Kebun Teh Pagilaran

Potensi wisata alam di Kabupaten Batang ternyata sangat besar. Salah satunya adalah agro wisata kebun teh Pagilaran di Desa Keteleng, Kecamatan Blado, Batang. Di lokasi ini, wisatawan dimanjakan dengan eksotisme alam berlatar kebun teh yang terbentang di lahan seluas 1113 hektare. Eksotisme wisata ini membuat wisatawan dari luar negeri kerap menyebut sebagai surganya wisata di Jateng.

Udara terasa begitu sejuk ketika masuk lahan dengan kemiringan 20 sampai 40 drajat.

Sepanjang melihat, mata dimanjakan deretan daun teh yang begitu hijau. Suasana tenang kian membuat hati tenang dan benar-benar bisa melupakan penat di fikiran. Aroma menyengat teh dari tanaman langsung kian menambah eksotisme wisata tersebut. Selain itu berbagai area permainan seperti out bond, dan wisata edukasi kian melengkapi lokasi wisata tersebut. Di Kebun Teh Pagilara ini terdapat bebrp paket wisata yang bisa dipilih yaitu wisata petik teh dan wista edukasi.

Wisata Petik Teh adalah paket wisata yang dirancang bagi wisatawan yg ingin merasakan bagaimana melakukan pemetikan teh dan merasakan makanan khas kampung Pagilaran setelah melakukan pemetikan teh. Paket wisata ini juga sudah satu paket dengan tea walk dan tea factory dimana wisatawan dapat melihat dan mendapat pengetahuan tentang perkebunan teh dan pengolahan teh di PT. Pagilaran. Wisata Petik Teh hanya dirancang untuk customer group. Wisata ini dirancang supaya wisatawan bisa ikut merasakan dan mengetahui cara pemetikan teh sehingga selain mendapatkan kesegaran wisatawan juga mendapatkan pengetahuan tentang pemetikan teh.

Sedangkan wisata edukasi diperuntukkan bagi siapa saja yang tertarik mengetahui Pertanian Berkelanjutan (Sustainable Agriculture) dengan tanaman teh sebagai tanaman utamanya.

Wisata ini juga memberikan wawasan tentang pengolahan teh secara lebih terperinci oleh ahli teh PT. Pagilaran.

Agrowisata Pagilaran mempunyai ruangan yang representative untuk kegiatan meeting, dan terdapat hall untuk pertemuan atau pesta pernikahan, di bagian flying fox area terdapat lokasi untuk open air agenda seperti makan siang dengan view kebun ataupun makan malam. Di Agrowisata Pagilaran juga sangat cocok untuk kegiatan BINTEK ataupun untuk seminar skala besara hingga 400 peserta.

Berbagai peninggalan zaman kolonial masih terawat dengan baik di Pagilaran. Salah satunya adalah bangunan rumah Administratur Pabrik yang berarsitektur khas Eropa. Di samping itu, kita juga bisa melihat bekas kereta gantung yang dulu digunakan oleh para ‘sinyo dan noni’ Belanda untuk menikmati keindahan alam Pagilaran.

Untuk harga tiket masuk yang ditawarkan sangatlah terjangkau.Haraga tiket masuknya cuma Rp 5000,00 dan biasanya akan naik harganya saat liburan sampai Rp 10.000,00.

Tahun 1880 Perkebunan Pagilaran dikelola oleh suatu maskapai Belanda. Tahun 1922 dibeli oleh Pemerintah Inggris dan digabung denganPemanukan anda Tjiasem Land's PT (P & T LAND' S PT) Tahun 1964 Hak Guna P & T LAND'S habis dan diambil alih oleh Pemerintah Indonesia 23 Mei 1964 oleh pemerintah diserahkan kepada Fakultas Pertanian UGM dengan tujuan Peningkatan Pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi disamping sebagai perusahaan dengan nama PN PAGILARAN 1 Januari 1974 PN PAGILARAN statusnya menjadi PT PAGILARAN 5 Mei 1977 mendapat tambahan areal Segayung Utara menjadi bagian dari kebun Pagilaran dengan surat No. 14/hgu/da/77. Dan hingga saat ini kebun teh tersebut di jadikan tempat pariwisata yang sangat menarik.

Sumber: