![](/assets/images/bg-diamond.png)
![](/assets/images/bg-diamond.png)
Kampoeng Batik Laweyan
Berwisata di Kota Solo belumlah lengkap kalau belum berkunjung ke Kampoeng Batik Laweyan, suatu kawasan unik, artistik dan bersejarah yang merupakan cikal bakal berdirinya kota Solo (Surakarta/Sala). Di Laweyan Anda bisa menikmati Wisata Belanja, Wisata Industri, Wisata Edukasi, Wisata Cagar Budaya (Heritage), Wisata Sejarah dan Wisata Kuliner . Untuk Anda yang menyukai kegiatan wisata belanja batik, ada pilihan +50 Gerai Batik Laweyan yang menjual aneka produk batik berkualitas dengan harga yang bersahabar. Suasana Laweyan Tempo Doeloe bisa anda nikmati disini, menambah daya tarik tersendiri bagi wisatawan dalam negeri maupun mancanegara. Rumah-rumah kuno yang artistik dan bersejarah ini merupakan peninggalan masa lampau milik mbok mase dan mas nganten yang terus dilestarikan selaras dengan kebijaksanaan pemerintah pusat yang telah menetapkan Laweyan sebagai Kawasan Cagar Budaya Nasional.
Tak hanya berbelanja batik, para wisatawan dapat melihat secara langsung proses pembuatan batik tulis di berbagai industri batik tulis, batik cap dan printing. Bagi yang tertarik untuk mencoba praktek membuat batik, tersedia paket kursus batik singkat yang bisa ditempuh dalam waktu sekitar 2 jam saja. Peserta kursus baik personal maupun kelompok belajar membuat pola, membatik dan mewarnai dengan teknik colet/tolet. Hasil karya membatik bisa langsung dibawa pulang sebagi kenang-kenangan yang unik dari Kampoeng Batik Laweyan. Selain kursus batik singkat kami juga menyelenggarakan kursus batik intensif yang diperuntukkan bagi mereka yang mau mendalami teknik pembuatan batik tulis dan batik cap.
Kursus jenis ini diselesaikan dalam beberapa hari atau beberapa minggu tergantung kebutuhan. Jumlah minimal peserta tidak dibatasi, peserta kursus bisa personal maupun kelompok. Untuk jenis penginapan, peserta dapat memilih menginap di hotel terdekat atau menginap di rumah penduduk (homestay).
Berwisata di Laweyan tak kan lengkap kalau belum menikmati Wisata Kuliner Laweyan seperti kue Ledre, kue Apem maupun aneka kue/masakan tradisional khas solo lainnya yang dengan mudah didapatkan di berbagai sudut Laweyan. Untuk rombongan wisman dan wisnu, kami juga siap menyajikan aneka menu prasmanan masakan khas solo di rumah-rumah jawa kuno milik mbok mase laweyan.
Berikut adalah paket wisata yang ditawarkan di kampung batik laweyan:
Paket Wisata Edukasi 1 :
Berupa kegiatan keliling Kampoeng Batik Laweyan untuk mengunjungi beberapa obyek wisata seperti tempat industri batik, gerai batik, cagar budaya laweyan dan IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah). Durasi kegiatan sekitar 1 sd 2 jam. Info biaya dan reservasi, silakan menghubungi Admin
Paket Wisata Edukasi 2 :
Paket ini meliputi kegiatan Presentasi & Diskusi seputar Kampoeng Batik Laweyan ditinjau dari sudut sejarah, industri batik, cagar budaya dan pengembangan kepariwisataannya yang dilanjutkan dengan kunjungan lapangan ke berbagai obyek wisata seperti tempat proses pembuatan batik, gerai batik, tempat cagar budaya dan IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah). Durasi kegiatan sekitar 2 sd 3 jam. Info biaya dan reservasi, silakan menghubungi Admin
Paket Kursus Membatik Singkat :
Peserta belajar membuat batik tulis dari proses nyorek (menggambar pola), nyanting dan mewarnai dengan teknik colet. Proses akhir yaitu fiksasi dan nglorot dilakukan oleh Tim Pengajar. Hasil karya membatik dibawa pulang oleh peserta kursus. Media membatik adalah kain katun ukuran 30 x 30 cm. Selain belajar membatik para peserta juga diajak melihat proses pembuatan di beberapa industri batik di Laweyan. Waktu sekitar 2 sd 3 jam. Info biaya dan reservasi, silakan menghubungi Admin.
Paket Kursus Batik Intensif:
Paket ini diperuntukkan bagi mereka yang ingin menguasai teknik membuat batik tulis dan batik cap baik tingkat pemula sampai tingkat mahir. Waktu pelatihan dari jam 8.30 sd 16.00 WIB. Pelaksanaan kursus batik intensif berlangsung selama minimal 5 hari.. Peserta mendapatkan materi pelatihan baik teori dan praktek dari Tim Pengajar yang sudah berpengalaman. Pada akhir pelatihan tiap peserta mendapatkan Sertifikat Kursus Batik yang dikeluarakan oleh FPKBL. Info biaya dan reservasi, silakan menghubungi Admin Untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut, silakan menghubungi Admin: Arif Budiman Effendi
- Mobile : +6285293342241 (Call/SMS/Whatsapp)
- Pin BB : 520BC9DAM
- Email : arif@kampoenglaweyan.com
NB: Bagi rombongan yang hendak berkunjung ke Kampoeng Batik Laweyan dipersilakan mengirim surat resmi ke email arif@kampoenglaweyan.com
Sejarah Kampung Batik Laweyan
Kampung Laweyan merupakan kawasan sentra industri batik yang unik, spesifik dan bersejarah. Berdasarkan sejarah yang ditulis oleh R.T. Mlayadipuro desa Laweyan (kini Kampoeng Laweyan) sudah ada sebelum munculnya kerajaan Pajang. Sejarah Laweyan barulah berarti setelah Kyai Ageng Hanis bermukim di desa Laweyan. Pada tahun 1546 M, tepatnya di sebelah utara pasar Laweyan (sekarang Kampung Lor Pasar Mati) dan membelakangi jalan yang menghubungkan antara Mentaok dengan desa Sala (sekarang jalan Dr. Rajiman). Kyai Ageng Henis adalah putra dari Kyai Ageng Sela yang merupakan keturunan raja Brawijaya V. Kyai Ageng Henis atau Kyai Ageng Laweyan adalah juga “manggala pinatuwaning nagara” Kerajaan Pajang semasa Jaka Tingkir menjadi Adipati Pajang pada tahun 1546 M.
Setelah Kyai Ageng Henis meninggal dan dimakamkan di pasarean Laweyan (tempat tetirah Sunan Kalijaga sewaktu berkunjung di desa Laweyan), rumah tempat tinggal Kyai Ageng Henis ditempati oleh cucunya yang bernama Bagus Danang atau Mas Ngabehi Sutowijaya. Sewaktu Pajang di bawah pemerintahan Sultan Hadiwijaya (Jaka Tingkir) pada tahun 1568 M Sutowijoyo lebih dikenal dengan sebutan Raden Ngabehi Loring Pasar (Pasar Laweyan). Kemudian Sutowijaya pindah ke Mataram (Kota Gede) dan menjadi raja pertama Dinasti Mataram Islam dengan sebutan Panembahan Senopati yang kemudian menurunkan raja – raja Mataram.
Masih menurut RT. Mlayadipuro Pasar Laweyan dulunya merupakan pasar Lawe (bahan baku tenun) yang sangat ramai. Bahan baku kapas pada saat itu banyak dihasilkan dari desa Pedan, Juwiring, dan Gawok yang masih termasuk daerah Kerajaan Pajang.
Adapun lokasi pasar Laweyan terdapat di desa Laweyan (sekarang terletak diantara kampung Lor Pasar Mati dan Kidul Pasar Mati serta di sebelah timur kampung Setono). Di selatan pasar Laweyan di tepi sungai Kabanaran terdapat sebuah bandar besar yaitu bandar Kabanaran. Melalui bandar dan sungai Kabanaran tersebut pasar Laweyan terhubung ke bandar besar Nusupan di tepi Sungai Bengawan Solo.
Pada jaman sebelum kemerdekaan kampung Laweyan pernah memegang peranan penting dalam kehidupan politik terutama pada masa pertumbuhan pergerakan nasional.
Sekitar tahun 1911 Serikat Dagang Islam (SDI) berdiri di kampung Laweyan dengan Kyai Haji Samanhudi sebagai pendirinya. Dalam bidang ekonomi para saudagar batik Laweyan juga merupakan perintis pergerakan koperasi dengan didirikannya “Persatoean Peroesahaan Batik Boemi Putera Soerakarta” pada tahun 1935.
Sumber : http://kampoengbatiklaweyan.org/