![](/assets/images/bg-diamond.png)
![](/assets/images/bg-diamond.png)
Loenpia Jazz
Beberapa tahun terakhir ini, penyebaran musik jazz di Indonesia terasa sangat masif dan makin luas. Seandainya jazz diibaratkan sebagai virus, maka virus itu telah ”menginfeksi” begitu banyak orang termasuk di Semarang. Tiap tahun ada banyak sekali event jazz baik yang berskala internasional maupun lokal. Salah satu pagelaran jazz paling meriah dan selalu ditunggu-tunggu di Kota Semarang adalah Loenpia Jazz.
Loenpia Jazz adalah festival jazz tahunan yang dimotori oleh komunitas Jazz Ngisoringin. Loenpia Jazz pertama pada tahun 2012 diselenggarakan di Taman KB di pusat kota Semarang. Acara tersebut diadakan untuk merayakan ulang tahun Komunitas Jazz Ngisoringin.
Pada tahun 2013, Loenpia Jazz “Ngejazz Malu, Tak Ngejazz Rindu” digelar di kawasan Kota Lama. Pengunjung bisa merasakan pengalaman menikmati musik jazz di kawasan bersejarah yang dipenuhi bangunan-bangunan kuno peninggalan masa kolonial Belanda. Ribuan orang berkumpul dan menikmati musik jazz dari siang hingga petang.
Sementara pada tahun 2014 lalu, Loenpia Jazz “Jazz Pol Rem Blong” mengambil lokasi di kawasan Pecinan sebagai venue. Uniknya, panggung-panggung didirikan di tengah-tengah perkampungan yang cukup padat. Beberapa panggung bahkan didirikan di halaman Klenteng yang biasa digunakan untuk ibadah oleh warga setempat
Sedangkan pada gelaran yang keempat tahun 2015, Loenpia Jazz mengambil tagline “Aku Ngejazz Mergo Kowe” yang dalam bahasa Indonesia berarti “Aku Nge-jazz karena kamu”. Tagline ini berarti bahwa Loenpia Jazz dipersembahkan dengan tulus oleh Komunitas Jazz Ngisoringin untuk Kota dan seluruh warga Semarang.
Selaras dengan tagline yang diangkat, lokasi yang dipilih sebagai venue adalah Puri Maerakaca, salah satu obyek wisata di Semarang. Dalam cerita pewayangan, Taman Maerakaca digambarkan sebagai taman terindah di khayangan. Dikisahkan, Sukrasana berjuang sepenuh hati memindahkan taman tersebut ke bumi untuk memnuhi permintaan kakaknya, Bambang Sumantri.
Event-event di Semarang makin menggeliat. Setelah kemeriahan Festival Banjir Kanal Barat 2016, Kota Atlas akan kembali ‘digebrak’ oleh Festival Loenpia Jazz 2016. “Ngejazz Sik Ben Ora Edan”
Begitulah bunyi tag line Festival Loenpia Jazz 2016 Semarang. Loenpia Jazz merupakan festival jazz tahunan yang diselenggarakan oleh musisi jazz lokal Semarang, Jazz Ngisor Ringin. Sudah lima tahun berturut-turut event Semarang ini dilaksanakan.
Festival Loenpia Jazz 2016 digelar pada 28 Mei 2016 mulai pukul 13.00 WIB hingga 22.00 WIB. Bila tahun-tahun sebelumnya penyelenggaraan festival diadakan di Taman KB, maka tahun ini Loenpia Jazz dilangsungkan di Gor Jatidiri Semarang. Event ini menghadirkan beberapa musisi-musisi ternama; Dewa Budjana, Fariz RM, The Groove, Rio Sidik, dan Dua Drum. Selain itu akan tampil juga komunitas-komunitas jazz dari berbagai daerah seperti Komunitas Jazz Kemayoran, Komunitas Rompok Bolong Malang, dan Etawa Jazz Yogyakarta.
Komunitas Jazz Ngisoringin sebagai penyelenggara percaya jika perhelatan ini dapat menjadi sesuatu yang membanggakan bagi Kota Semarang dan warganya. Bahwa melalui jazz dan musik, para musisi dapat memberikan sumbangsih terbaik demi perkembangan budaya Kota Semarang. Loenpia Jazz pada akhirnya bukan hanya sebuah pertunjukan, tetapi juga menjadi sebuah peristiwa budaya yang setiap tahun selalu ditunggu kehadirannya.
Loenpia Jazz yang kembali hadir pada 2022 ini, tidak sekedar menampilkan pertunjukkan music, tetapi juga bazaar kuliner dan kreatif. Meski mempertahankan format lama dengan menampilkan artis-artis Jazz lokal maupun nasional, Ermy Kulit, Mocca, Vira Talissa dan masih banyak lainnya.
Sumber:
http://hellosemarang.com/loenpia-jazz-festival-jazz-terbesar-di-semarang/
http://phinemo.com/event-semarang-loenpia-jazz-2016/
https://lenterajateng.com/loenpia-jazz-kembali-hadir/