Kabupaten Tegal

Kabupaten Tegal adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang beribukota di Kota Slawi, terletak sekitar 16 km di selatan Kota Tegal.

SEJARAH

Kabupaten Tegal, Wilayah yang kaya akan jejak peninggalan kesejarahan sebagai penanda bahwa Kabupaten Tegal sebagai tlatah kawasan tak dapat dilepaskan dari keterkaitan garis sejarah hingga membentuk kawasan sekarang ini. Penekanan pada bidang pertanian misalnya, tak dapat dilepaskan dari kondisi wilayah dan akar kesejarahan tlatah Kabupaten Tegal yang mengembangkan kapasitasnya selaku wilayah agraris. Tradisi keagrarisan dimulai dari ketokoan Ki Gede Sebayu juru demung trah Pajang. Bahkan kalau dirunut keagrarisan itu dimulai semenjak Mataram Kuno.

Kesaksian ini diperkuat denga ditemukannya artefak kuno dan candi di Pedagangan. Ditambah tlatah Tegal kerapkali dikaitkan dengan kerajaan Pajang dan Mataram Islam yang cenderung kekuasaan dengan basis pada agraris ( De Graaf, 1986).

Tegal berasal dari nama Tetegal, tanah subur yang mampu menghasilkan tanaman pertanian (Depdikbud Kabupaten Tegal, 1984). Sumber lain menyatakan, nama Tegal dipercaya berasal dari kata Teteguall. Sebutan yang diberikan seorang pedagang asal Portugis yaitu Tome Pires yang singgah di Pelabuhan Tegal pada tahun 1500 –an (Suputro, 1955).

Namun sejarah tlatah Kabupaten Tegal tak dapat diepaskan dari ketokohan Ki Gede Sebayu. Namanya dikaitkan dengan trah Majapahit, karena sang ayah Ki Gede Tepus Rumput ( kelak bernama Pangeran Onje) ialah keturunan Batara Katong Adipati Ponorogo yang masih punya kaitan dengan keturunan dinasti Majapahit (Sugeng Priyadi, 2002).

KEADAAN GEOGRAFIS

Kabupaten Tegal secara geografis terletak pada koordinat 108o57'6"-109o21'30" BT dan 6o50'41" - 7o15'30" LS. Panjang garis pantai 30 km dan panjang perbatasan darat dengan daerah lain adalah 27 Km. Wilayah Kabupaten Tegal terdiri dari daratan seluas 878,7 KM2 dan lautan seluas 121,50 km2.  Wilayah daratan mempunyai kemiringan bervariasi, mulai dari yang datar hingga yang sangat curam. Kemiringan lahan tipe datar/pesisir (0-20) seluas 24.547,52 ha (Kecamatan Kramat, Suradadi dan Warureja), tipe bergelombang/dataran (2-150) seluas 35.847,22 ha (Kecamatan Adiwerna, Dukuhturi, Talang, Tarub, Pagerbarang, Dukuhwaru, Slawi, Lebaksiu, sebagian wilayah Suradadi, Warureja, Kedungbanteng dan Pangkah), tipe curam/berbukit-bukit (15-400) seluas 20.383,84 ha dan tipe sangat curam/pegunungan (>400) seluas 7.099,97 ha (Kecamatan Jatinegara, Margasari, Balapulang, Bumijawa, Bojong, sebagian Pangkah dan Kedungbanteng). Kondisi dataran tersebut, di antaranya berupa wilayah hutan, persawahan dan ladang yang cukup luas. Upaya menjaga kelestarian lingkungan hidup terhadap lahan hutan sebagai daerah penyangga dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir memperlihatkan adanya penurunan luas lahan hutan. Tercatat pada tahun 2010 luas lahan hutan di Kabupaten Tegal seluas  21.070,20 ha dan pada tahun 2014 turun menjadi 20.889,34 ha. Pada sub sektor luas lahan persawahan (sawah irigrasi, sawah tadah hujan/non irigasi, sawah pasang surut dan sawah Lainnya/polder, rembesan dll), atau sekitar 40,00% dari luas daratan keseluruhan, tiap tahunnya cenderung mengalami penurunan (kecuali tahun 2013), dengan rincian sebagai berikut: pada tahun 2010 tercatat 40.288,00 ha dan pada tahun 2011 turun menjadi 40.234 ha Tahun 2012 turun lagi menjadi 40.172,90 Ha. Selanjutnya di tahun 2013 menjadi 40.173,00  ha dan di tahun 2014 terjadi penurunan menjadi 39.854 Ha.

Pada sub sektor lahan kering seperti rawa-rawa, ladang/tegalan, perkebunan, usaha lain (pekarangan yg ditanami dll) dan yang belum/tidak diusahakan, pada tahun 2010 seluas 13.386 ha, tapi pada tahun 2014 turun seluas  11.281 ha. Luas lahan bukan pertanian seperti lahan perumahan dan pemukiman pada tahun 2010 adalah 13.363,49 ha atau sekitar 10.00 % dari luas daratan keseluruhan. Kondisi itu mengalami penurunan di tahun-tahun berikutnya, mengalami kenaikan ditahun berikutnya. Di tahun 2011 luas lahan perumahan dan permukiman menjadi 13.375,71 ha. Tahun 2012 menjadi 13.379,50 ha, dan di tahun 2013 menjadi 13.386,61 ha., sementara di tahun 2014 menjadi 13.415,51 ha. Untuk kawasan Industri dari tahun 2010-2014 adalah 838,75 ha atau sekitar 9,52% dari total luas daratan.

Keadaan iklim Kabupaten Tegal dapat diinformasikan bahwa, bahwa pada tahun 2014 suhu udara berkisar pada 26,60 - 27,6°C, dengan kelembaban udara rata-rata 74-96%. Adapun curah hujan tertinggi terjadi pada tahun 2011, yaitu mencapai 308 mm/thn, sedangkan curah hujan terendah terjadi di tahun 2014 yaitu 152,80 mm/thn.

PEMBAGIAN ADMINISTRATIF

Wilayah Kabupaten Tegal dibagi atas 18 Kecamatan antara Lain :

  • Adiwerna
  • Balapulang
  • Bojong
  • Bumijawa
  • DukuhturiDukuhwaru
  • Jatinegara
  • Kedungbanteng
  • Kramat
  • Lebaksiu
  • Margasari
  • Pagerbarang
  • Pangkah
  • Slawi
  • Suradadi
  • Talang
  • Tarub
  • Warureja

KEPENDUDUKAN

Jumlah penduduk Kabupaten Tegal tahun 2014 sebanyak 1.420.110 jiwa dan pada tahun 2015 sebanyak 1.424.890 jiwa. Dari jumlah penduduk tahun 2015 tersebut, jumlah penduduk laki-laki sebanyak 708.300 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 716.590 jiwa. Untuk laju prtumbuhan penduduk di Kabupaten Tegal pada tahun 20142015 sebesar 0,07 persen. Jumlah rasio jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan sebesar 0,99 dengan kepadatan penduduk sebanyak 1.620 per km 2 . Sumber: BPS, Jawa Tengah Dalam Angka 2016

KETENAGAKERJAAN

Jumlah angkatan kerja di Kabupaten Tegal pada tahun 2015 sebanyak 629.471 jiwa. Dari jumlah tersebut, penduduk yang bekerja sebanyak 569.566 jiwa dan pengangguran sebanyak 59.905 jiwa. Sedangkan jumlah bukan angkatan kerja di Kabupaten Tegal seanyak 403.915 jiwa. Untuk Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) di Kaupaten Twegal seesar Rp. 1.155.000,00 dan pada tahun 2016 meningkat menjadi Rp. 1.373.000,00. Sumber: BPS, Jawa Tengah Dalam Angka 2016

PENDIDIKAN

Dampak dari adanya penggabungan Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Tegal dalam kurun waktu 5 tahun, dapat kita lihat pada jumlah SD dan gabungan SD/MI. Tercatat pada tahun 2011 jumlah SD/MI sebayak 913 unit (164 MI dan 749 SD), dan di tahun 2015 ini menurun menjadi 892 unit (167 MI dan 725 SD). Sementara itu, jumlah SMP/MTs mengalami kenaikan dari tahun 2011 ke 2012, yaitu dari 161 unit menjadi 163 unit. Di tahun 2013, 2014 dan 2015 jumlahnya terus bertambah menjadi 163, 164 dan 165 unit SMP/MTs. Pada jenjang SMA/MA/SMK, dalam lima tahun terakhir jumlahnya mengalami peningkatan, dari sebanyak 101 unit ditahun 2011 menjadi 100 unit pada tahun 2012. Tahun 2013 naik menjadi 101 unit, tahun 2014 menjadi 103 unit, dan tahun 2014 menjadi 102 unit. Jumlah SMA/SMK/MA dari tahun ke tahun relatif tetap. Khusus Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) bertambah sejalan dengan kebijakan pemerintah yang mendorong tumbuh dan berkembangnya pendidikan kewirausahaan. Tercatat jumlah SMK di Kabupaten Tegal dari tahun 2011-2013 sebanyak 61 unit, pada tahun 2014 menjadi 63 unit, dan tahun 2015 turun sedikit menjadi 62 unit.

KEUNGGULAN

Prestasi

Potensi

a. Sektor Pertanian

Kabupaten Tegal adalah wilayah pertanian. Sebanyak 45,84% dari 878,79 km persegi total luas wilayah Tegal adalah lahan sawah. Jumlah penduduk Tegal yang menggantungkan pencaharian dari pertanian berjumlah hampir 33%. Selain itu, perekonomian Tegal mendapat dukungan sebesar 14,12% ADHB atau 16,43% ADHK dengan pertumbuhan di sektor ini mencapai 10,02% ADHB atau 2,46% ADHK (BPS Kabupaten Tegal). Kabupaten Tegal pernah dikenal sebagai salah satu daerah swasembada beras dan menjadi lumbung padi Provinsi Jawa Tengah bagian tengah. Selain itu, Kabupaten Tegal pernah juga dikenal sebagai daerah penghasil bawang putih.

b. Potensi Wisata

Obyek Wisata yang ada di Kabupaten Tegal adalah :

1. Agrowisata Kereta Antik

Hal menarik hingga kini tentang operasionalisasi PG Pangka adalah transpotasi tebu masih menggunakan rel kereta, dibangun lebih 150 tahun yang lalu dengan lokomotif kuno bermesin uap maupun diesel, terbuat pada kisaran tahun 1915. Dijamannya, penggunaan kontruksi rel kereta dan lokomotif uap merupakan rekayasa teknologi canggih. Masih beroperasinya lokomotif kuno mengundang minat wisatawan asing yang umumnya dari eropa berkunjung ke PG Pangka.

GUCI

Guci terletak di kaki Gunung Slamet bagian Utara, dengan ketinggian sekitar 1.500 meter dari permukaan air laut mempunyai udara yang sejuk dengan suhu sekitar 20 derajat celcius. Guci masuk kedalam wilayah administrasi Kecamatan Bumijawa, berjarak sekitar 30 km dari pusat kota (Kecamatan Slawi).

Pantai Pur’In

Suburnya tumbuhan nyiur meneduhkan suasana di tepi pantai. Kenyamanan ini semakin bertambah indah ketika pandangan mata tertuju pada ombak laut berwarna biru jernih serta berombak tenang. Pesisir pantai pun dapat dinikmati dari tengah laut. Suasana demikian tergambar nyata di obyek wisata alam Pantai Purwahamba Indah (Pur in) Kabupaten Tegal. Pantai Pur in masuk kedalam wilayah administrasi Kecamatan Suradadi.

Waduk Cacaban

Waduk cacaban mulai digagas sejak tahun 1914 dan dibuat perencanaan detailnya pada tahun 1930 oleh pemerintah kolonial Belanda. Pembangunan fisiknya dimulai pada tahun 1952 dimana peletakan batu pertamanya dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia Ir. Soekarno pada tanggal 16 September 1952, dan selesai pembangunannya pada tahun 1958 diresmikan penggunaanya oleh penjabat Presiden Mr. Sartono pada tanggal 19 Mei 1958. Sejak saat itu secara resmi waduk Cacaban dioperasionalkan hingga sekarang.

Obyek Wisata Kalibakung

Obyek wisata peninggalan jaman Belanda ini tidak kalah dengan kondisi obyek wisata di Guci yang memiliki suasan sejuk dan panorama alam yang indah. Obyek Wisata Kalibakung yang pernah memiliki sejarah sebagai tempat pendidikan pertama Angkatan Laut ini mempunyai daya tarik, seperti kolam renang dengan air yang jernih, pesanggrahan, monumen Angkatan laut, dan taman bermain anak-anak. Karena itu, obyek wisata ini selain sebagai tempat refreshing untuk menghilang kepenatan kerja, juga cocok sebagai lokasi rekreasi pendidikan anak dan keluarga.

Lokasi wisata Kalibakung berada di Kecamatan Balapulang atau sekitar 20 kilometer ke arah selatan dari ibukota Slawi. Obyek wisata ini dapat ditempuh dengan menggunakan sepeda motor dan mobil.

c. Potensi Industri

Industri Kecil dan Menengah (IKM) logam Kabupaten Tegal memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi industri komponen otomotif yang terkait dengan pemenuhan kebutuhan industri-industri motor dan mobil seperti Honda, Yamaha, Viar dan lain-lain. Produk-produk komponen otomotif merupakan produk strategis karena merupakan bahan baku bagi industri hilirnya (industri kendaraan motor dan mobil).

Industri komponen otomotif di Kabupaten Tegal didorong agar dapat mengikuti pertumbuhan sektor otomotif nasional. Selama ini industri komponen otomotif  hanya sekedar menghasilkan produk aksesoris yang nilai tambahnya rendah. Kedepannya industri komponen otomotif akan terus dikembangkan dengan membuat komponenkomponen yang merupakan komponen inti kendaraan bermotor, sehingga ada kenaikan nilai tambah yang signifikan.

Pertumbuhan industri logam di kabupaten Tegal dimulai pada masa kolonial Belanda.Cikal bakal bermula dari berdirinya Pabrik Logam NV Barat (sekarang PT.Barata) dan NV Nrunger(PT.Dwika – sekarang sudah tutup),sekitar tahun 1918.Pabrik tersebut dibangun untuk menopang kebutuhan peralatan dan suku cadang pabrik gula,perkapalan,kereta api dan tekstil.

Industri tersebut mulai berubah arah pada tahun 1940 dengan diarahkan guna mencukupi kebutuhan peralatan perang bagi tentara Jepang.Namun budaya kerja paksa tentara Jepang tidak sepenuhnya berpengaruh buruk bagi pekerja.Sebaliknya mereka mendapatkan ketrampilan,belajar disiplin dan teliti.Dengan berbekal ketrampilan yang dimiliki banyak pekerja yang keluar dari pabrik logam dan mendirikan bengkel sederhana sesuai dengan keahlian masing-masing.Bengkel sederhana itu tersebar di desa Tembok Luwung,Lemah Duwur,Talang,Kajen,Kebasen dan Adiwerna yang kini dikenal sebagai sentra industri logam di Kabupaten Tegal.

Tahun 1982,industri logam Kabupaten Tegal mengalami masa kejayaan dengan menghasilkan produk untuk kebutuhan sektor perumahan,pertanian,transportasi,kesehatan,pompa air tangan dan alat penyemprot (sprayer)hama.Bersamaan dengan itu,diresmikan Lingkungan Industri Kecil (LIK) Talang Cempaka Baru (Takaru).Istilah Takaru diambil dari nama desa Talang di Kabupaten Tegal dan Desa Cempaka di Kota Tegal yang memiliki potensi industri kecil menengah perlogaman.

OBJEK WISATA

Guci

Guci terletak di kaki Gunung Slamet bagian Utara, dengan ketinggian sekitar 1.500 meter dari permukaan air laut mempunyai udara yang sejuk dengan suhu sekitar 20 derajat celcius. Guci masuk kedalam wilayah administrasi Kecamatan Bumijawa, berjarak sekitar 30 km dari pusat kota (Kecamatan Slawi). Fasilitas Umum yang ada di Guci adalah sebagai berikut:

A.  Pemandian Air panas terbuka :

  • Pancuran 13
  • Pancuran  7
  • Pancuran 5
  • Kolam renang (Duta Wisata, Barokah, Mega indah)

B.  Pemandian Air panas tertutup :

  • Ada 20 kamar tertutup

C.  Wisata alam :

  • Out bound
  • Wana wisata
  • Pendakian bukit perkasa

D.  Kuda wisata :
OW Guci ada 43 kuda wisata terlatih 
E.  Kios souvenir
Disediakan Cinderamata produksi hasil Home industry masyarakat Desa Guci.
F.  Agro Wisata
Di Obtek Wisata Guci ada berbagai tanaman yaitu :

  • Kebun strawberry
  • Kebun wortel
  • Kebun kubis

G.  Air Terjun / Curug :

  • Air terjun Jedor
  • Air terjun sruwit
  • Air terjun sigedong
  • Air terjun pengantaian
  • Air terjun kembar
  • Air terjun awu
  • Air terjun capit urang

H.  Mata Air (Tuk) :

  • Tuk vagina
  • Tuk sengang
  • Tuk konyal
  • Tuk kesepuhan
  • Tuk pengasihan
  • Tuk teyeng

Pantai Pur'In 

Pantai ini terletak di Jalan Raya Tegal -Pemalang Km. 14, Kabupaten Tegal. Suburnya tumbuhan nyiur meneduhkan suasana di tepi pantai. Kenyamanan ini semakin bertambah indah ketika pandangan mata tertuju pada ombak laut berwarna biru jernih serta berombak tenang. Pesisir pantai pun dapat dinikmati dari tengah laut. Suasana demikian tergambar nyata di obyek wisata alam Pantai Purwahamba Indah (Pur’in) Kabupaten Tegal. Pantai Pur’in masuk kedalam wilayah administrasi Kecamatan Suradadi. Fasilitas umum Pantai Pur in adalah sebagai berikut:

  • Kolam Renang Internasional
  • Waterboom
  • Sepeda Air
  • Kereta Mini
  • Kebun Binatang Mini
  • Taman Ria
  • Dermaga
  • Gazebo
  • Shelter
  • Ruang Pertemuan
  • Cafe

Agrowisata Kereta Antik 

Agrowisata ini beralamatkan di Jalan Raya Pangkah, Kaupaten Tegal. PG Pangka didirikan pada jaman Belanda dengan pemiliknya “NV-MIJTOT EXPLOITATIE DERT SUIKER FABRIEKEN” yang dikelola oleh NV-KOZY dan SUCIER yang berkedudukan di Surakarta. Sejak tahun 1832 perusahaan ini sudah berproduksi dan pada tahun 1851 perusahaan ini disempurnakan keadaannya. Dengan berdasarkan UU No.

86/1958 dan PP No. 19/1959 terjadi pengambilalihan perusahaan ini dari perkebunan ex Belanda. Dengan adanya nasionalisasi, perusahaan berubah statusnya menjadi Pusat Perkebunan Negara Baru (PPN Baru) yang diatur dalam PP No. 24/1958 dan SK Menteri No. 229/UM/57 tanggal 10 Desember 1957.  Di Jawa Tengah ini PPN Baru mengelola dua Pabrik Gula dan PSA termasuk didalamnya PG Pangka.  Berdasarkan PP No. 141 / 1961, maka berubah menjadi PPN Kesatuan Jateng II, untuk PG PANGKA termasuk di dalamnya.

Hal menarik hingga kini tentang operasionalisasi PG Pangka adalah transpotasi tebu masih menggunakan rel kereta, dibangun lebih 150 tahun yang lalu dengan lokomotif kuno bermesin uap maupun diesel, terbuat pada kisaran tahun 1915. Dijamannya, penggunaan kontruksi rel kereta dan lokomotif uap merupakan rekayasa teknologi canggih. Masih beroperasinya lokomotif kuno mengundang minat wisatawan asing yang umumnya dari eropa berkunjung ke PG Pangka. Selain tertarik dengan lokomotif tua yang masih berfungsi, mereka juga kagum pada pengolahan gula yang masih menggunakan teknologi era 1800-an, sesuatu yang langka untuk ukuran perusahaan eropa saat ini. Berkunjung ke PG Pangka adalah belajar sejarah dengan nyata, bukan dari buku atau film dokumenter. Bahkan diantara wisatawan mencoba lokomotif uap sampai berulang-ulang, bangga rasanya masih bisa menggunakan hasil karya kakek-kakek saya.

Demikian pengakuannya. Anak cucu pendiri dan pengelola pabrik era kolonial Belanda juga banyak berkunjung, mereka senang bisa bernostalgia dimana orang tua dan kakeknya dulu pernah tinggal, berkunjung ke pabrik dan jalan-jalan diperkebunan tebu, sambil membayangkan kakek-kakek mereka dulu bekerja.

Fenomena yang dapat dikembangkan menjadi wisata eksklusif, bila umumnya berkunjung ke museum hanya melihat barang-barang saksi sejarah, maka melihat PG Pangka adalah bicara pada sejarah peradaban manusia yang terus berkata-kata. Atas inisiatif Laksono Hujianto, maka dicetuskan suatu ide obyek wisata dalam jingle “Loco Antik”, suatu paket wisata bernuansa langka sebagai media edukasi dan rekreasi. Loco Antik merupakan ikon representasi dari loco yang terbuat pada tahun 1927. Ditarik lokomotif tua, digunakan dalam perjalanan wisata rekreasi melihat pemandangan perkebunan tebu dengan jarak ± 10 Km. Kapasitas loko antik terdiri dari 3 gerbong kereta dengan kapasitas 75 untuk orang dewasa, sedang untuk anak-anak bisa memuat sampai 100 anak. Fasilitas dari wisata Loko adalah sebagai berikut: Ada dua jalur yang ditawarkan : 

1.  Jalur arah Barat Laut, melintasi perkampungan dan perkebunan tebu; 
2.  Jalur Timur Laut, melintasi perkebunan tebu sambil menikmati keindahan pegunungan Waduk Cacaban. 
Wisata loco antik ditunjang dengan kegiatan :
  1.    Kunjungan lebih dekat tentang proses pembuatan gula pasir dari tebu.
  2.   Presentasi deskriptif tentang sejarah PG Pangka dan tata cara baku menanam tebu;
  3.   Acara ekslusif yang dinantikan pengunjung, bahkan wisatawan mancanegara adalah ritual “Temanten Tebu”, acara yang dilaksanakan hanya sekali dalam setahun, tepatnya pada selamatan pesta giling (April-Mei). Ritual yang mengekspresikan rasa syukur kepada Tuhan sang penguasa alam. Simbol penganten tebu, diambil dari tebu milik petani dan milik PG Pangka. Satu simbol persatuan antara petani dan PG dalam menyongsong panen raya dan giling.

Waduk Cacaban 

Waduk cacaban mulai digagas sejak tahun 1914 dan dibuat perencanaan detailnya pada tahun 1930 oleh pemerintah kolonial Belanda. Pembangunan fisiknya dimulai pada tahun 1952 dimana peletakan batu pertamanya dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia Ir. Soekarno pada tanggal 16 September 1952, dan selesai pembangunannya pada tahun 1958 diresmikan penggunaanya oleh penjabat Presiden Mr. Sartono pada tanggal 19 Mei 1958. Sejak saat itu secara resmi waduk Cacaban dioperasionalkan hingga sekarang.

Selama operasional, telah banyak kegiatan yang dilakukan dalam rangka menjaga fungsi waduk, baik yang bersifat pemeliharaan maupun pembangunan. Waduk Cacaban selain mempunyai fungsi utama sebagai sumber air untuk irigasi, juga merupakan potensi wisata yang dapat dikembangkan sebagai wisata air maupun wisata alam. Kawasan wisata alam waduk Cacaban merupakan salah satu aset Pemerintah Kabupaten Tegal sebagai obyek wisata dari beberapa obyek wisata lainnya. Sasaran obyek wisata Waduk Cacaban saat ini hanya melihat air diwaduk dan makanan khas ala Waduk Cacaban dengan menu ikan air tawar dari waduk disamping sebagai tempat tujuan memancing dari beberapa daerah disekitarnya. Secara geografis kawasan wisata alam waduk cacaban terletak di tiga wilayah kecamatan yaitu Kecamatan Kedungbanteng meliputi sebagian Desa Penujah, Karanganyar, Tonggara dan Karangmalang, Kecamatan Jatinegara meliputi sebagian Desa Jatinegara, Dukuhbangsa, Lebakwangi, Capar, Padasari dan Wotgalih dan Kecamatan Pangkah meliputi sebagian Desa Dermasuci.

Fasilitas umum pariwisata antara lain:

  • Bumi Perkemahan.
  • Tempat Bermain Anak.
  • Panggung Hiburan.
  • Bukit Mbah Santi.
  • Kapal Wisata.
  • Warung Apung.
  • Hotel Melati.
  • Rumah Makan.

PERIZINAN DAN PEMBIAYAAN

Untuk informasi lebih lanjut tentang penanaman investasi di Kab. Tegal silakan menghubungi :

  • BADAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU (BP2T) KAB. TEGAL Jl. Gatot Subroto No. 5 Slawi
    Telp. (0283) 491301
  • KANTOR PENANAMAN MODAL KAB. TEGAL
    Jl. Gatot Subroto No. 5 Slawi (Belakang Kantor BP2T)

Mekanisme untuk perizinan di BP2T adalah sebagai berikut:

PELUANG INVESTASI

Industri Bahan Dasar Logam Di Kabupaten Tegal

a. Background   

Kabupaten Tegal tersohor sebagai “Jepangnya Indonesia” yang mampu membuat (meniru) produk dari daerah/negara lain yang terbuat dari logam. Kemampuan (keterampilan) masyarakat KabupatenTegal ini didapat sejak Era Penjajahan Jepang yang terampil membuat senjata, komponen kereta api, dan alat pertanian. Keterampilan ini diwariskan turun-temurun hingga sekarang. Sebagai negara Agraris, Indonesia membutuhkan Alat Mesin Pertanian dan Alat Teknologi Tepat Guna. Arus transportasi yang semakin meningkat juga membutuhkan dukungan moda transportasi (otomotif) berikut komponennya. Guna mewujudkan megaproyek 35.000 MW energi listrik dibutuhkan juga dukungan alat/ komponen kelistrikan.

b. Project Scope

  • Industri alat mesin pertanian
  • Industri alat teknologi tepat guna
  • Industri otomotif dan komponen otomotif
  • Industri karoseri kendaraan
  • Industri kendaraan berat (excavator,dll)
  • Industri alat/komponen kelistrikan
  • Industri alat kesehatan

c. Location
Kecamatan Kramat, Suradadi, dan Warureja dengan luas lahan yang tersedia ± 50 Ha.
Lahan tersebut dimiliki oleh masyarakat dengan perkiraan harga lahan sebesar ± Rp 600.000/m2
d. Financial Aspect
Perkiraan nilai investasi: Rp 100 Milyar
e. Resources Availability

Bahan baku mudah diperoleh dari lokal Kabupaten Tegal dan sekitarnya hingga Jakarta Banyak tersedia tenaga kerja terampil lulusan SMK (Kabupaten Tegal memiliki SMK terbanyak di Prov. Jateng) dengan UMK sebesar Rp1.377.000

f. Supporting Infrastructure

  • Jalan beton di  tepi ruas Jalan nasional Pantai Utara Jawa (Pantura)
  • Dekat dengan rencana akses Jalan Tol Jakarta-Surabaya/Jalan Tol Trans Jawa
  • Penerangan jalan nasional
  • Tersedia jaringan air bersih
  • Dekat jalur ganda kereta api, bandara dan pelabuhan

g. Contact Person
Drs. Bambang Setiono, M.M.
Head of Investment Office of Tegal Regency (Kantor Penanaman Modal/KPM Kabupaten Tegal)
Jl. Gatot Subroto No.5 Slawi – Tegal Regency
Telp: +62283 6198535 / Fax:+62283 6198535
Mobile: +6281542160617
Email: kpmslw@gmail.com / penanamanmodal@tegalkab.go.id / setiono120160@gmail.com
http://kpm.tegalkab.go.id

Industri Galangan Kapal Dan Komponen Kapal Di Kabupaten Tegal

a. Background   

Dengan adanya pemberlakuan Asas Cabotage dan Program Nasional Poros Maritim menjadi faktor pendukung tumbuh kembangnya industri galangan kapal di Kabupaten Tegal. Hal ini didukung juga dengan letak strategis Kabupaten Tegal di pesisir Pantai Utara Pulau Jawa. Selain itu, industri komponen kapal merupakan kompetensi inti industri Kabupaten Tegal sesuai Peraturan Menteri Perindustrian No.135/2011. Saat ini telah ada sekitar 20 Industri Kecil Menengah (IKM) komponen kapal di Kabupaten Tegal yang memasok kebutuhan industri galangan kapal di Jawa dan Luar Jawa (Batam,Sulawesi, dan Kalimantan). Dengan adanya faktor-faktor tersebut, industri ini sangat berpotensi untuk dikembangkan oleh investor.

b. Project Scope
Perawatan, perbaikan, dan pembuatan kapal baru,baik kapal besi/baja/fiber maupun kapal kayu
Pembuatan komponen kapal baru dari hasil pengecoran dan pemesinan, serta perbaikan (repair) komponen kapal yang rusak
c. Location

Kecamatan Kramat, Suradadi, Warureja, dan Talang dengan luas lahan yang tersedia ± 30 Ha. Lahan tersebut dimiliki oleh masyarakat dengan perkiraan harga lahan sebesar ± Rp 600.000/m2

d. Financial Aspect
Perkiraan nilai investasi: Rp 15 Milyar
e. Resources Availability

Bahan baku mudah diperoleh dari lokal Kabupaten Tegal Banyak tersedia tenaga kerja terampil lulusan SMK (Kab. Tegal memiliki SMK terbanyak di Prov. Jateng) dengan UMK sebesar Rp1.377.000

f. Supporting Infrastructure

  • Jalan beton di  tepi ruas Jalan nasional Pantai Utara Jawa (Pantura)
  • Dekat dengan rencana akses Jalan Tol Jakarta-Surabaya/Jalan Tol Trans Jawa
  • Penerangan jalan nasional
  • Tersedia jaringan air bersih
  • Dekat jalur ganda kereta api, bandara dan pelabuhan

g. Contact Person
Drs. Bambang Setiono, M.M.
Head of Investment Office of Tegal Regency (Kantor Penanaman Modal/KPM Kabupaten Tegal)
Jl. Gatot Subroto No.5 Slawi – Tegal Regency
Telp: +62283 6198535 / Fax:+62283 6198535
Mobile: +6281542160617
Email: kpmslw@gmail.com / penanamanmodal@tegalkab.go.id / setiono120160@gmail.com
http://kpm.tegalkab.go.id

Pembangkit Listrik Tenaga Sampah

a. Background

Di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Penujah, Kecamatan Kedungbanteng, Kab. Tegal tercatat 237 ton sampah yang masuk tiap hari dari Tempat Pembuangan Sementara (TPS) yang tersebar di 18 kecamatan termasuk pasar dan pemukiman warga. Sampah yang dihasilkan tiap hari ini apabila tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan masalah.

Namun apabila dikelola dapat bermanfaat menjadi Energi Listrik Baru Terbarukan.
b. Project Scope

Investor dapat membangun pembangkit listrik tenaga sampah di lahan TPA Penujah milik pemerintah kabupaten tegal atau membangun di lahan milik masyarakat di Kecamatan Warureja. Dari 200 ton sampah per hari yang menumpuk dapat dikonversi untuk menghasilkan listrik kapasitas 12 MW. Nantinya, listrik yang dihasilkan akan dijual ke PT. PLN melalui mekanisme PPA (Power Purchasing Agreement).

c. Location
TPA Penujah, KecamatanKedungbanteng milik pemerintah kabupaten Tegal Kecamatan Warureja dengan luas lahan ± 5 Ha milik masyarakat dengan perkiraan harga  ± Rp 500.000
d. Financial Aspect
Perkiraan nilai investasi: US$ 18 Juta
e. Investment Scheme
Kerjasama Pemerintah dan Swasta dengan skema BOT (Build, Operate and Transfer)
f. Contact Person
Drs. Bambang Setiono, M.M.
Head of Investment Office of Tegal Regency (Kantor Penanaman Modal/KPM Kabupaten Tegal)
Jl. Gatot Subroto No.5 Slawi – Tegal Regency
Telp: +62283 6198535 / Fax:+62283 6198535
Mobile: +6281542160617
Email: kpmslw@gmail.com / penanamanmodal@tegalkab.go.id / setiono120160@gmail.com
http://kpm.tegalkab.go.id

Perikanan di Kabupaten Tegal

a. Background

Di Kabupaten Tegal terdapat banyak sumber mata air yang dapat dimanfaatkan untuk usaha perikanan darat. Hal ini didukung dengan adanya pasar sangat menjanjikan. Kondisi saat ini baru berupa usaha perikanan darat skala kecil/ Kelompok Usaha Bersama (KUB).

b. Project Scope
Perikanan darat skala besar dan industri fillet ikan dari budidaya perikanan darat tersebut.
c. Location

Kecamatan Lebaksiu dengan luas lahan yang tersedia ± 5 Ha. Lahan tersebut dimiliki oleh masyarakat dengan perkiraan harga lahan sebesar ± Rp 500.000/m2.

d. Financial Aspect
Perkiraan nilai investasi: Rp 5 Milyar
e. Resources Availability

  • Tersedia Balai Pembenihan Ikan
  • Sumber pakan ternak ikan mudah didapat
  • Sumber air bersih melimpah
  • Tersedia tenaga kerja terampil lulusan SMK Perikanan dengan UMK sebesar Rp1.377.000
  • Supporting Infrastructure
  • Jalan aspal di tepi ruas Jalan provinsi
  • Penerangan jalan
  • Tersedia jaringan air bersih
  • Dekat jalur ganda kereta api, pelabuhan, dan rencana Jalan Tol Jakarta-Surabaya (Jalan Tol Trans Jawa)

f. Contact Person
Drs. Bambang Setiono, M.M.
Head of Investment Office of Tegal Regency (Kantor Penanaman Modal/KPM Kabupaten Tegal)
Jl. Gatot Subroto No.5 Slawi – Tegal Regency
Telp: +62283 6198535 / Fax:+62283 6198535
Mobile: +6281542160617
Email: kpmslw@gmail.com / penanamanmodal@tegalkab.go.id / setiono120160@gmail.com
http://kpm.tegalkab.go.id

Peternakan Itik Terpadu

a. Background

Kota Tegal merupakan salah satu pemasok utama telur itik ke daerah sekitarnya, namun permintaan pasar tidak dapat terpenuhi karena keterbatasan kapasitas produksi. Diversifikasi hasil produk  ternak itik yang beragam memberi nilai lebih.

b. Project Scope
Peternakan itik dengan menggunakan pola intensifikasi dan ekstensifikasi.
c. Location
Pesurungan Lor, Kecamatan Margadana
d. Financial Aspect

  • Perkiraan Nilai Investasi: Rp 2.070.375.399
  • Payback Period: 4 tahun 1 bulan
  • Supporting Infrastructure
  • Akses jalan yang memadai

e. Contact Person
Bajari, SE
Head of Board of Integrated Licensing Service of Tegal City (Badan Pelayanan Perizinan Terpadu/BPPT Kota Tegal)
Jl. Ki Gede Sebayu No. 3 Kota Tegal 52123
Telp/Fax: +62283 356101
Mobile: +628112970114
Email: simoss-bp2t.tegalkota.go.id / bajari.2805@gmail.com
Website: bp2t@tegalkota.go.id

Peternakan Sapi

a. Background 

Potensi Kabupaten Tegal di bidang pertanian (peternakan) cukup besar. Hal ini didukung dengan adanya surplus tanaman padi di Kabupaten Tegal. Sisa olahan padi dan tanaman pangan lainnya ditambah sisa olahan hasil perikanan dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak untuk sapi. Saat ini telah terdapat peternakan skala besar, seperti: PT. Charoen Pokphan, PT. New Hope Farm, PT. B&K Invest, PT. Cemara Sewu. 

b. Project Scope
Peternakan sapi (mulai dari pembibitan hingga penggemukan) skala besar yg terintegrasi dengan industri pengolahannya.
c. Location

Desa Dukuh Tengah Kecamatan Margasari (80 Ha), Desa Prupuk Utara Kecamatan Margasari (75 Ha), dan Desa Bogares Kidul Kecamatan Pangkah (6 Ha). Lahan tersebut dimiliki oleh masyarakat dengan perkiraan harga lahan sebesar ± Rp 150.000 200.000/m2.

d. Financial Aspect
Perkiraan nilai investasi:

Desa Dukuh Tengah Kecamatan Margasari (Rp 175 Milyar), Desa Prupuk Utara Kecamatan Margasari (Rp 225 Milyar), Desa Bogares Kidul Kecamatan Pangkah (Rp 15 Milyar).

e. Resources Availability

  • Sumber pakan ternak mudah diperoleh karena tanah di Kabupaten Tegal subur dan sumber air bersih melimpah
  • Tersedia tenaga kerja terampil lulusan SMK Pertanian dengan UMK sebesar Rp1.377.000.
  • Supporting Infrastructure
  • Jalan aspal di tepi ruas Jalan provinsi
  • Penerangan jalan
  • Tersedia jaringan air bersih
  • Dekat jalur ganda kereta api, pelabuhan, dan rencana Jalan Tol Jakarta-Surabaya (Jalan Tol Trans Jawa)
  • Terdapat pasar hewan Bumiayu

f. Contact Person
Drs. Bambang Setiono, M.M.
Head of Investment Office of Tegal Regency (Kantor Penanaman Modal/KPM Kabupaten Tegal)
Jl. Gatot Subroto No.5 Slawi – Tegal Regency
Telp: +62283 6198535 / Fax:+62283 6198535
Mobile: +6281542160617
Email: kpmslw@gmail.com / penanamanmodal@tegalkab.go.id / setiono120160@gmail.com
http://kpm.tegalkab.go.id
sumber:
http://www.tegalkab.go.id/pariwisata.php?id=2
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Tegal
http://bpmd.jatengprov.go.id/peluang-investasi
http://kpm.tegalkab.go.id/potensi-kabupaten- tegal/ http://kpm.tegalkab.go.id/pelayanan-investasi/

Letak Geografis