![](/assets/images/bg-diamond.png)
![](/assets/images/bg-diamond.png)
Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat
Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat terletak di pusat Kota Solo, yaitu di Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta, Provinsi Jawa Tengah. Keraton ini didirikan pertama kalinya pada tahun 1744 oleh Sunan Paku Buwono II, dan kini menjadi sebuah tempat yang menyimpan banyak nilai sejarah. Dalam bagian keraton yang disebut Panggung Sanggabuwana, konon di situlah Susuhunan bersemedi dan bertemu Nyai Rara Kidul, penguasa Pantai Selatan. Selain itu, terdapat pula museum yang menyimpan barang-barang peninggalan keraton dan fragmen candi-candi di Jawa Tengah.
Berdirinya Kasunanan Surakarta Hadiningrat merupakan dampak dari konflik berkepanjangan yang terjadi di Kesultanan Mataram Islam yang berdiri sejak abad ke 16 Masehi. Pemerintahan awal Kesultanan Mataram Islam berada di Mentoak, kemudian Kotagede (Yogyakarta). Pada masa Amangkurat I (1645-1677), tepatnya tahun 1647, pusat pemerintah dipindahkan ke Plered (sekarang disebut Bantul). Kemudian Amangkurat II (1680-1702), mendirikan kerjanaan baru di timur Yogyakarta, yaitu di hutan Wonokarto yang berganti nama menjadi Kartasura (kini di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah). Pembangunan keraton ini dilakukan karena istana plered dikuasai pemberontak dan dianggap sudah tidak layak lagi digunakan sebagai pusat pemerintahan. Keraton baru dikartasura yang mulai dbnagun pada tahun 1679 kemudian dikenal sebagai Kasunanan Kartasura Hadiningrat. Berturut-turut, penerus tahta Amangkurat II di Kasunanan Kastasura Hadiningrat adalah Amangkurat III (1703-1708), Pakubuwono I (1704-1719), Amangkurat IV (1719-1726), sampai dengan Pakubuwono II (1726-1749).
Akomodasi
Solo City adalah persimpangan dari Yogyakarta-Surabaya. Dari Yogyakarta, Solo terletak sekitar 65 kilometer sebelah timur, dan dari Surabaya, Solo terletak 285 kilometer barat. Dari kota besar lainnya, Semarang, Solo terletak sekitar 100 kilometer tenggara. Untuk sampai ke Solo, wisatawan dapat mengambil pesawat mendarat di bandara Adi Sumarmo, Solo. Dengan layanan bis dan kereta, wisatawan bisa turun di stasiun bus Tirtonadi dan Stasiun kereta api Solo Balapan. Dari bandara, stasiun bus, dan stasiun kereta api, wisatawan dapat naik bus kota, angkutan umum lokal, taksi, dan andong (kereta kuda) untuk pergi ke pusat kota untuk mengunjungi istana Surakarta.
Wisatawan juga bisa naik bus double-decker dari Werkudara untuk mengunjungi istana Kasunanan Surakarta Solo. Bus memiliki cukup banyak kursi dan nyaman. Ketinggian bus mencapai 4,5 meter dan lebar sekitar 2,5 meter. Transportasi untuk pariwisata Solo disediakan khusus bagi wisatawan untuk berkeliling kota. Bus merah hanya menerima paket tur atau perintah charter. Bus melewati banyak tempat wisata di Solo, seperti Keraton Kasunanan Solo, Kampung Kauman Batik, Kampung Batik Laweyan, Pura Mangkunegaran, Museum Radya Pustaka dan lain-lain. Bus juga berfungsi lokasi lain dari rute dengan permintaan. Bus beroperasi di akhir pekan. Pada hari Sabtu dan Minggu, bus melayani penumpang umum pada tingkat Rp 20.000 untuk satu putaran. Sementara itu, harga sewa atau charter adalah sekitar Rp 800.000 selama tiga jam dengan biaya lembur Rp 250.000 per jam.
Sewa bus disediakan setiap hari termasuk hari kerja. Reservasi untuk bus tur disajikan di Transportasi, Komunikasi, dan Informatika Badan, Jalan Menteri Supeno No.7, Manahan, pada jam kerja, atau hubungi Indri di 085642005156 dan Sandi di 085229790462. Pemesanan dapat dilakukan setidaknya satu hari sebelum hari keberangkatan dan diwajibkan membayar uang muka minimum 25 persen dari harga sewa. Rute bus berada di jalan utama kota Solo: Slamet Riyadi - Purwosari -Gladak - Balai Kota - Gedhe Pasar - Rumah Sakit Dr. Moewardi - UNS - Jurug - UNS - pangggung - Gedhe Pasar - Gladag - Solo Pusat Grosir (PGS) - Sangkrah - alun- alun Utara - Kliwon Market - Baturono - Gading - Tipes - Baron - Jongke - Purwosari - Kerten - Manahan (final). Beroperasi pada hari Sabtu dan Minggu serta hari libur nasional. Jadwal keberangkatan bus adalah tiga kali sehari pada pukul 09.00, 12.30, dan 15:30.
Daerah Keraton memiliki fasilitas yang ditujukan untuk wisatawan, seperti pemandu wisata, sewa pakaian tradisional Jawa, brosur wisata, dan toilet. Untuk memiliki doa, wisatawan bisa pergi ke Masjid Agung Surakarta yang terletak tidak jauh dari istana. Kunjungan ini tentu tidak lengkap sebelum berbelanja pakaian batik atau benda seni sebagai souvenir yang dijual di sekitar istana. Sebagai kota transit yang berkembang pesat, Kota Surakarta juga memiliki berbagai hotel dari kelas melati sampai hotel bintang. Di kota ini, tidak sulit untuk menemukan restoran yang menyajikan masakan Solo khas dan makanan Internasional.
Tiket Masuk Harga ke Istana Surakarta
Para wisatawan yang ingin mengunjungi istana Surakarta membayar tiket Rp 4.000 masing-masing. Jika membawa kamera, mereka dikenakan biaya tiket tambahan sebesar Rp 2.000. Kraton Surakarta berfungsi kunjungan wisatawan setiap hari Senin hingga Kamis pukul 09.00 - 14.00 dan pukul 09.00 - 15.00 Pada hari Sabtu dan Minggu. Ini menutup pada hari Jumat.
Jika Anda datang ke tempat wisata Jateng yang satu ini, wajib untuk mematuhi berbagai peraturan, seperti tidak memakai topi dan kacamata hitam, tidak bercelana pendek, tidak menggunakan sandal dan jaket.
Jika wisatawan tertarik untuk mengunjungi museum dari Surakarta Royal Palace terletak di kompleks istana, wisatawan akan dikenakan biaya tiket tambahan sebesar Rp 4.000 untuk wisatawan domestik dan Rp 8.000 untuk wisatawan asing. Untuk izin untuk mengambil gambar, mereka dikenakan biaya Rp 2.000 untuk setiap kamera. Bagi pengunjung yang datang dalam kelompok, mereka mendapatkan diskon dari Rp 500 per orang. Museum ini buka pada hari Senin hingga Kamis pukul 09.00 - 14.00 dan pukul 09.00 - 15.00 Pada hari Sabtu dan Minggu. Ini menutup pada hari Jumat.
Sumber :