paduan alam yang menawan. Segara Anakan dan Nusakambangan merupakan tempat wisata alam yang ideal. Panorama bentang alam dan keunikannya menyajikan suatu pemandangan yang menakjubkan. Nikmati paduan keindahan dan keunikan penuh nuansa petualangan yang mengasyikan.
Layanan informasi : ;
Dinas ;Pariwisata dan ;Kebudayaan Kab. Cilacap ;
Jl. A. Yani No. 8 Cilacap Telp. 0282-534481
Email : diparta_clp@yahoo.co.id
Facebook: cilacap tourism
c. Benteng Pendem
Benteng ;Pendem Cilacap atau dalam bahasa Belanda disebut ;"KUSBATTERIJ OP DE LANTONG TE TJILATJAP" ;terletak 0,5 Km ke arah selatan dari obyek wisata pantai Teluk Penyu. Bangunan Benteng Pendem ini memiliki konfigurasi yang masih kokoh diantaranya barak/ ruang perajurit, klinik, terowongan, penjara, ruang amunisi, ruang tembak yang dikelilingi oleh pagar dan parit serta tertimbun tanah sedalam 1-3 meter.
Dibangun oleh Tentara Kerajaan Belanda tahun 1861 sampai dengan 1879 untuk pertahanan Belanda menghadapi serangan musuh baik dari luar maupun dari dalam sampai dengan tahun 1942 .Tanggal 14 Agustus 1945 Belanda menyerah tanpa syarat pada tentara sekutu . Agresi II tahun 1950 Belanda datang kembali membonceng tentara sekutu. Pada tahun 1952 -1962 menjadi markas banteng loreng kesatuan Jawa Tengah dan pada tahun 1962-1965 menjadi tempat pendaratan laut pasukan RPKAD.
Pada tangal ;26 November 1986 Benteng pendem dipugar dan tanggal 28 april 1987 sampai dengan sekarang di buka sebagai obyek wisata . Nama benteng yang luasnya sekitar ; ;6,5 hektar ini oleh masyarakat disebut benteng pendem karena didasarkan pada kenyataan fisik bangunan benteng ;hampir sebagian besar bangunan atas tertutup tanah atau terpendam. Benteng yang dibangun tentaraBelanda ini dibagian atas dilengkapi dengan benteng pengintai musuh dan dikelilingi dengan ;bentengpertahanan juga dilengkapi dengan 13 pucuk meriam.
Benteng ;ini ;juga dikelilingi dengan parit selebar 18 meter kedalaman 3 meter berfungsi untuk menghambat lajunya musuh serta untuk keperluan patroli tentara belanda dengan kontruksi jembatan dilengkapi dengan 14 kamar barak tentara masing-masing ruangan terdiri dari satu pintu dan jendela, ruang rapat perwira, ruang bawah tanah/terowongan dengan 4 pintu, ruang penjara, ruang amunisi, ruang senjata, ruang akomodasi, ruang kesehatan, sumur, bangunan gudang, bangunan pengintai dan bangunan parit. Konon Benteng Pendem telah ditemukan lebih kurang 102 ruangan yang terdiri kurang lebih 60 ruangan yang berupa kamar istirahat, barak markas, ruang rapat.
Obyek wisata ini dilengkapi pula dengan beberapa fasilitas seperti : Tempat istirahat, Gazebo, Ayunan, Kolam Pemancingan dansarana out bond. ;Didalam Benteng terdapat juga rusa yang dibiarkan berkeliaran bebas didalam benteng. Rusa rusa ini setiap tahunnya bertambah banyak sehingga dapat menjadi atraksi bagi wisatawan saat memberi makan rusa rusa tersebut.
d. Goa Masigitsela
Goa Masigitsela adalah lobang yang cukup besar dan jauh masuk keperut bumi oleh karena proses alam yang bersangkutan terlalu lama yang menghasilkan stalakmit dan stalaktit didalam goa tersebut dan tampak sangat indah. Goa Masigitsela memiliki berbagai kaunikan disamping mulut goanya menghadap ketimur atau berlawanan dengan arah kiblat. Tebaran stalakmit dan stalaktit yang menghiasi mulut goa membentuk satu ornamen indah lengkap dengan pilar-pilarnya. Kalau diamati sepintas goa ini mirip pintu masuk bangunan masjid oleh karenanya sebagian masyarakat menyebut Goa Masigitsela disebut Goa Ibadah Sunan Kalijaga dan Sri Sultan Hamengkubuwana apalagi dikuatkan lagi sejumlah tangga yang terdapat di mulut goa juga sebuah bedug, juga didalam goa terdapat mata air tempat untuk mengambil air wudhu.
Arti Masigitsela adalah masjid yang terbuat dari sela atau batu. ;Salah satu keindahan stalakmit berwarna kuning emas dan berbentuk memanjang mirip dengan kasur sehingga sebagian orang menyebut kasurnya nabi sulaiman dan ada stalakmit yang membentuk cekungan mirip sebuah tempayan yang disebut pedaringan penggawa dan dinding batu yang memisah pedaringan penggawa di kenal sebagai tempat pertapaan Aji Saka yang diyakini jika dapat memeluk tiang aji saka keinginannya akan terkabul.
Untuk menuju Goa Masigitsela dapat dijangkau dari beberapa arah, masyarakat yang datang dari Jawa Barat bisa menggunakan kendaraan air (perahu/kapal) dapat singgah sebentar di Klaces kemudian dilanjutkan dengan perahu kecil atau jalan kaki menuju goa kira-kira 30 menit dan jika dari Cilacap melalui Dermaga Sodong masuk perairan menuju Desa Klaces ;atau lewat jalan darat melalui jalan di Nusakambangan dari Sodong naik menuju Goa Masigitsela. ;
Perizinan dan Pembiayaan
Perizinan di Kabupaten Cilacap dapat dilakukan di kantor Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Cilacap yang beralamtkan di Jalan Kalimantan Nomor 74 Cilacap, Jawa Tengah, - Telpon: (0282)-541727, 542909, Fax. (0282)-541727
Peluang Investasi Kabupaten Cilacap
a. Wisata Rawa Bendungan
Kabupaten Cilacap adalah sentra perikanan di Jawa Tengah. Kegiatan usaha perikanan meliputi usaha perikana laut dan usaha perikanan umum, serta kegiatan usaha budidaya ikan di tambak, kolam maupun keramba. Sentra perikanan darat terpusat di Kecamatan Maos, baik usaha pembenihan maupun pembesaran. Kabupaten Cilacap memiliki potensi Wisata Rawa Bendungan dengan luas 125 Ha yang sangat ini belum dimanfaatkan secara optimal karena baru dimanfaatkan kurang dari 10% dari hampir 14.000 total potensi lahan yang ada. Wisata Rawa Bendungan ini berada di pinggir jalan kecamatan yang sudah beraspal dan lokasinya kurang lebih 500 meter dari jalan Nasional (jalur lintas selatan Jawa).
Wisata Rawa Bendungan ini diproyeksikan untuk dimanfaatkan sebagai pusat kuliner dan rekreasi serta budidaya ikan terutama ikan gurami yang sangat melimpah di Kabupaten Cilacap. Konsep pemanfaatan rawa bendungan yang ditawarkan adalah pembuatan pusat kuliner dari rekreasi di pinggir rawa yang berhadapan dengan badan jalan dan pemanfaatan sebagian rawa (asumsi 10% luas rawa) untuk kegiatan budidaya ikan gurami dengan sistem KJA (Keramba Jaring Apung).
Wisata Rawa Bendungan saat ini kondisinya kurang terawat dengan baik sehingga banyak gulma yang tumbuh subur di tengah rawa. Air rawa kondisinya relatif stabil sepanjang musim. Sebagian kecil rawa dimanfaatkan untuk budidaya perikanan darat oleh masyarakat sekitar serta sumber air PDAM.
Potensi sumber daya alam di wilayah ini sangat mendukung untuk dikembangkan usaha budidaya ikan air tawar khususnya gurami karena ketersediaan sumber air yang sangat cukup yang berasal dari saluran irigasi yang mengalir sepanjang tahun, serta kondisi tanah yang subur. Sarana infrastruktur yang memadai, lintas jalan raya antar kabupaten, transportasi, sarana komunikasi dan informasi serta ketersediaan sarana produksi.
Potensi Pasar
Wisata Rawa Bendungan berada di pinggir jalan kecamatan yang sudah beraspal dan lokasinya kurang lebih 500 meter dari jalan Nasional (jalur lintas selatan Jawa), yaitu mulai dari Jawa Timur, Yogyakarta, Bandung dan Jakarta. Total produksi gurami di sentra perikanan darat di Kabupaten Cilacap saat ini baru di kisaran 75 tton per bulan dan dapat diketahui bahwa masih terbatasnya warung ikan bakar yang ada dengan sistem pengelolaan yang konvensional di sekitar jalan tersebut.
Di Kabupaten Cilacap sendiri saat ini belum ada tempat kuliner yang khususnya menyediakan menu ikan bakar, padahal di daerah Cilacap merupakan sentra terbesar penghasil ikan tawar khususnya gurami. Selain itu permintaan pasar untuk Jakarta lebih dari 20 ton perhari belum bisa terpenuhi. Keadaan demikian sangat mendukung untuk proses pengoptmalan Wisata Rawa Bendungan.
Berdasarkan analisis kelayakan keuangan tersebut dapat disimpulkan bahwa Optimalisasi Wisata Rawa Bendungan adalah layak (feasible) untuk dijalankan di Kabupaten Cilacap, karena dengan investasi awal Sebesar Rp. 25.000.000.000,- , umur usaha 15 tahun dan tingkat bunga 16% akan menghasilkan Net Present Value (NPV) positif sebesar Rp. 23.417.334.212,- dan nilai Internal Rate of Return (IRR) 38,75% yang lebih tinggi dari tingkat suku bunga yang ditetapkan. Selain itu dalam waktu 3 tahun 12 hari, investasi awal sudah dapat kembali.
b. Wisata Hutan Payau
Selain pantai, Kota Cilacap memang terkenal dengan kawasan hutan bakaunya, salah satunya adalah hutan payau Cilacap. Hutan wisata yang terletak di Kelurahan Tritih Kecamatan Cilacap utara ini memiliki luas 10 hektar dimana sebagian besar wilayahnya merupakan daerah rawa-rawa. Sejak pertama kali dibuka pada tahun 1990, kawasan wisata ini menjadi salah satu tujuan wisata yang menarik di Cilacap, bahkan selalu dipadati pengunjung terutama pada hari minggu dan hari libur.
Namun sayangnya kondisi hutan payau kini terancam jauh dari keindahan. Beberapa kerusakan mulai terlihat seperti rusaknya jalan setapak untuk menyusuri hutan, hilangnya jembatan yang membelah hutan dan yang tersisa hanya akar bakau saja. Gardu pandangan dermaga wisata air pun sudah tak tampak, sudah tidak ada usaha pengelola kawasan wisata untuk memperbaiki fasilitas ini. Sampah yang menumpuk juga semakin memperparah lokasi ini.
Konsep wisata di hutan payau ini kita dapat menikmati jajaran mangrove yang berderet rapi di kanan dan kiri. Dengan jalan setapak yang tersedia hal ini memudahkan pengunjung untuk menikmati hutan mangrove. Wahana yang menjadi ciri khas wisata hutan payau salah satunya adalah jembatan “mesra”, yaitu jembatan yang membelah hutan bakau, selain itu berbagai fauna seperti ikan dan kepiting juga dapat ditemukan di tempat ini. Di ujung hutan bakau terdapat lapangan yang cukup luas yang bisa dijadikan sebagai tempat event-event kesenian, selain itu juga terdapat pelabuhan khusus untukmelayani para wisatawan yang ingin berkeliling melihat pemandangan hutan payau menggunakan perahu.
Potensi sumber daya alam di wilayah ini sangat mendukung untuk dikembangkan sebagai tempat rekreasi khususnya wisata alam hutan bakau karena ketersediaan sumber tanaman bakau yang cukup luas dengan keanekaragaman jenisnya. Sarana infrastruktur yang memadai, transportasi, sarana kounikasi dan informasi serta ketersediaan sarana rekreasi.
Potensi Pasar
Kabupaten Cilacap merupakan salah satu daerah kabupaten di Jawa Tengah yang memiliki potensi dibidang pariwisata. Wana Wisata Hutan Payau di Kelurahan Tritih Kecamatan Cilacap Utara yang dikelola oleh Pemkot Cilacap dan Perum Perhutani ini merupakan salah satu objek wisata di Kabupaten Cilacap yang memiliki potensi yang cukup baik sebagai aset daerah.
Wana Wisata Hutan Payau adalah salah satu kawasan wisata alam yang lokasinya berada di wilayah hutan produksi. Pembangunan Hutan Bakau (mangrove) menjadi objek wisata alam dimaksudkan untuk mendayagunakan potensi sumber alam untuk mendukung usaha kepariwisataan. Selai sebagai tempat rekreasi, pembangunan Waba Wisata Hutan Payau Tritih dimaksudkan untuk dapat menjadi sarana pendidikan dan ilmu pengetahuan sekaligus menumbuhkan rasa cinta lingkungan.
Selain wisatawan dari masyarakat sekitar, wisata hutan payau juga banyak dikunjngi oleh mahasiswa dar berbagai universitas di Indonesia yang ingin meneliti hutan mangrtove. Karena hutan mangrove di hutan ini memiliki 18 jenis pohon bakau, seperti bakaubandul, bajau tancang, tancang sukun, dan jenis bakau lainnya.
Berdasarkan analisis kelayakan keuangan tersebut dapat disimpulkan bahwa Wisata Hutan Payau layak (feasible) untuk dilaksanakan di Kabupaten Cilacap, karena dengan investasi awal sebesar Rp. 11.600.000.000,- umur usaha 10 tahun dan tingkat bunga 18% akan menghasilkan Net Present Value (NPV) positif sebesar Rp. 1.982.984.419,- dan nilai Internal Rate of Return (IRR) 22% yang lebih tinggi dari tingkat bunga yang ditetapkan. Perbandingan rasio pendapatan benefit dengan rasio biaya (cost) juga positif yaitu sebesar 4,77. Selain dalam waktu 4 tahun 6 bulan investasi awal sudah dapat kembali.
c. Industri Gula Semut
Gula kelapa atau yang sering disebut dengan gula merah atau gula jawa merupakan gula yang diperoleh dari pemekatan nira kelapa yang dilakukan dengan cra penguapan. Di Kabupaten Cilacap, bahan produksi gula semut yang berupa kelapa sangat mudah didapat. Kelapa merupakan tanaman rakat dimana hampir setiap rumah yang memiliki halaman pasti ada tanaman kelapanya.
Potensi gula semut di Indonesia di dukung oleh luas lahan tanaman kelapa yang sangat besar. Indonesia yang mempunyai areal kelapa paling luas di dunia yaitu mencapai 3,707 juta ha (31,2% dari total areal 11,909 juta ha), disusul Philipina seluas 3.077 ribu ha (25,8%), India seluas 1.908 ribu ha (16,0%), Srilangka seluas 442 ribu ha (3,7%), Thailand seluas 372 ribu ha (3,1%) dan negara-negara lainnya seluas 2.398 ribu ha (20,2%). Kebutuhan gula kelapa semut baik di dalam maupun luar negeri ternyata baru dapat dipenuhi sekitar 50%, hal ini karena kendala kualitas, kuantitas dan kontinyuitas. Secara umum, Gula semut produksi Indonesia sudah mulai dipasarkan ke luar negeri seperti Jepang, Belanda, USA, Singapura dan Taiwan.
Analisis Keuangan
Indikator Kelayakan Investasi Usaha Gula Semut Skala Pengrajin, Pengepul Kecil (Kelompok), Pengepul Besar (Eksportir)
d. Pertambangan Bentonit
Penyebaran komoditas bentonit berdasarkan pengamatan dilapangan mencakup kurang lebih 5% dengan luas 107,5 hektar. Lokasi keterdapatan komoditas tambang ini sebagian besar berada di desa Sndangbarang, lainnya di desa Tayem bagian selatan. Diapangan komoditas tambang bentonit hadir sebagai litologi batu lempung yang berada pada formasi halang, dengan elevasi kontur 81-96 mdpl. Bentonit dilapangan tersingkap kurang bak karena kondisi permukaan banyak ditutupi oleh longsor dengan intensitas cukup tinggi. Kondisi disekitar keterdapatan bentonit inimerupakan kebun masyarakat yang ditanami singkong, pisang, padi dan beberapa pohon kelapa.
Kuantitas
Perhitungan cadangan komoditas tambang bentonit di daerah penelitian menggunakan metode perhitungan langsung dengan menggunakan software mapinfo yang sudah dikombinasikan dengan software discover.
Berikut perhitungan cadangan tereka komoditas tambang bentonit daerah penelitian:
Volume (Base on Mapinfo) : 15.041.326,522 m 3
Persentasae Bentonit yang tertambang : 40,5%
Berat Jenis : 2,4 ton/m 3
Berdasarkan perhitungan akhir, cadangan hipotetik (tereka) komoditas tambang bentonit di kecamatan Karangpucung, Kabupaten Cilacap, Jawa Tenga sebesar 14.620.169,37 Ton.
Nilai Ekonomi Bentonit Karangpucung
Berikut asumsi analisis nilai ekonomi umum komoditas tambang bentonit di Kecamatan Karangpucung
Deposit : 14.620.169,37 Ton
Harga/Ton : 32 $ atau Rp. 310.400 (Kurs 1$ : Rp. 9.700 )
Potensi : Deposit x Harga : 14.620.169,37 x Rp. 310.400 : Rp. 4.538.100.572.448
Angka diatas merupakan asumsi perhitungan berdasarkan cadangan tereka dimana sumberdaya hipotetik yang adaperlu dilakukan eksplorasi lebih detail dengan pengeboran yang sistematik, sertaperlu dilakukan perhitungan cost secaramenyeluruh. Beredasarkan data diatas, potensi bentonit sangat besar dan layak ditindak lanjuti.
e. Pertambangan Trass
Penyebarak komoditas tambang Trass di daerah penelitian (cakupan luasan geoligi Kecamatan Cimanggu) sebesar 31% dengan luasan kurang lebih 619 hektar, dimana keterdapatannya tersebar di beberapa desa yaitu Desa Bantarmangu bgian timur, Desa Mandala bagian barat, Desa Panimbangan bagian utara, Desa Bantarpanjang bagian timur laut, dan desa Cibalung bagian selatan.
Komoditas Trass dilokasi penelitian beradapada tebing-teebing jalan desa dan lokasi perbukitan, dengan ketinggian elevasi berkisar antara 151-181 mdpl. Dimana vegetasi yang hidup masih asli dan hanya beberapa terdapat kebun masyarakat yang didominasi oleh tanaman singkong.
Kuantitas
Berdasarkan perhitungan menggunakan software mapinfo dan discover, didapatkan perhitungan cadangan tereka komoditas tambang Trass sebagai berikut:
Volume (Base on Mapinfo) : 93.276.957,625 m 3
Persentasae Bentonit yang tertambang : 35%
Berat Jenis : 2,3 ton/m 3
Berdasarkan perhitungan akhir, cadangan hipotetik (tereka) komoditas tambang trass di kecamatan cimanggu, Kabupaten Cilacap, Jawa Tenga sebesar 75.087.950,89 Ton.
Nilai Ekonomis Trass di Kecamatan Cimanggu
Berikut beberapa asumsi perhitungan nilai ekonomis umum penggunaan trass :
Peruntukan trass untuk semen
Peruntukan trass untuk tanah urug
Sumber :
- http://www.cilacapkab.go.id/
- http://pariwisata.cilacapkab.go.id/
- http://bpmpt.cilacapkab.go.id/
- Jateng dalam angka 2016