Taman Nasional Gunung Merbabu

Taman Nasional Gunung Merbabu adalah salah satu Taman nasional yang terletak di kawasan Jawa Tengah. Posisi Taman nasional ini bersebelahan dengan Taman Nasional Gunung Merapi yang terletak di perbatasan DIY serta Jateng.

Kondisi alam di kawasan Taman Nasional ini begitu memesona dengan panorama pegunungan. Sebab berlokasi di gunung, daerah ini jadi berbagai macam habitat burung, dan pada kawasan puncak gunung ditumbuhi bunga edelweis.

Sebagai kawasan dengan pesona alam yang menawan, pasti taman nasional ini mempunyai begitu banyak destinasi wisata yang bisa didatangi. Mulai dari aktivitas pendakian sampai wisata budaya.

Sejarah Taman Nasional Gunung Merbabu

sebelum berstatus sebagai Taman Nasional, kawasan ini  dulunya merupakan Hutan Lindung dan Gunung Merbabu dikelola oleh pihak Perum Perhutani.

Tidak hanya Hutan Lindung, kawasan ini pula ialah Taman Wisata Alam Umbul Songo yang berbentuk daerah hutan konservasi yang dikelola oleh Balai Konservasi Sumber Energi Alam Jawa Tengah.

Statusnya sebagai kawasan TNGMb diresmikan bersumber pada Pesan Keputusan Menteri Kehutanan No: SK. 135/ Menhut- II/ 2004 bertepatan pada 4 Mei 2004 tentang Pergantian Guna Kawasan Hutan Lindung serta Taman Wisata Alam pada Kelompok Hutan Gunung Merbabu kurang lebih seluas 5.725 ha menjadi Taman Nasional Gunung Merbabu.

Kondisi Alam TNGMb

1. Letak serta Topografi Taman Nasional Gunung Merbabu

Secara geografi kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu/ Mount Merbabu National Park atau biasa disebut TNGMb terletak pada 7°27’13’’ Lintang Selatan serta 110°26’22’’ Bujur Timur. Dan secara administratif terletak pada 3 kabupaten yaitu kabupaten Semarang, kabupaten Magelang, serta kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

Topografi dari kawasan dengan puncak paling tinggi 3.142 mdpl ini sebagian besar merupakan zona hutan pegunungan yang berbukit- bukit serta berupa pegunungan. Ada pula jurang serta tebing yang curam dengan tingkatan kemiringan dari 30% hingga 80%.

Ada pula puncak paling tinggi dari gunung ini terdapat 2, ialah Puncak Syarif dengan ketinggian 3. 019 mdpl serta Puncak Kenteng Songo pada ketinggian 3. 142 m di atas permukaan laut.

2. Iklim dan Hidrologi Taman Nasional Gunung Merbabu

Bersumber pada klasifikasi Iklim Schmidt serta Iklim Ferguson, hawa di kawasan Taman nasional ini terkategori ke dalam jenis B dengan nilai Q adalah 31,42%. Ada pula curah hujan di kawasan ini terletak pada kisaran 2.000 – 3.000 milimeter per tahun dengan temperatur antara 17°–30° Celcius.

Di kawasan ini banyak ditemui sumber mata air, semacam Mata Air Sobleman yang ialah hulu untuk Sungai Bulak serta Sungai Gendol di lereng barat. terdapat pula Mata Air Keran yang mengalir mengarah Kali Mangu, dan Mata Air Ketundan yang alirannya mengarah Sungai Soti.

3. Geologi Taman Nasional Gunung Merbabu

Keadaan geologi dari lereng Gunung Merbabu sampai ke daerah Boyolali didominasi oleh batuan yang memiliki lava. Sebaliknya ke daerah Magelang batuannya didominasi dengan batu yang memiliki material piroklastik.

4. Ekosistem dan Zonasi Taman Nasional Gunung Merbabu

Terdapat 3 tipe ekosistem di kawan halaman nasional ini, adalah ekosistem hutan hujan pegunungan rendah, ekosistem hutan tropika sub alpin, serta ekosistem hutan hujan tropika pegunungan besar.

Kawasan Halaman Nasional Gunung Merbabu dibagi jadi 3 zona bersumber pada ketinggiannya yang ialah zona hutan pegunungan. Tipe serta ciri dari tanaman yang hidup di zona tersebut berbeda- beda. Terus menjadi besar areanya hingga tipe flora yang hidup terus menjadi didominasi oleh rerumputan serta bunga impian para pendaki, edelweis.

Ketiga zona tersebut merupakan zona hutan pegunungan dasar yang terletak pada 1. 000– 1. 500 m di atas permukaan laut, zona hutan pegunungan atas dengan ketinggian 1. 500– 2. 400 m di atas permukaan laut, serta zona hutan( vegetasi) sub- alpin pada ketinggian 2. 400– 3. 142 m di atas permukaan laut.

Flora Fauna Taman Nasional Gunung Merbabu

Keberadaan flora dan fauna yang ada di Gunung Merbabu lumayan bermacam- macam. Dengan keadaan yang dominan gunung, kawasan ini jadi surga buat bermacam tipe tanaman serta binatang.

1. Flora

Sebagian flora yang berkembang di kawasan halaman nasional ini, antara lain puspa (Schima wallichii ssp.),  pinus ( Pinus merkusii),  cengkeh( Syzigium aaromaticum), alpukat( Parsea americana), bintamin, kayu manis( Cinnamomum burmanii), adas, edelweis, bermacam tipe perdu, serta tumbuhan botani.

Ada pula tipe flora lain yang bisa ditemui di kawasan ini adalah binami, sengon gunung ( Albizia lophanta), akasia ( Acacia decurrens serta Acacia virgata), pasang ( Quercus sp.), bambu apus( Gigantochloa apus), cemara gunung ( Casuarina junghuhniana ), kesowo ( Engelhardia serrata ).

2. Fauna

Sedangkan fauna yang hidup di daerah halaman nasional ini lumayan bermacam- macam satwa liar, sangat jarang, hingga spesies endemik. Sebagian tipe mamalia antara lain merupakan lutung hitam ( Trachypithecus auratus ), lutung kelabu atau abu-abu ( Presbytis fredericae ), kera ekor panjang ( Macaca fascicularis), kijang (Muntiacus muntjak), macan tutul (Panthera pardus), landak ( Hystrix sp.), musang ( Herpestes javanica), serta luwak ( Paradoxurus hermaphroditus ).

Ada beberapa burung yang hidup di kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu, antara lain Elang Hitam ( Ichtnaetus malayanesis), pentet ( Lavinus eshach), alap- alap sapi ( Falco moluccensis), sepah gunung ( Pericrocotus leucophaeus), puter ( Streptopelia risoria), serta kutilang ( Pycnonotus aurigaster).

Ada pula tipe burung endemik, adalah cekakak jawa ( Halcyon cyanoventris), tepus leher putih ( Stachyris thoracica), takur bututut ( Megalaima corvina ), ciung air jawa ( Macronous flavicollis ), serta kipasan ekor merah ( Rhipidura phoenicura ).

Sebagian burung yang bisa ditemui dengan gampang merupakan tipe walet linchi ( Collocalia montanus ), ceret gunung ( Cettia vulcania ), kacamata gunung ( Zosterops montanus ), serta anis gunung ( Turdus poliocephalus).

Destinasi Wisata 

Melaksanakan wisata di kawasan yang masih natural memanglah jadi hiburan tertentu. Salah satunya merupakan Halaman Nasional Gunung Merbabu yang banyak menawarkan keelokan serta pesona dari bentukan alamnya. Tidak cuma sebatas pendakian gunung saja, namun masih terdapat begitu banyak destinasi yang sangat layak untuk didatangi di kawasan ini.

1. Pendakian Gunung Merbabu

Gunung Merbabu Merupakan gunung api yang bisa dikatakan sedang tertidur. Gunung dengan ketinggian mencapai 3.142 mdpl ini jadi tantangan tersendiri untuk para pendaki gunung untuk bisa mencapai ke puncak Gunung Merbabu.

Dan untuk mencapai Puncak Gunung Merbabu sendiri bisa ditempuh lewat sebagian Jalur yang sudah disediakan. Secara totalitas terdapat 5 jalan yang bisa dilalui dengan kekurangan serta kelebihan tiap- tiap jalurnya.

Jalur Pendakian Via Selo

Merupakan jalur pendakian yang berada di Kabupaten Boyolali, dan terletak satu kawasan dengan Gunung Merapi. Pendakian via Selo memerlukan waktu dekat 8 hingga 10 jam bergantung keahlian para pendaki. Proses pendakian ini lewat basecamp– pos 1– pos 2– Sabana– Pos 3– Sabana– Puncak Kenteng Songo– Puncak Syarif.

Jalur Pendakian Via Wekas

Jalan kedua ialah via Wekas di Magelang dengan waktu tempuh sedikit lebih kilat dari jalan Selo. Waktu yang diperlukan dekat 8 jam 

Jalur Pendakian via Suwanting

Jalan ketiga pendakian via Suwanting di Magelang dengan ditaksir waktu sekitar 6 jam Pendakian.

Jalur Pendakian Via Cuntel

Jalan keempat masih di Magelang via Chuntel yang memerlukan waktu kurang lebih 7 jam. Pendakian dari 

Jalur Pendakian via Thekelan

Jalan terakhir, via Thekelan di Salatiga, sesungguhnya tidak jauh berbeda dengan via Chuntel, cuma titik start- nya saja yang berbeda.

2. Kopeng

Obyek wisata Kopeng terletak di kecamatan Getasan, kabupaten Semarang pada ketinggian 1.300 – 1.450 mdpl. Aksesibilitas serta jarak tempuh mengarah kawasan dengan temperatur yang terletak pada kisaran 18°– 24° Celcius ini lumayan gampang, sebab jalur telah beraspal.

Wisata Kopeng sendiri ialah posisi wana wisata pegunungan serta pula mata air umbul songo. Tidak hanya itu kawasan ini pula jadi jalan pendakian mengarah puncak Merbabu. Terdapat pula bumi perkemahan buat wisatawan yang mau menikmati bentang alam yang asri.

Jika enggan buat berkemah, pengelola telah sediakan fasilitas berbentuk pondok wisata serta hotel. Terus menjadi lengkap dengan pasar sayur, pasar tumbuhan hias, beserta tempat bermain buat anak.

3. Ketep Pass

Tempat wisata Ketep Pass berlokasi di kecamatan Sawangan, kabupaten Magelang di atas ketinggian 1. 200 m di atas permukaan laut. Jangkauan mengarah posisi dengan temperatur berkisar antara 18°– 25° Celcius ini pula bisa dikatakan lumayan gampang.

Ketep Pass sendiri merupakan objek wisata yang menawarkan pesona Gunung Merbabu serta Gunung Merapi dari kejauhan. Wisatawan pula bisa menggali data terpaut gunung berapi di mari, sebab sudah terdapat fasilitas pendukung semacam museum volcano. Tidak hanya itu kawasan ini pula dilengkapi restoran, pelataran panca arga serta gardu pandang, dan volcano theatre.

Selo Pass

Cocok dengan namanya, Selo Pass terletak di kecamatan Selo, kabupaten Boyolali. Destinasi ini terletak pada ketinggian antara 1. 500– 1. 600 m di atas permukaan laut dengan temperatur berkisar 16°– 24° Celcius. Akses serta jarak tempuh mengarah kawasan ini pula telah gampang dilalui.

Selo Pass sendiri merupakan kawasan yang menyajikan panorama alam Gunung Merbabu serta Gunung Merapi. Pesona dari panorama alam di mari begitu indah. Terlebih berkat terdapatnya fasilitas berbentuk Joglo Mandala, gardu pandang New- Selo, volcano theatre, bungalow, kios souvenir, serta pula homestay.

  1. Air Terjun Kedung Kayang

Obyek air terjun pula jadi kesukaan dari wisatawan Halaman Nasional Gunung Merbabu. Salah satunya merupakan Air Terjun Kedung Kayang yang terletak di desa Wonolelo, kecamatan Sawangan, kabupaten Magelang, tepatnya di jalan Ketep Pass serta Selo Pass.

Air terjun ini terletak pada ketinggian 1.100 Mdpl. Ketinggian air terjun sendiri antara 10 hingga 12 m. Wisatawan yang mau menikmati segarnya air serta hawa sangat sesuai buat bertandang ke kawasan air terjun ini.

  1. Wisata Budaya

Tidak cuma wisata alam saja, wisatawan pula bisa memahami budaya warga dekat lebih dekat lagi di kawasan ini. Biasanya warga dekat halaman nasional bekerja selaku petani, orang dagang, serta karyawan. Terdapat pula yang menyewakan pondok, menjual tumbuhan hias, serta membuka warung makan.

Sebagian budaya warga dekat bisa dinikmati wisatawan pada waktu tertentu, antara lain kuda lumping, ketoprak, tari soreng, jatilan, campur sari, jelantur, budi tani, turonggo seto, serta masih banyak lagi.

Itulah sobat Jelajah, ulasan singkat tentang Taman Nasional Gunung Merbabu, semoga bisa memberikan sedikit gambaran buat Sobat Jelajah yang ingin berkunjung ke taman Nasional Gunung Merbabu.

Sumber: https://shelterjelajah.com/taman-nasional-gunung-merbabu/